Beranda / Romansa / Bos Playboy Itu Suamiku / Sakit Pembawa Nikmat (Adult)

Share

Sakit Pembawa Nikmat (Adult)

Penulis: Fredelina Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-08 07:00:00

Jemari Bryan membelai wajah mulus Kimberly. Ibu jarinya menjelajah di sekitar pelipis dekat mata. Bryan menatap sepasang mata perak milik istrinya. 

"Matamu indah sekali! Apakah ini adalah warisan dari ibu mertua?" tanya Bryan berusaha menghilangkan kegugupan yang sempat bertandang ke dalam diri Kimberly. 

Kimberly mengangguk sembari tersenyum manis. 

Bryan memandang ke arah bibir ranum berwarna peach alami milik istrinya. Pria itu memajukan wajahnya dengan perlahan-lahan, Bryan menyatukan bibirnya di sana. 

Tidak lama tapi juga tidak bisa dibilang sebentar aksi keduanya merapatkan sepasang bibir mereka serta saling membelit indera pengecap. 

Tangan Bryan mulai bermain-main di area gundukan kembar, menelusup di balik gaun cantik yang membalut tubuh sang istri. Bryan memainkan kedua puncak dan meremasnya. 

Mulutnya tak tinggal diam, ia kembali menyatukan bibir mereka guna mengurangi rasa sakit di area tersebut.&n

Fredelina Putri

Hai kakak semuanya Baca juga yuk ceritaku yang lain Semoga suka dan terhibur 😀

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Ganti Pakaianmu Sekarang Juga!

    Chloe untuk ke sekian kalinya menunduk malu dan juga lesu. Bagaimana bisa ia bertemu dengan pria paruh baya ini lagi? Di sini? Iya, di sini! Mendadak urat malunya keluar dari tempat persembunyiannya.Leon dan Gilbert yang tanggap segera memecah keheningan dengan sapaan dan pertanyaan basa-basi. Jelas mereka tujukan pertanyaan itu pada Gerald Malik. Pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan menawan itu melayangkan pandangan sulit diartikan."Kalian mau langsung pulang?" tanya Gerald santai.Ketiga manusia itu mendadak membisu. Mereka saling melirik satu sama lain. Pandangan itu membuat Gerald mengambil langkah selanjutnya."Kalau kalian mau pulang, berhati-hatilah di jalan! Di luar hujan turun begitu deras, kendarai mobil kalian dengan sangat hati-hati. Jalanan begitu licin!" seru Gerald serius. Ia segera berbalik arah dan meninggalkan ketiganya begitu saja.Sepeninggal Gerald, Chloe tampak dilema. Ia merasakan kec

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Wanita Itu

    Kimberly menggeser tubuhnya perlahan. Ia merasa kikuk dan berusaha mencerna setiap kalimat yang keluar dari bibir sang suami. Merasa tak mendapat jawaban, Kimberly melirik Bryan disertai keisengan jari-jari lentiknya di dada bidang suaminya. "Sebenarnya apa yang kau maksud, Suamiku yang tampan?" tanya Kimberly berusaha merubah mood sang suami yang tiba-tiba aneh. Hal manis itu berhasil membuat lengkungan tipis di kedua sudut bibir Bryan. Ia kembali mengarahkan kedua tangannya di atas pundak sang istri. "Apa kau mau teman-temanmu di kampus tahu kejadian semalam? Apa kau mau memamerkan hasil karyaku semalam, hum?" goda Bryan. Pria itu mendorong pelan sang istri menuju cermin gantung di dinding. Ia menunjukkan beberapa titik yang menjadi bukti kegilaan dan keliarannya semalam. Kimberly terhenyak. Hampir saja ia memekik, namun ia urungkan. Ia tak mau siapa pun mendengar teriakannya. Ia menu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Mandikan Aku!

