"Nduk, kamu hari ini jadi istri orang, paling ndak, senyum," pinta Ibu, dia berdiri di belakang Venca yang sedang dirias pagi itu menjelang akad. Sungguh berat apa yang akan dijalani Venca. Dalam hati terus menangis semalaman, atau seminggu ini. Sesekali dalam tangisnya, jemari lentik menari di atas tuts ponsel. Mengirim pesan untuk Rei. Terakhir tadi sebelum dirias.[Rei, hari ini, Venca menikah. Walau Caca kecewa sepenuhnya kepadamu. Tetapi, Caca tetap berharap hari ini ada badai besar, atau kamu datang membatalkan acara akad ini, Rei. Bisakah kita masih saling bertegur sapa atau setidaknya menjadi teman yang baik walau Caca menjadi istri orang.] Kata-kata 'senyum' berulang-ulang terdengar ditelinga. Gadis itu memaksakan seulas senyuman, ketika tim perias selesai dengan wajahnya. "Lho, ya, begitu, tho, anak Ibu, makin cantik," ujar Ibu. Caca tentu saja tidak peduli. Mungkin ini salah satu takdirnya yang sangat sial.
Last Updated : 2021-05-08 Read more