Beranda / Romansa / Marriage Agreement / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Marriage Agreement: Bab 71 - Bab 80

97 Bab

Akhirnya Bertemu

Andai semua orang bisa memilih jalan hidupnya, tentu saja Zeline tidak akan memilih jalan hidup yang rumit seperti yang sekarang ia jalani. Zeline ingin mempunyai pernikahan impian, keluarga impian, suami impian dan kehidupa impian yang membahagiaakan. Tapi sayang, yang di dapatkan olehnya justru sesuatu yang berbeda. Ia harus memulai sebuah prnikahan dengan landasan kerja sama, ia harus memulai sebuah ikatan yang suci dengan kebohongan. Mungkin inilah buah dari kebohongan yang telah ia lakukan yaitu luka.Tanpa sadar air mata Zelien menetes, dan itu menyadarkanya dari lamunan, bersaamaan dengan terdengarnya suara bel rumahnya yang berulang kali di tekan oleh seseorang yang ada di luar."Kemana semua orang? Kenapa tidak ada yang membukakan pintu?" gumam Zeline mengusap air matanya sembari keluar dari kamarnya. Zeline sedikit mengerutkan dahinya bingung menatap rumahnya yang terlihat begitu sepi. Apa mama dan adiknya pergi? Pikirnya membuka pintu kamar adiknya yang tern
Baca selengkapnya

Mengutarakan Isi Hati

Brak...Pas bunga yang ada di atas di atas bufet kecil yang ada di dekat dinding terhempas jatuh ke lantai saat tak sengaja tersentuh oleh salah satu dari mereka. Suara yang terdengar menyadarkan Zeline dari apa yang telah terjadi, hingga membuat tangannya reflek mendorong tubuh Zayn dan berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya saat ia merasa hatinya akan mengkhianatinya jika terlalu lama berdekatan dengan Zayn.Zayn tak tinggal diam, melihat Zeline yang berlari pergi, ia bergerak cepat mengejarnya hingga keduanya saat ini sudah berada di dalam kamar Zeline."Zayn pergilah! Aku tidak ingin melihatmu," usir Zeline dengan posisi membelakangi Zayn.Bukannya menuruti permintaan  Zeline. Zayn justru mengunci pintu kamar Zeline, menyembunyikan kuncinya di dalam saku celana. Hal itu sontak saja membuat Zeline memutar tubuhnya menatap Zayn saat mendengar suara pintu di kunci."Apa yang kamu lakukan?" pekik Zeline menatap kesal pada Zayn."Ak
Baca selengkapnya

Meminta Kejelasan

"Menjebak? Menjebak seperti apa maksudmu?" tanya Zeline menghentikan tangisnya, menatap serius pada Zayn.Zayn terdiam setelah mengeluarkan kalimat yang membuat Zeline menjadi amat penasaran. Ia melangkah menuju tempat tidur lalu duduk di pinggirnya."Zayn, katakan padaku! Jika kamu benar-benar serius ingin memulai semuanya dari awal bersamaku, maka kamu harus berkata jujur padaku. Jelaskan semuanya padaku agar aku bisa memahami apa yang sebenarnya telah terjadi antara kamu dan dia. Jika kamu hanya dia seperti ini, bukan hanya aku, semua orang juga akan berpikiran kamu membohongiku dan berniat ingin memiliki kami berdua," ucap Zeline yang sudah duduk di samping Zayn dan menarik pelan dagu Zayn agar menatapnya.Bukannya menjawab apa yang di tanyakan oleh Zeline, Zayn justru tersenyum sambil memonyongkan bibirnya pada Zeline yang menjadi bingung dengan sikapnya."Apa maumu? Aku bertanya padamu Zayn, ayo jelaskan padaku!" Zeline yang bingung kembali meminta
Baca selengkapnya