    Bryan tetap bungkam saat keduanya berada di dalam mobil. Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Anehnya untuk pertama kalinya ia hanya diam, tak banyak bicara. Hanya menjawab pertanyaan Kimberly dengan satu atau dua kata.Kimberly menatap penuh keheranan. Ia terus menerka hal apa yang terjadi antara sang suami dan ibunya. Sampai detik ini, ia belum diijinkan mengetahui masalah ibu kandung Bryan.Tak mau memberikan tekanan pada sang suami, ia hanya memainkan ponselnya demi mengalihkan pikirannya yang sempat terkontaminasi banyak hal.Bryan melirik ke arah sang istri."Apa yang ada dalam pikiranmu?" tanya Bryan yang fokus menatap jalanan di hadapannya.Keduanya sudah hampir sampai kampus. Kimberly tersenyum kikuk ketika Bryan menyadari keanehan pada dirinya. Mungkinkah Bryan tahu bahwa dirinya sedang memikirkannya?"Ah tidak, bukan apa-apa. Oh iya, sebentar lagi kita akan sampai ke kampusku!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Tutup Mulutmu!

    Bryan tersenyum penuh arti. Ia mulai membuka kimono handuk milik istrinya dengan cepat. Tak mau buang waktu, kini tampaklah sudah tubuh polos sang istri di hadapannya.Cantik, mulus dan candu!Tubuh itu begitu menggoda iman dan membuat adik kecilnya tak sanggup menahan diri."Hanya mandi tidak lebih!" tegas Kimberly memperingatkan. "Papa menunggu di bawah, aku tidak mau Papa menunggu kita terlalu lama. Bukankah kita juga mau pergi menuju Sparkling Light? Aku tidak mau kelelahan karena kau!" lanjutnya membuat nyali Bryan mengkerut seketika.Hal indah di dalam imajinya terhempas dan hanya tinggal angan-angan. Kimberly terkekeh dibuatnya. Melihat ekspresi mengenaskan Bryan spontan membuatnya tak bisa menahan tawa."Aku hanya bercanda. Baiklah, hanya sebentar saja, ya!" ucap Kimberly mengijinkan sang suami menuntaskan hasratnya pada tubuh polosnya saat ini.Setelah itu, hanya mereka yang tahu apa yang terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Alasan Bryan

    Milan terkesiap mendengar seruan dari seseorang yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet. Kedua matanya membelalak sempurna melihat kenyataan siapa yang barusan membentak dirinya."Chloe?!" pekik Milan tak percaya. Ia kembali berurusan dengan sahabat Bryan yang terkenal bermulut ketus dan sanggup membuat lawannya merasakan akibat dari kelakuannya.Chloe dengan tenangnya mendekati Milan dan mendorong bahunya lumayan kencang hingga membuat fans fanatik Bryan itu terhuyung ke belakang."Jangan sembarangan menuduh seseorang! Kalau kau tak mengenal istrinya, jangan sok kenal dan mengatakan hal yang tidak-tidak mengenai pilihan Bryan! Apa kau mau aku melakukan hal yang sama terhadapmu dan juga keluargamu? Hah?" ancam Chloe dengan tatapan mematikan. Seolah ada kebencian mendalam yang terlihat dari sorot matanya pada Milan.Milan tampak ketakutan."Jangan! Aku salah, tolong maafkan aku! Jangan lakukan hal buruk pada

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Rahasia

    Chloe mengarahkan pandangannya ke area bar di mana tempat itu memiliki jarak lumayan jauh dengan keberadaan Bryan dan dua sahabatnya.Leon dengan sengaja open table di area Vip bagian dalam, jauh dari bar. Chloe melangkahkan kedua kaki jenjangnya diikuti Kimberly.Ia melihat sasaran empuk yang bisa ia manfaatkan."Kau tunggu di sini dulu, ya!" titah Chloe dengan senyum penuh misteri.Ia menepuk bahu seorang wanita seksi. Wanita itu tersenyum menawan dan segera meletakkan gelas wine dari tangannya ke meja bar, ia memutar pinggangnya dengan cara yang begitu sensual dan anggun."Ya, ada yang bisa kubantu, Nona?" tanya wanita seksi tersebut pada Chloe.Kimberly yang berada di belakang Chloe terus menerka dalam hati.'Apa yang ingin Chloe lakukan pada wanita asing ini?' batin Kimberly.Chloe tersenyum sebelum berbisik di telinga wanita yang diketahui adalah wanita penghibur di klub mal

