“Dihabisin makanannya ya.” ucap Sinar sembari mengusap lembut puncak kepala putrinya. “Jaga kesehatan, ingat sekarang ada nyawa lain yang ada di sini.” tangannya lalu turun mengusap perut Aya. Aya yang sudah eneg makan makanan rumah sakit itu hanya mengangguk. Menatap sang suami yang masih tertidur di sofa. Sedangkan Asa, sudah pergi sejak tadi karena harus bersiap berangkat kerja. “Bunda habis ini pulang dulu, tunggu Yasa bangun.” “Kenapa gak bareng aja pulangnya, aku sudah gak papa. Kepalaku sudah gak sakit.” “Kamu ada jadwal CT scan, kepalamu itu harus diperiksa.” Enggan membantah, Aya hanya mengiyakan saja ucapan sang bunda. Sibuk menghabiskan sarapannya sampai tidak bersisa, agar sang bunda tercintanya itu tidak kembali melancarkan ceramah panjang lebarnya. Pagi ini, saat Aya terbangun dari tidurnya, ia sudah mengingat semuanya. Bagaimana pertemuannya dengan Yasa, sikap dingin pria itu dahulu kala, penghinaan yang pernah ditorehka
Last Updated : 2021-05-06 Read more