Главная / Romansa / Bos Playboy Itu Suamiku / Глава 81 - Глава 90

Все главы Bos Playboy Itu Suamiku : Глава 81 - Глава 90

104

Mengganjal di Hati

Bradley terkesiap. Ia bingung harus menjawab apa pada mantan kekasih Nick tersebut. Ia hanya bisa tersenyum kaku. "Kenapa tiba-tiba kau diam? Bukankah tadi kau bersemangat mencariku?" sindir Kimberly. Bradley memalingkan muka ke kanan dan ke kiri. Sesaat ia hilang akal, akses pikirannya mendadak terblokir dan tidak bisa ia gunakan sementara waktu. Ia berulang kali menatap ke langit-langit bangunan di atasnya. Mendadak ingatannya tertuju pada Nick di balik jeruji besi. Ia terperangah saat mengingat hal itu. Spontan ia mengatupkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap Kimberly. Ia menatap penuh memelas pada istri Bryan tersebut. "Kimberly, ijinkan aku berbicara padamu! Ini sangatlah penting. Aku berjanji setelah aku bercerita padamu mengenai suatu hal, aku tidak akan mengganggumu lagi!" cetus Bradley tiba-tiba saat ia mendapat ide. Kimberly terdiam selama beberapa detik. Ia membiarkan otaknya bekerja secara cepat
last updateПоследнее обновление : 2021-07-06
Читайте больше

Suara Aneh

Kimberly memundurkan posisinya. Sejenak ia merasa tak nyaman saat mendapat interogasi dari suaminya. Haruskah ia jujur atau menyembunyikan semua hal dari Bryan? "Sayang, bisakah kita membicarakan hal ini di rumah saja?" tanya Kimberly meminta kelonggaran waktu. Bryan menarik napas panjang. Perlahan pegangan tangannya di pundak sang istri berangsur-angsur terlepas."Berjanjilah sampai di apartemen, kau akan menceritakan keanehan pada dirimu padaku!" pinta Bryan serius. "Iya!" jawab Kimberly gugup. Kimberly buru-buru mengangguk, asal ia bisa terlepas dari kondisi tak menyenangkan seperti saat ini. Bryan kembali fokus mengendarai mobilnya menuju apartemen keduanya. Ia pun ikut terdiam selama beberapa saat. Tak ada obrolan di dalam mobil sampai kendaraan mewah itu sampai di basement apartemen. ******Kimberly keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan bathrobe berwarna putih untuk menutupi tubu
last updateПоследнее обновление : 2021-07-06
Читайте больше

Mari Kita Bercinta!

Kimberly mengepalkan kedua tangan. Menahan geram, ia segera pergi dari pintu ruang kerja Bryan. Sialnya, ia berpapasan dengan Leon. Matanya menatap tajam ke arah sahabat Bryan tersebut. "Hai, kakak ipar? Kenapa tidak masuk dan bergabung bersama kami di dalam?" tanya Leon merasa ada yang janggal pada Kimberly. Kimberly menatap kesal. Perempuan cantik itu melenggang begitu saja dan hendak menuju kamarnya, namun tiba-tiba arah tujuannya berubah. Ia kembali mendekati Leon dan menunjuk ke arahnya. "Jangan bawa wanita tidak jelas ke dalam apartemen ini! Mengotori mata dan telinga saja! Rumah ini bukan tempat melampiaskan hasrat. Paham?" bentak Kimberly dengan lantang. Shock, Leon menatap ke kiri dan ke kanan. Jujur, ia sangat bingung dengan keadaan ini. Sempat ia memegangi dadanya karena tiba-tiba mendapat amukan verbal dari Kimberly. 'Ada apa ini? Kenapa mendadak aku dimarahi?' batin Leon. Kimberly
last updateПоследнее обновление : 2021-07-07
Читайте больше

Are you ready? (Adult)