Menjelaskan Semuanya

"Jelaskan padaku! Aku akan coba memahaminya," pinta Zeline lagi menyetujui persyaratan Zayn.Zayn mengambil napas panjang, lalu mengembuskanya. Ia tediam sejenak memandang Zeline yang begitu penasaran menunggu jawabannya. Wajahnya ia dekatkan pada Zeline lalu mengecup sekilas kening dan seluruh wajah Zeline sebelum mulai bercerita. Zeline yang melihat apa yang di lakukan Zayn hanya diam pasrah berharap setelahnya Zayn akan bercerita."Sella bisa di katakan wanita pertama yang benar-benar menjalin hubungan denganku, aku pernah beberapa kali dekat dengan wanita, tapi dia yang pernah menjadi kekasihku. Bisa di katakan mungkin dulu aku mencintainya," ucap Zayn mulai bercerita.Zeline terdiam mendengarkan cerita dari Zayn. Baru sepenggal cerita saja sudah membuat hatinya bergejolak mendengar kalimat di mana suaminya mengatakan mencintai Sella."Kami menjalani hubungan yang cukup lama, dan aku tipe pria yang setia jika sudah menjalin hubungan. Aku memperlakukanny
Baca selengkapnya

Aku Hamil

"Katakan padaku sayang, apa yang harus aku lakukan?" ulang Zayn bertanya."Zayn, sudah aku katakan datangi dia, hadapi dia dan katakan yang sebenarnya padanya. Akui semua kesalahanmu. Jika dia wanita yang baik, dia pasti mengerti dan mau menerima semuanya lagi pula harusnya dia sadar jika kamu sudah mempunyai istri," ucap Zeline secara blak-blakan karena menurutnya tidak ada wanita baik-baik yang ingin menghancurkan rumah tangga orang lain."Jika saja semua memang seperti yang aku pikirkan, aku pasti akan langsung melakukanya, tapi ini berbeda Ze. Dia tidak bersalah," ucap Zayn benar-benar membuat Zeline kebingungan dengan ucapannya. Sebelumnya Zayn bercerita, dan Zeline dapat menyimpulkan jika keduanya bersalah, tapi kenapa sekarang Zayn justru mengatakan jika Sella tidak bersalah."Zayn, jangan membuatku bingung. Apa maksudmu sebenarnya?" tanya Zeline menatap kesal pada Zayn ia ia anggap berputar dengan penjelasanya."Sella tidak pergi dariku karena kei
Baca selengkapnya

Janji Zayn

Zayn terdiam membeku setelah mendengar apa yang di katakan Zeline. Dengan begitu jelas istrinya itu mengatakan jika ia tengah hamil dan itu artinya ia akan segera menjadi seorang Ayah. Zayn tidak pernah memikirkan jika ia akan secepatnya menjadi seorang ayah, nun tak ia pungkiri jika di balik itu semua ia merasa amat bahagia mendengar kabar tersebut."Sayang, apa benar yang kamu katakan?" tanya Zayn menghampiri Zeline, memegang kedua bahu Zeline yang yang mulai berguncang, karena menangis.Mendengar ucapan Zayn, yang terdengar ragu padanya. Zeline melangkah menuju lemari, lalu mengambil sesuatu dari alam sana. "Lihat dan baca sendiri!" serunya memberikan bukti hasil pemeriksaanya beberapa hari yang lalu itu pada Zayn.Tubuh Zayn bergetar, matanya menatap berkaca-kaca pada kertas yang ada di tangannya. Ia kembali menghampiri Zeline lalu menghambur memeluk Zeline yang hanya diam tanpa perlawanan. Zayn merasa sangat-sangat bahagia mengetahui jika Zeline tengah hami
Baca selengkapnya

Berpisah Sementara

"Sayang, apa boleh?" tanya Zayn pada Zeline yang di buat bingung dengan pertanyaannya."Boleh apa?" Zeline balik bertanya."Apa boleh kalau kita em-melakukannya?" tanya Zayn lagi, namun masih saja tak di mengerti oleh Zeline."Aku mau ini!" ucap Zayn yang merasa geram sendiri, mengambil tangan Zeline lalu mengarahkan pada senjatanya yang sudah berdiri tegak dengan sangat kokoh bak tugu monas.Wajah Zeline seketika memerah saat tangannya di tahan oleh Zayn untuk tetap menyentuh sesuatu yang sudah mengeras itu. Keras namun terasa menggelitik saat Zeline menyentuhnya.Melihat istrinya yang hanya diam membuat Zayn berpikir jika Zeline menyetujui keinginannya, dia dengan cepat kembali menyambar bibir Zeline dan menggiring Zeline untuk berbaring terlentang di atas ranjang yang seakan sudah menunggu keduanya sedari tadi.Semangat Zayn yang di selimuti oleh nafsu itu semakin menggebu saat Zeline membalas ciumanya. Lidah keduanya mulai saling membeli
Baca selengkapnya

