Semua Bab Istri Kedua Untuk Suami: Bab 121 - Bab 130

148 Bab

Pilihan yang Sulit

Badai langsung menggendong Allura, dia membawa mobil dan menyuruh Safiya membantunya untuk meletakkan Allura ke dalam mobil dengan aman. Safiya mengunggut pelan karena saat ini Allura harus segera ditangani dengan cepat.Badai segera meninggalkan rumah dan Rayan yang masih duduk terdiam namun juga bangkit menaiki kenderaannya dan menyusul mobil Badai, dengan sangat cepat yang menuju ke arah Rumah Sakit.Karena sudah ditelepon Safiya, Rumah Sakit sudah menyediakan troli dorong untuk memandu Allura yang akan dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) Badai menemani Allura sedangkan Safiya menitipkan Allura kepada Badai karena ada suatu hal yang harus Safiya kerjakan dan tidak bisa ia tinggalkan, ia pun dengan berat hati meninggalkan Rumah Sakit.“Badai, titip Allura ya. btw terima kasih sudah membela aku dan memberi Rayan pelajaran atas rasa egoisnya,” ucap Safiya pelan sambil mengangkat tasnya untuk ia bawa ke tempat kerjanya.Badai menggelengkan kepal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Menukarkan Jiwa Kepada Asa

 Dengan harapan Dokter bisa menyelamatkan apa yang memang bisa diselamatkan Rayan dan Badai hanya bisa terus berharap dan berdoa semuanya bisa berakhir indah, meski hal yang mereka harapkan mungkin sangat bertolak belakang dengan situasi yang terjadi sekarang.Dokter menerima tawaran kalau dirinya lah yang akan menentukan, tidak menentukan tapi memberikan celah kepada yang memang bisa diselamatkan, namun tidak mengurangi perhatian kepada yang memang seharusnya tidak bisa diselamatkan, semuanya akan diperlakukan sama adil karena semua nyawa layak untuk diselamatkan tidak ada yang tidak layak.“Badai … gua enggak yakin,” lirih Rayan yang bangkit dari duduk kemudian berjalan memutar-mutar kebiasaan dirinya ketika panik, Rayan sangat panik terlihat dari mana pun dirinya sangat gelisah.“Tenang … Allah akan selalu bersama Allura, Rayan,” ucap Badai yang ingin menenangkan Rayan, namun tidak ada tanda-tanda kalau Rayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Bertemu Kembali

 Langit sangat terang, memberi kenyamanan yang sangat nyaman dan sangat tenang. Awan-awan yang bentuknya selalu saja tidak beraturan menambah kesan bahwa langit memengla seperti itu, walau tidak tertata dengan rapi, ia tetap begitu jika dipandang, sombong sekali namun begitu indah.Allura terus berjalan dengan hatinya yang resah dan gelisah, matanya nanar dan wajahnya menunjukkan nelangsa yang paling dalam, membayangan apa tempat indah ini yang dinamakan semua orang dengan nama surga, sungguh indah dan ini memang menenangkan, namun dengan keadaan yang sekarang rasanya mustahil bisa menikmati apa yang dilihat mata.Pohon-pohon menjulang tinggi, begitu rimbun namun tidak terlihat begitu liar semua burung-burung berkicau tiada henti, berkicau seakan menunjukkan jalan yang menuntun Allura hingga berjalan menapaki jalan setapak yang tidak begitu besar dan luas hanya jalan setapak biasa yang seperti telah sering dilalui oleh orang lain.Rambutnya putih, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Almira