Bryan mengelus rambut Kimberly yang tampak berantakan. Kedua tangannya sigap mengguncang pelan lengan sang istri dan menyadarkannya dari racauan tak jelas. Pria tampan itu merengkuh tubuh Kimberly dan segera memeluknya, berusaha memberikan ketenangan. "Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu saat ini! Tapi bangunlah, ini bukan saatnya meracau tak jelas seperti sekarang. Sepertinya kau kurang istirahat, tidurlah dulu agar pikiranmu kembali normal!" ujar Bryan santai. Kimberly mengambil napas dalam-dalam, berusaha menjernihkan suasana hatinya. Awan di langit perlahan bergerak turun menutupi sinar matahari, menyeruak ke dalam melalui kaca jendela. Menciptakan bayangan yang begitu dalam di bawah dahi Bryan. Kimberly sesaat mengagumi hal tersebut, pemandangan alami yang begitu menawan tampak di depan matanya. Suaminya sangat tampan. Kimberly mengangguk dengan penuh semangat. Sorot matanya dipenuhi tekad yan
last updateПоследнее обновление : 2021-07-07
Читайте больше

Sakit Pembawa Nikmat (Adult)

Jemari Bryan membelai wajah mulus Kimberly. Ibu jarinya menjelajah di sekitar pelipis dekat mata. Bryan menatap sepasang mata perak milik istrinya. "Matamu indah sekali! Apakah ini adalah warisan dari ibu mertua?" tanya Bryan berusaha menghilangkan kegugupan yang sempat bertandang ke dalam diri Kimberly. Kimberly mengangguk sembari tersenyum manis. Bryan memandang ke arah bibir ranum berwarna peach alami milik istrinya. Pria itu memajukan wajahnya dengan perlahan-lahan, Bryan menyatukan bibirnya di sana. Tidak lama tapi juga tidak bisa dibilang sebentar aksi keduanya merapatkan sepasang bibir mereka serta saling membelit indera pengecap. Tangan Bryan mulai bermain-main di area gundukan kembar, menelusup di balik gaun cantik yang membalut tubuh sang istri. Bryan memainkan kedua puncak dan meremasnya. Mulutnya tak tinggal diam, ia kembali menyatukan bibir mereka guna mengurangi rasa sakit di area tersebut.&n
last updateПоследнее обновление : 2021-07-08
Читайте больше

Ganti Pakaianmu Sekarang Juga!

Chloe untuk ke sekian kalinya menunduk malu dan juga lesu. Bagaimana bisa ia bertemu dengan pria paruh baya ini lagi? Di sini? Iya, di sini! Mendadak urat malunya keluar dari tempat persembunyiannya. Leon dan Gilbert yang tanggap segera memecah keheningan dengan sapaan dan pertanyaan basa-basi. Jelas mereka tujukan pertanyaan itu pada Gerald Malik. Pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan menawan itu melayangkan pandangan sulit diartikan. "Kalian mau langsung pulang?" tanya Gerald santai. Ketiga manusia itu mendadak membisu. Mereka saling melirik satu sama lain. Pandangan itu membuat Gerald mengambil langkah selanjutnya. "Kalau kalian mau pulang, berhati-hatilah di jalan! Di luar hujan turun begitu deras, kendarai mobil kalian dengan sangat hati-hati. Jalanan begitu licin!" seru Gerald serius. Ia segera berbalik arah dan meninggalkan ketiganya begitu saja. Sepeninggal Gerald, Chloe tampak dilema. Ia merasakan kec
last updateПоследнее обновление : 2021-07-08
Читайте больше

Wanita Itu

Kimberly menggeser tubuhnya perlahan. Ia merasa kikuk dan berusaha mencerna setiap kalimat yang keluar dari bibir sang suami.  Merasa tak mendapat jawaban, Kimberly melirik Bryan disertai keisengan jari-jari lentiknya di dada bidang suaminya.  "Sebenarnya apa yang kau maksud, Suamiku yang tampan?" tanya Kimberly berusaha merubah mood sang suami yang tiba-tiba aneh.  Hal manis itu berhasil membuat lengkungan tipis di kedua sudut bibir Bryan.  Ia kembali mengarahkan kedua tangannya di atas pundak sang istri.  "Apa kau mau teman-temanmu di kampus tahu kejadian semalam? Apa kau mau memamerkan hasil karyaku semalam, hum?" goda Bryan.  Pria itu mendorong pelan sang istri menuju cermin gantung di dinding. Ia menunjukkan beberapa titik yang menjadi bukti kegilaan dan keliarannya semalam.  Kimberly terhenyak. Hampir saja ia memekik, namun ia urungkan. Ia tak mau siapa pun mendengar teriakannya. Ia menu
last updateПоследнее обновление : 2021-07-09
Читайте больше

Mandikan Aku!

