Semua Bab The Lord of The Criminal: Bab 71 - Bab 80

141 Bab

The Two Criminal Act 4.

Malam Keesokan Harinya, Brighton Timur.Sebastian memejamkan sebelah matanya ketika angin berembus sangat kencang, menabrak wajah tampannya tersebut. Angin malam yang merupakan tipikal menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Langkah kakinya tertatih karena begitu kuatnya angin berembus saat ini. Menerjang tubuhnya tanpa ampun.“Anginnya kencang sekali. Hujan bisa turun kapan saja nih,” celetuk Sebastian seraya memperhatikan sekitarnya, “Apa karena vila ini terletak di perbukitan yang berbatasan langsung dengan laut, anginnya jadi sekencang ini?”“Tapi, suasana seperti ini sangat pas untuk mencuri,” jawab Peter yang melenceng dari konteks pertanyaan Sebastian tersebut.Namun sepertinya, Sebastian tidak mempermasalahkan hal tersebut, “Waktu sudah berlalu cukup banyak sejak kita bertemu dengan kereta Evanescene di kota. Akan sangat merepotkan jika seandainya dia berputar kembali, kereta pasti berh
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

The Two Criminal Act 5.

“Aku memang tidak mengira jika Peter sudah mengetahui identitas Bangsawan Kriminal. Tapi, aku akan tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh tunanganmu itu, Lady Wysteria.Charles kembali memasang sebuah senyuman penuh kelicikan. Pria itu mempersiapkan dirinya sebagai seorang komentator dalam sebuah seminar, “Pertama, kenapa aku menggunakan cara berbelit begini? Jawabannya adalah, karena memastikan bahwa kalian sama-sama tidak sadar akan dipertemukan itu penting bagiku.”Charles kemudian melemparkan pandangannya pada Peter yang masih setia mengarahkan moncong pistol itu, “Jika kamu tahu Bangsawan Kriminal akan ada di sini. Kamu pasti datang dengan tergesa-gesa tanpa persiapan, atau bahkan memiliki persiapan super karena ini menyangkut tunanganmu sendiri.”Kemudian, pria berwajah congkak itu melemparkan pandangannya pada Lumiere yang berekspresi tumpul, “Sebaliknya. Aku ingin menghindari terlal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 1.

Scotland Yard.Kedatangan Peter tampaknya menarik perhatian para polisi di sana. Termasuk beberapa detektif yang memang mengenal dekat dengan Peter. Bisik-bisik tetangga terdengar, bervariasi, namun kebanyakan mereka tidak pernah menyangka jika detektif besar seperti Peter membunuh seseorang.“OI SPADE! KAMU MEMBUNUH ORANG!? APA BETUL ITU!?”Peter menoleh, menatap salah satu kenalan detektifnya dengan senyuman jenaka, “Hoo? Sayang sekali ya, Aldrich. Bukan kamu yang nangkap aku.” Peter kembali didorong untuk bergegas menuju ke ruang interogasi sesuai dengan SOP yang berlaku pada Scotland Yard.“Komisaris Macmillan, tersangka sudah tiba,” ujar sipir yang menggiring Peter untuk pergi ke ruang interogasi.Pria berkacamata yang sedang berdiri di ambang pintu itu hanya mengangguk, “Spade, ini adalah ruang interogasi.”“Iya,” ujar Peter terlihat siap untuk menceritakan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 2.

Enam Jam Sebelumnya.Lumiere menundukkan wajahnya. Menunggu reaksi dari para rekannya dengan perasaan gugup yang terasa luar biasa. Perutnya pun terasa tidak enak, seakan-akan seseorang mengocoknya hingga menimbulkan rasa mual.Ia baru saja membagikan secarik kertas berisikan rencana selanjutnya, setelah memikirkannya semalaman. Bahkan sampai membuat Lumiere tidak bisa tidur demi menyusun rencana terakhir yang sempurna.“Wah.” Lucius menjadi orang pertama yang memberikan reaksi. “Lumiere, rencana ini ... mungkin saja aku salah ingat, tapi rasanya ... beda dengan yang pernah kubaca.”“Benar! Ini sama sekali berbeda daripada sebelumnya!” pekik Lucian tidak terima dengan rencana terbaru dari kakaknya tersebut. “Seharusnya kita semua pergi dari rumah ini begitu koran memberitakan identitas Kak Lumiere!”Lucian kemudian mengarahkan pandangannya pada Lumiere masih duduk ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 3.

Lucius diam membisu ketika para anggota Dewan Bangsawan memberikan cacian kepadanya. Setelah kabar tentang identitas Bangsawan Kriminal tersebar, serta surat ancamannya juga ikut tersebar, Lucius langsung mendapatkan panggilan darurat untuk menghadiri rapat di gedung parlemen.Tentu saja, mereka menginterogasinya tentang perbuatan Lumiere, yang di mata hukum adalah adiknya. Keluarganya. Tindak tanduknya pasti diketahui karena Lucius adalah kepala Keluarga. Bahkan telinga Lucius terasa panas mendengarkan ocehan demi ocehan dari para anggota Dewan Bangsawan tersebut.“Earl Wysteria! Jangan hanya diam saja! Buka mulutmu! Jelaskan pada kami tentang perbuatan adikmu tersebut!” salah satu dari mereka berteriak gemas karena Lucius yang terus mengunci mulutnya.“Itu benar! Sebagai kepala keluarga, kamu punya kewajiban untuk memberikan penjelasan!”“Dalam surat pengumuman yang tiba di kantor pemerintah, tertulis bahwa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 4.