 Setelah hari kesekian hari Allura sudah tidak dapat menahan lagi untuk tidak menggendong anaknya, bagi Allura tidak diperbolehkan memberikan asi saja kepada anak perempuannya itu sudah cukup membuat hatinya sakit, karena tubuhnya yang lemah membuat Dokter Albert terpaksa tidak mengizinkan Allura untuk melakukan aktivitas berat, termasuk menyusui.Allura terus memaksa Dokter Albert untuk mengizinkan menggendong bayinya setiap kali Dokter Albert memeriksa keadaan Allura dan memberikan obat. Dokter Albert sebenarnya juga sudah sering kali menjelaskan kepada Allura kalau dirinya adalah pasien yang layak diurus bukan malah juga mengurus orang lain juga di saat yang sekarang, namun dengan keuletannya meminta setiap hari kepada Dokter Albert dan berulang kali juga Dokter Albert menasehati Allura untuk jangan melakukan hal yang berlebihan dulu.Dan hari ini Dokter Albert menyerah. “Sudah saya bilangin juga, Allura itu orangnya batu dia kalau mau sesuatu itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Terungkap Sudah

 Allura ketagihan dalam menggendong anaknya sendiri meski masih tidak diberi izin untuk memberi asi sampai sekarang, namun itu tidak menjadi masalah bagi Allura selama ia masih bisa selalu dekat dengan Almira, nama yang diberikan olahnya kepada anaknya yang disarankan oleh Dokter Albert.Badai selalu datang ke Rumah Sakit namun tidak pernah ia memasuki ruangan perawatan Allura lagi, hanya sesekali menjenguk di kaca yang menjadi sarana untuk melihat pasien yang berada di dalam ruangan untuk menjalani perawatan.Badai sebanarnya sangat ingin masuk dan ikut bercanda ria saat Allura dan anaknya kelihatan bersenang-senang. Badai terus menahan dirinya agar Allura bisa menikmati waktu maksimalnya bersama anaknya karena Badai tidak akan pernah tahu kapan kondisi Allura akan turun kembali, karena kondisi Allura selalu tidak dapat diprediksi.“Badai!” panggil Allura, tapat saat Badai sedikit menjenguk dari kaca yang membuat Badai menghentikan lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Terungkap Sudah

Allura ketagihan dalam menggendong anaknya sendiri meski masih tidak diberi izin untuk memberi asi sampai sekarang, namun itu tidak menjadi masalah bagi Allura selama ia masih bisa selalu dekat dengan Almira, nama yang diberikan olahnya kepada anaknya yang disarankan oleh Dokter Albert.Badai selalu datang ke Rumah Sakit namun tidak pernah ia memasuki ruangan perawatan Allura lagi, hanya sesekali menjenguk di kaca yang menjadi sarana untuk melihat pasien yang berada di dalam ruangan untuk menjalani perawatan.Badai sebanarnya sangat ingin masuk dan ikut bercanda ria saat Allura dan anaknya kelihatan bersenang-senang. Badai terus menahan dirinya agar Allura bisa menikmati waktu maksimalnya bersama anaknya karena Badai tidak akan pernah tahu kapan kondisi Allura akan turun kembali, karena kondisi Allura selalu tidak dapat diprediksi.“Badai!” panggil Allura, tapat saat Badai sedikit menjenguk dari kaca yang membuat Badai menghentikan langkahnya dan men
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

Almira Dan Badai

Mentari bersinar lebih terang dari hari-hari sebelumnya, bunga-bunga di taman lebih segar dari hari biasanya. Mawar dan tulip seakan awan-awan dan bintang-bintang yang menghiasi langit di taman itu.Taman yang semuanya hanya tempat semua orang bersendu, disulap dengan begitu rupawan oleh seorang yang memiliki nama Badai. Entah kanapa orang tuanya memberi nama seperti itu kepadanya, entah ia harus menjadi badai untuk membuat semua orang kesulitan, atau menjadi menjadi badai yang kuat, sekuat diri sekarang.Kursi-kursi bernuansa kelabu sangat cocok untuk jas abu-abu yang sekarang Badai kenakan, mata gelap yang sekarang menjadi terang membuktikan bahwa kehabagiaan sedang tepat di dalam dirinya, dan Semesta benar-benar membuatnya menjadi orang paling bahagia hari ini.Badai dengan setelan yang sangat maskulin berjalan begitu gagah ke arah ruangan Allura yang sedang didandani. Badai ingin segera menjemputnya untuk segera datang ke taman yang telah ia siapkan semua or
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