Bryan tetap bungkam saat keduanya berada di dalam mobil. Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Anehnya untuk pertama kalinya ia hanya diam, tak banyak bicara. Hanya menjawab pertanyaan Kimberly dengan satu atau dua kata. Kimberly menatap penuh keheranan. Ia terus menerka hal apa yang terjadi antara sang suami dan ibunya. Sampai detik ini, ia belum diijinkan mengetahui masalah ibu kandung Bryan. Tak mau memberikan tekanan pada sang suami, ia hanya memainkan ponselnya demi mengalihkan pikirannya yang sempat terkontaminasi banyak hal. Bryan melirik ke arah sang istri. "Apa yang ada dalam pikiranmu?" tanya Bryan yang fokus menatap jalanan di hadapannya. Keduanya sudah hampir sampai kampus. Kimberly tersenyum kikuk ketika Bryan menyadari keanehan pada dirinya. Mungkinkah Bryan tahu bahwa dirinya sedang memikirkannya? "Ah tidak, bukan apa-apa. Oh iya, sebentar lagi kita akan sampai ke kampusku!"
last updateПоследнее обновление : 2021-07-10
Читайте больше

Tutup Mulutmu!

Bryan tersenyum penuh arti. Ia mulai membuka kimono handuk milik istrinya dengan cepat. Tak mau buang waktu, kini tampaklah sudah tubuh polos sang istri di hadapannya. Cantik, mulus dan candu! Tubuh itu begitu menggoda iman dan membuat adik kecilnya tak sanggup menahan diri. "Hanya mandi tidak lebih!" tegas Kimberly memperingatkan. "Papa menunggu di bawah, aku tidak mau Papa menunggu kita terlalu lama. Bukankah kita juga mau pergi menuju Sparkling Light? Aku tidak mau kelelahan karena kau!" lanjutnya membuat nyali Bryan mengkerut seketika. Hal indah di dalam imajinya terhempas dan hanya tinggal angan-angan. Kimberly terkekeh dibuatnya. Melihat ekspresi mengenaskan Bryan spontan membuatnya tak bisa menahan tawa. "Aku hanya bercanda. Baiklah, hanya sebentar saja, ya!" ucap Kimberly mengijinkan sang suami menuntaskan hasratnya pada tubuh polosnya saat ini. Setelah itu, hanya mereka yang tahu apa yang terjadi
last updateПоследнее обновление : 2021-07-10
Читайте больше

Alasan Bryan

Milan terkesiap mendengar seruan dari seseorang yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet. Kedua matanya membelalak sempurna melihat kenyataan siapa yang barusan membentak dirinya. "Chloe?!" pekik Milan tak percaya. Ia kembali berurusan dengan sahabat Bryan yang terkenal bermulut ketus dan sanggup membuat lawannya merasakan akibat dari kelakuannya. Chloe dengan tenangnya mendekati Milan dan mendorong bahunya lumayan kencang hingga membuat fans fanatik Bryan itu terhuyung ke belakang. "Jangan sembarangan menuduh seseorang! Kalau kau tak mengenal istrinya, jangan sok kenal dan mengatakan hal yang tidak-tidak mengenai pilihan Bryan! Apa kau mau aku melakukan hal yang sama terhadapmu dan juga keluargamu? Hah?" ancam Chloe dengan tatapan mematikan. Seolah ada kebencian mendalam yang terlihat dari sorot matanya pada Milan. Milan tampak ketakutan. "Jangan! Aku salah, tolong maafkan aku! Jangan lakukan hal buruk pada
last updateПоследнее обновление : 2021-07-11
Читайте больше
Предыдущий
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status