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Menuntut Balas

    Leon terkekeh mendengar pertanyaan aneh yang keluar dengan begitu konyol dari mulut Gilbert."Bukankah sudah pernah kubilang padamu, carilah wanita yang sesuai dan menikahlah!" serobot Leon menjelaskan.Bryan tampak menyetujui kata-kata sang sahabat. Ia bisa melihat Gilbert yang masih senang bermain-main dengan para wanita dan asal membawanya ke ranjang. Meski tak jauh berbeda dengan Bryan dan Leon, tapi Gilbert adalah orang yang paling liar dalam menyikapi wanita."Sudahlah, jangan membahas hal ini lagi! Aku belum berniat menikah dan belum memiliki calon. Semua wanita sama saja bagiku. Mereka mudah diajak tidur dan aku tak mau ada ikatan yang mengekang kebebasanku!" ungkap Gilbert serius. Tampaknya dampak masa lalu masih terbayang dalam benaknya."Tidak semua wanita sama, Gilbert! Apa kau masih memiliki perasaan pada Nev?" tanya Leon ingin tahu.Nev adalah salah satu sahabat Milan. Dulu mereka sempat dekat dan menjali

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Bos Playboy Itu Suamiku    Mabuk

    Rose menggelengkan kepalanya usai mendengar pertanyaan Violet."Jangan banyak bertanya dulu, ya! Kau harus memulihkan fisik serta psikismu dulu. Jangan berpikiran terlalu berat, kau masih lemah!" pinta Rose mencoba mengertikan keadaan putrinya. Ia hanya menginginkan kesembuhan untuk putri tunggalnya saat ini. Tak banyak yang ia harapkan. Hanya kesembuhan dan kebahagiaan Violet yang menjadi impiannya."Tapi Ma, aku ingin tahu bagaimana keadaan mereka sekarang!" ungkap Violet mencurahkan isi hatinya yang paling dalam.Rose menitikkan air mata. Ia merasa sesak dalam hatinya mengingat semua kejadian beberapa saat lalu. Ia menunduk lesu dan membelai lembut rambut sang putri dengan penuh kasih sayang sebagai seorang ibu."Papamu saat ini sedang menebus kesalahannya di masa lalu. Tuan Jonathan dan nyonya Vanessa belum mencabut gugatan mereka pada Papamu. Mungkin ini adalah ganjaran dari Tuhan untuk ayahmu karena telah bermain-main serta m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12

Bab terbaru

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Ending and Say Thanks

    Bukan Stephanie yang semakin mendekat. Kimberly yang maju dan menghambur ke dalam pelukan ibu kandung Bryan. "Aku merindukan pelukan seorang ibu sejak beberapa tahun terakhir. Aku selalu memimpikan memiliki ibu mertua yang menyayangiku. Maafkan aku, Ma, jika aku belum bisa menjadi menantu yang baik di matamu. Aku hanyalah manusia biasa yang masih terus belajar menjadi lebih baik. Apa pun yang terjadi antara Mama dan Bryan, kuharap kalian akan segera berdamai dan saling mengerti satu sama lain!" ungkap Kimberly. Mendengar ucapan menantunya, Stephanie mengeratkan pelukannya. Lalu beberapa saat kemudian pelukan itu terlepas dan mereka berdua saling bersitatap. "Terima kasih, Kimberly! Mama pergi, ya! Jaga kesehatan kalian dan titip anak Mama! Semoga Tuhan selalu melindungi kalian di mana pun berada dan menjauhkan segala keburukan dari hidup kalian. Sampai jumpa lagi, Kimberly!" pamit Stephanie dengan wajah begitu sendu dan mata yang begitu sayu

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Permintaan Terakhir

    Lampu terang di ruang operasi masih menyala. Kimberly berada di depan pintu sambil menunggu dokter selesai melakukan tindakan pada Jenica. Luke dan George sudah datang dan menemani perempuan cantik tersebut. Beberapa saat kemudian, seorang pria tampan dengan balutan jas menawan berlari-lari menuju ruangan yang dimaksud. Ia mencari keberadaan sang istri dan ingin segera memeluknya. "Kimmy!" teriak Bryan yang seketika memeluk tubuh mungil istrinya dengan ekspresi cemas luar biasa. "Bagaimana keadaanmu? Papa baru saja mengabariku. Maaf aku baru bisa datang!" ungkap Bryan seraya berulang kali mengecup pucuk kepala sang istri. Kegelisahan di wajahnya tak dapat dibantah. Semua terlihat begitu kentara. Bryan sangat mencemaskan kondisi istri tercintanya. " Aku tidak apa-apa, Bryan. Untung saja ada Kak Jenica yang menyelamatkanku. Saat ini kami masih menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Bryan, aku takut terjadi hal b