Antara Almira Dengan Badai

Beberapa minggu berlalu, sampai menemui titik dimana akhirnya Allura diizinkan untuk bisa keluar dari Rumah Sakit dan diizinkan untuk dirawat di rumah saja.Alluara sangat bahagia karena bisa meninggalkan ruangan putih yang sudah lumayan lama ia berbaring di sana. Berstatus sebagai istri Badai sekarang, tidak boleh lagi manja, walau Allura kadang tidak bisa menahan agar dirinya tidak bersifat seperti itu ketika dengan Badainya."Sayang, Allura sangat senang akhirnya bisa pulang. Eh, tapi Allura ini pulangnya ke mana yaa?" tanya Allura sontak yang bingung dirinya akan tinggal di mana, tetap di rumahnya atau di apartemen Badai, kepada Badai yang sedang disampingnya mengupas apel dari kulitnya.Badai terkekeh. "Emang Allura maunya pulang ke mana?" tanya Badai balik menanggapi pertanyaan Allura sebelumnya."Allura mah terserah yaa, asal sama Badainya Allura." Pisau yang Badai gunakan untuk mengupas apel tiba-tiba terjatuh."Kaget ya ampun, Allura!" ser
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

Dunianya Badai

Beberapa surat yang entah isinya apa untuk siapa hampir selesai Allura tulis dan dimasukkan ke dalam amplop berwarna putih polos yang sudah Allura beri tanggal dan nama di setiap amplop itu.Pukul 4 pagi, Badai masih terlelap dengan Almira yang berada di sampingnya. Allura tersenyum sambil menahan rasa sakit yang sangat terasa di kepalanya mulai menusuk-nusuk ke persendiannya.Di kepalanya hanya ada wajah Badai dan Almira yang terlihat sangat bahagia, dan seperti mereka juga akan bisa bahagia tanpanya, Allura benar-benar merasa kalau dirinya akan sebentar lagi dipanggil oleh yang Menciptakannya.Kepala Allura terasa sangat sakit, terjadi sangat tiba-tiba membuat seluruh badannya tidak bisa digerakkan sama sekali. Padahal ingin sekali ia menggapai tubuh Badai untuk ia peluk sekali lagi, kalau diingat-ingat selalu Badai yang memulai memeluknya, tidak pernah ia yang berusaha mencintai Badai seperti yang Badai lakukan padanya, karena keterbatasan dirinya sekarang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

Hari Kepergiannya

“Dokter … saya mohon selamatkan Allura, hanya dia orang yang bisa membuat saya merasa lebih hidup,” tangis Badai yang hanya bisa meringis meminta Dokter Albert untuk menyelamatkan Allura yang sudah tidak bernafas lagi.Dokter Albert hanya diam tidak bisa mengatakan apa-apa karena karena sudah kesekian kali ia mengatakan kepada Badai kalau Allura sudah tidak bisa diselamatkan lagi bagaimana pun caranya.Badai menghubungi Safiya untuk menjaga Almira yang ia tinggalkan di rumah bersama tetangga apartemannya sebelum berangkat membawa Allura ke Rumah Sakit. Semuanya terlihat begitu cepat bagi Badai, seperti tidak ada yang bisa ia lakukan selain hanya memanggil nama Allura berkali-kali dan berdoa agar Allura segera bangun dari tidurnya.Namun harapannya sirna setelah ia sebenarnya juga merasakan dinginnya raga Allura malam itu, Allura yang tergeletak bersama dua surat yang hanya setengah terisi, Badai melihat sekilas sewaktu mau menganggkat raga All
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status