Mencari Tau Kebenarannya

"Kalian sudah berbaikan?" tanya Arini yang tiba-tiba sudah berada di belakang Zeline saat Zeline masih berdiri di depan pintu setelah mengantar Zayn keluar dari rumahnya."Maafkan ku tidak menuruti ucapan Mama untuk menghindar darinya, Ma. Aku mencintainya," jawab Zeline jujur dengan wajah menunduk karena takut Arini marah atau kecewa padanya."Kenapa meminta maaf? Tidak ada salahnya jika kalian saling mencintai, yang salah itu jika kalian saling menutupi. Mama senang saat kalian sudah sama-sama mengakui perasaan kalian," ucap Arini yang sontak saja membuat Zeline merasa senang dan langsung menghambur memeluk mamanya."Terima kasih Ma... Mama memang Mama terbaik yang ada di dunia ini," ucap Zeline begitu tulus."Putri-putri Mama juga anak-anak terbaik. Oh iya, apa dia sudah tau mengenai kehamilanmu?" ucap Arini kembali bertanya saat pelukan mereka terlepas."Sudah Ma, aku sudah memberi tahunya. Aku mengancamnya akan melepaskan anakku jika dia tidak
Baca selengkapnya

Kebenaran Yang Terungkap

Tenanglah. Aku sudah lebih dulu mencari tau semuanya sebelum kamu meminta," jawab Arya membuat Zayn terdiam, namun senyuman kembali terbit di wajahnya mendengar ucapan Arya."Kamu yakin? Cepat katakan padaku!" ucap Zayn mendesak Arya."Zayn Seperti yang aku katakan sebelumnya. Benar jika Kakek dan nenekmu pernah mengusirnya untuk pergi dari kehidupanmu, tapi jika dia mengatakan Kakek dan Nenek telah mengancamnya dan ingin membunuh janin yang ada di kandungannya, itu semua tidak benar. Itu fitnah dari Sella terhadap kakek dan nenekmu. Aku tau mereka tidak mungkin melakukan itu semua dan apa yang aku yakini benar. Aku sudah mencari tau semuanya jika apa yang di katakan Sella itu fitnah," ujar Arya tak menunda penjelasanya mengenai apa yang ia ketahui."Jadi dia berbohong? Kenapa dia harus berbohong?" tanya Zayn begitu heran dan masih saja merasa ragu jika Sella berbohong."Itu semua, karena anak yang di kandungnya bukanlah anakmu, dia sengaja bersandiwara j
Baca selengkapnya

Kemarahan Zayn

Zayn  pulang ke rumahnya setelah satu minggu lebih memilih tinggal di apartemennya. Sebelumnya Zayn beralasan pada Sella jika ia memilih tinggal di apartemen untuk sementara waktu adalah karena dia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang mengharuskannya berada dekat dengan lokasi kantor, dan Sella tak melarangnya.Zayn menatap nanar pada rumahnya, bukan rumahnya melainkan pada seseorang yang ada di dalamnya.ia keluar dari mobilnya lalu mulai melangkah masuk ke dalam rumahnya. Rumah itu terlihat sepi, dan itu bukan hal baru untuk Zayn karena memang dari sebelumnya Zayn hanya tinggal berdua dengan Zeline."Ke mana wanita itu?" gumam Zayn yang sudah cukup menyusuri sudut rumahnya, namun tak melihat keberadaan orang yang di carinya.Zayn menuju kamar yang di tempati oleh Sella, lalu masuk ke dalamnya. Di sana pun ia tak melihat tanda-tanda keberadaan Sella, hanya terlihat kotak perhiasan dan kamar yang sedikit berantakan dengan beberapa dress yang berser
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status