Ashen mengepalkan kedua tangannya dengan kuat selama di perjalanan. Ia gagal membujuk Lumiere untuk menghentikan pembantaian tersebut.Pikirannya hanya tertuju pada Lumiere saat ini. Memikirkan betapa menyedihkannya Lumiere yang harus menanggung dosa seorang diri. Memikirkan betapa menyedihkannya Lumiere yang berpikir bahwa, satu-satunya jalan untuk penebusan dosa hanya dengan mati menanggung segalanya.Terlalu sibuk berpikir hingga membuatnya tidak menyadari, jika Ashen telah sampai di rumah kaca Kediaman Wysteria. Tempat di mana ia tinggal selama menjadi bagian dari Kediaman Wsyteria. Pikirannya terlalu kalut untuk memikirkan bagaimana caranya ia sampai dengan selamat.“Yang lainnya berpikir demikian? Atau mereka justru berpikiran lain. Tapi, apa yang mereka pikirkan?” gumam Ashen, mengatakan mereka yang dimaksud ini adalah komplotan Bangsawan Kriminal sesungguhnya. Semua yang ada di Kediaman Wysteria. “Setidaknya mereka past
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 5

Sejak sore hari tadi, kediaman Duke Rainar dipenuhi oleh puluhan polisi dan tentara bayaran yang bertugas untuk menjaga bangsawan satu ini. Keramaian tidak bisa dihindari karena perkumpulan tersebut.Pewaris gelar Duke Rainar, Salazar Rainar terlalu mengkhawatirkan keselamatannya karena ancaman Bangsawan Kriminal. Hingga ia gelap mata dan berakhir menyewa banyak orang untuk menjaganya. Semakin memperketat penjagaan agar Bangsawan Kriminal itu tidak mudah untuk memasukinya.Namun, lawannya ini adalah seekor kancil yang cerdik. Bukan seekor kera yang mudah dibohongi, ataupun seekor kerbau yang bodoh. Bangsawan Kriminal tetap bisa masuk, dengan bantuan anak buahnya yang menyusup ke dalam tentara bayaran tersebut.Kekacauan pun terjadi karena ulah Reynox dan Miya yang bertugas sebagai pengalih perhatian. Agar Lumiere bisa masuk dengan mudah ke dalam Kediaman Duke Rainar. Kekacauan juga terjadi di dalam ketika Lumiere memasukinya.Dengan langk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-22
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 6.

“Lalu, apa yang akan kau lakukan? Biar pun kamu mengetahui tujuannya adalah untuk hal yang mulia. Tapi tetap saja, membunuh manusia itu merupakan tindak kriminal.”“Aku tahu itu,” balas Peter yang mulai kembali terlihat putus asa, “Selain karena dia adalah Bangsawan Kriminal, juga seorang wanita yang berjuang untuk hak kaumnya. Dia juga adalah tunanganku! Orang yang kucintai! Aku mana tega menyeretnya ke pengadilan. Yang ada, aku akan gila karena cintaku kandas dan belahan jiwaku mati.”“Ternyata, seorang Peter Compbell Spade tidak bisa berkutik di hadapan cinta, ya,” ledek Caius yang membuat Peter menatapngnya jengkel.“Daripada meledekku, tolong pergilah ke Rowless Street dan ambil kemeja, jas, dan dasi milikku,” pinta Peter seraya memandang malas pada Caius.“Dasi? Apa yang akan kau lakukan dengan dasi itu?”“Untuk mengikat mulutmu itu agar tidak berbi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 7.

Sebastian berusaha menyusul Peter yang terlihat terburu-buru meninggalkan Istana. Pria bersurai gelap itu tampaknya masih sangat terkejut dengan keputusan akhir atas permintaan sang ratu.Ratu Joan meminta putra bungsu Keluarga Spade itu untuk memburu Bangsawan Kriminal, kemudian membunuhnya pada saat itu juga. Tentunya Peter sempat kebingungan sampai-sampai membuatnya melirik pada sang kakak, meminta penjelasan sesuatu. Namun sayang, sang kakak justru memalingkan wajahnya. Yang membuat Peter seketika dilanda emosi dan berakhir mengatakan pada sang ratu, bahwa ia akan melakukan caranya sendiri untuk memecahkan masalah ini.“Peter, kenapa kamu menolaknya dengan keras seperti itu?” tanya Sebastian ketika mereka berhasil keluar dari istana, “Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan selain identitas Bangsawan Kriminal?”Peter hanya terdiam. Membiarkan gigi-giginya bergemeletuk karena masih merasa kesal terhadap sang kakak, &ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya

Dying Wish Act 8.

Kota London kembali menyambut malam dalam perasaan gelisah. Para kelas atas kembali merasa resah, takut jika malam ini adalah gilirannya untuk mati di tangan seorang gadis gila, yang menyebut dirinya sebagai Bangsawan Kriminal. Raja dari segala jenis bentuk kriminal di Kota London.Berbeda dengan Peter. Pria bersurai kelabu tersebut justru menantikan malam dengan penuh suka cita, walaupun wajahnya berkata tidak. Pria itu bergeming di tempatnya, membiarkan kamar sewanya hanya diterangi oleh cahaya temaram dari lilin dan sinar rembulan yang mengintip dari balik hordeng.Suara ketukan pintu kemudian memecahkan keheningan, juga lamunan Peter yang semula asyik menyelami alam bawah sadarnya. Peter menoleh, menatap pintu tersebut yang kembali diketuk ketika tidak ada sahutan darinya.Peter menyandarkan bokongnya pada meja kerja, “Masuklah.”Suara ketukan pintu itu kemudian berakhir. Digantikan dengan suara knop pintu yang diputar, ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status