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Pengorbanan Jenica

    Stephanie penasaran akan suatu hal. Ia pun segera bertanya pada Deborah demi mendapatkan jawaban yang sempat mengusik pikirannya. "Apa jangan-jangan kau sudah menyukainya lebih dari yang kubayangkan?" tanya Stephanie dengan mata menyipit mencari tahu. "Lelaki seperti Bryan itu sangatlah langka dan juga menawan, Tante. Ketampanan serta kewibawaannya sanggup meruntuhkan iman hampir sebagian besar kaum hawa di Edensor kita yang tercinta ini. Termasuk aku!" ungkap Deborah dengan wajah berbinar-binar membayangkan Bryan menjadi miliknya. Stephanie tersenyum sinis. "Kau pasti akan mendapatkannya sebentar lagi! Kimberly tidak pantas mendapatkan anakku! Hanya kaulah yang pantas bersanding dengannya!" yakin Stephanie. Deborah tersenyum senang. Lengkungan bibirnya membentuk curva cantik. Ia bahagia dan bangga karena mendapatkan restu dari Stephanie. Tinggal beberapa langkah lagi Bryan pasti akan menjadi miliknya. Ya, sebenta

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Keras Tapi Menawan!

    Kimberly tersenyum ramah di wajahnya yang penuh keteduhan. Ia terlihat tenang di usianya yang masih belia dibandingkan usia suaminya. Sikap dewasa dalam dirinya kini mulai mendominasi.Jemari lentiknya merayap lembut ke pipi Bryan, sekali lagi demi menenangkan hati dan pikiran Bryan yang tengah berkecamuk."Aku takut kehilanganmu sama seperti ketakutanku akan kehilangan Shannon dalam hidupku dulu! Aku sangat mencintaimu, Kimmy! Jangan pernah pergi meninggalkan aku!" pinta Bryan dengan begitu gelisah. Deru napasnya memburu."Aku tidak akan ke mana-mana. Aku selalu ada di sampingmu. Istrimu ini juga sangat mencintaimu, Bryan!" tegas Kimberly tulus.Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya. Merasa ketenangan benar-benar ia dapatkan ketika memeluk tubuh Kimberly. Bryan pun mendorong pelan tubuh yang begitu meneduhkan jiwanya, ia meletakkan kedua tangannya di atas pundak Kimberly.Tatapan mereka saling bersua. Kegelisahan

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Aku Takut!

    Kita tinggalkan sejenak Kimberly dan Bibi Jules di dapur. Saat ini Bryan sudah berada di kamar. Ia baru saja keluar dari kamar mandi.Selembar handuk berwarna putih menutupi tubuh bagian bawahnya dari pinggang hingga mencapai tempurung lututnya.Ia merasa malas dan kesal usai membenamkan diri di dalam bath tub selama beberapa saat, tapi ia tidak tahu apa penyebabnya.Segera, ia mengambil satu setel piyama tidur guna memberinya rasa nyaman saat sebentar lagi ia memejamkan mata barang sejenak. Kantuk mulai menyapa kedua kelopak matanya, yang tanpa sadar membuatnya berat untuk tetap terjaga."Badanku lelah sekali! Aduh!" keluh Bryan sembari memijat lengannya sendiri.Ia melangkah maju ke atas pembaringan. Perlahan, ia melepas sandal yang membalut telapak kakinya.Bryan sudah merasakan nyaman saat ia meletakkan kepalanya yang berat di atas bantal. Matanya secepat kilat terpejam.Sepuluh menit kemu

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Rencana Terselubung

    Kimberly tersenyum senang saat mendapati sepasang mata peraknya menangkap jelas sebuah kotak pizza favorit ada di kursi belakang. Wajahnya berubah begitu sumringah. Ekspresi yang bertolak belakang dengan beberapa detik lalu.Tanpa sadar ia mengguncang pelan lengan sang suami yang tengah mengemudikan mobil. Bryan yang mengetahui hal itu spontan kembali terkekeh. Ia senang jika bisa membuat Kimberly bahagia seperti ini. Saat ini ia meyakini ucapan Kimberly beberapa saat lalu…'Kebahagiaan seseorang itu berbeda-beda, bisa datang dari makanan, seseorang yang kita suka, kesehatan dan masih banyak lagi. Tapi, kalau buat aku, makanan adalah mood booster terhebat yang tidak pernah bisa kutolak. Makanan kesukaan bisa membuatku bahagia. Bahagia itu bisa didapatkan dengan cara sederhana, asal diberikan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.'Kata-kata itulah yang menjadi dasar Bryan memberikan makanan yang berasal dari Italia itu pada Kimberly.

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Lihat Saja Sendiri!

    Nick terkesiap. Sumpah demi apa pun ia tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan kembali berurusan dengan suami mantan kekasihnya.Langkah kaki orang itu berhenti tepat di hadapannya. Dengan senyum yang melengkung jelas dari kedua sudut bibirnya, pria itu tampak begitu menawan. Pantaslah ia bersanding dengan Kimberly. Mereka adalah pasangan yang cocok satu sama lain. Tampak solid dan membuat iri jutaan pasang mata yang melihat keduanya bersisian.Nick mengenyahkan pikiran itu. Ini bukan saatnya memuji mereka.Tanda tanya besar berkumpul di pikirannya. Apa yang membuat pebisnis terkenal se-Edensor ini mendatanginya?"Ke-kenapa kau ada di sini?" tanya Nick terbata-bata. Pria itu gugup hanya karena disambangi Bryan.Bukannya menjawab, Bryan malah tersenyum penuh misteri.Nick mengambil napas dalam-dalam, berusaha menjernihkan suasana hatinya yang memendam banyak pertanyaan di sana.Kedua pria de

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Bebas

    Luke tersenyum penuh arti."Semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Papa mendengar kau mau meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kau perbuat saja, Papa sudah merasa bangga. Kau sudah dewasa, Jenica. Belajar dan berpikir lebih baik ke depan. Perbaiki segala kesalahan yang dulu pernah terjadi.Papa yakin Kimberly akan memaafkanmu asal kau berjanji untuk tidak mengulang perbuatan yang sama. Kimmy adalah gadis yang baik dan sopan. Dia selalu menyayangimu. Papa pun bisa merasakannya. Hanya karena iri semata, kau bisa melakukan segala perbuatan itu. Papa yakin kau pun bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Percayalah!" yakin Luke menyemangati dan menyadarkan sang putri.Jenica mengangguk mantap."Aku akan menemui Kimmy dan meminta maaf padanya!" tegas Jenica penuh semangat."Ya! Papa akan selalu mendukungmu menjadi pribadi yang lebih baik! Semoga Kimmy memberikanmu kesempatan untuk berproses ke

  • Bos Playboy Itu Suamiku    Pantaskah Aku?

    "Ya, aku berjanji!" jawab Kimberly lantang tanpa meragu sedikit pun.Bryan membuka memori lama yang masih tersimpan jelas di dalam otaknya. Semua itu tak bisa menghilang begitu saja meski waktu terus berjalan.Waktu pun bergulir mengikuti ritme kisah yang terjadi di masa lalu.Kimberly menyeka cairan yang masih merembes dari pemilik iris biru di sampingnya. Cairan itu telah berhasil membasahi kedua pipi suaminya."Kau memiliki aku! Aku tak bisa berjanji akan selalu bersamamu hingga kita tua nanti. Aku hanya bisa menjalani setiap detik waktu yang berjalan bersamamu. Usia manusia tidak ada yang tahu. Benar, kan?Aku akan meminta pada Tuhan agar memberi kita usia yang panjang dan berguna bagi semua makhluk di sekitar kita. Bukan aku yang menentukan lama atau singkatnya hidup kita, semua tergantung sang Pencipta. Kita jalani saja semua proses hidup bersama-sama.Setelah aku dan kau menjadi satu dalam ikatan pe

DMCA.com Protection Status