Semua Bab Brondong, I'm in Love: Bab 1 - Bab 10

21 Bab

Klub Malam

“Ah! Gila! Bisa-bisanya sih gue malah jadi lupa begini,” keluh Ayla. Wanita yang berprofesi menjadi dosen dan kini dia masih mencoba untuk bertahan duduk sembari menatap wajah-wajah tua yang dipenuhi keseriusan. “Ibu Ayla, ada yang ingin disampaikan?” Mendengar suara Dekan dengan kacamata yang membingkai matanya pun membuatnya terperanjat. Akhirnya dia hanya bisa diam dan menggeleng. Dia paling malas untuk ditanya tentu saja. “Tidak ada Bu,” ucapnya dengan nada rendah Semua orang memandangnya. Para dosen wanita memandang iri dengan kecantikan dan kemolekan Ayla, tapi para dosen pria memandang kagum dan ekspresinya bercampur dengan ekspresi lain yang dia paham ke mana mata mereka memandang.   Ayla merenggangkan tangannya perlahan. Dia tak bisa untuk menetap. “Ibu-ibu saya pergi duluan ya?” pamitnya segera melesat pergi sambil membetulkan kacamata yang membingkainya. Seseorang sudah menghubunginya terus menerus. Kenapa juga
Baca selengkapnya

Detik yang Tak Pernah Terduga

“Apa itu cinta? Mana ada cinta yang tulus? Semuanya bullshit!” racau Ayla yang masih terlelap di atas tempat tidurnya dengan posisi tengkurap. Kemudian, disaat yang bersamaan alarm di handphone berbunyi ketika Ayla terbangun dengan kondisi rambut yang berantakan. Dan saat Ayla hendak berlari menuju kamar mandi, dia sedikit terhuyung. Namun, dia berusaha berlari menuju ke kamar mandi dengan sedikit sempoyongan. “Hooeeek!” terdengar suara muntahan Ayla. Dia mengeluarkan cairan yang ada di dalam perutnya ke dalam wastafel. Kemudian, Ayla menyalakan keran untuk membersihkan muntahannya. Dia langsung membasuh wajahnya, dan langsung menuju shower untuk membersihkan badannya yang sangat lengket.     Ayla yang masih berbalut handuk menghadap ke arah cermin dan terlihat mata yang sayu. “Muka saya kok jelek sekali ya? Pake acara mabuk segala pas semalem,” gerutu Hanna. Dia mengambil pakaian
Baca selengkapnya

Ayla yang Cantik

“Barga! Finally, dua tahun ya klub lo ini, lo traktir gue sampe puas pokoknya!” seru wanita dengan rambut yang sudah tergerai indah itu. Tangannya merangkul tubuh pria yang tegap berbalut jaket denim dan senyumnya terukir indah. “Ya, gue traktir lo sampe puas. Awas, jangan make out di ruang terbuka!” seru Barga yang sudah memisahkan pelukan mereka. Ayla tertawa mendengarnya. Dia masih saja menari, membuat tubuh indahnya berguncang perlahan seiring dengan hentakan yang diberikan oleh kakinya itu. Suara musik berdentam hebat, ditambah dengan pengunjung yang histeris dengan kehadiran DJ terkenal. Mereka ikut menghitung untuk mendengarkan musik yang dimainkan oleh DJ tersebut. “Wow, siapa dia? Lo enggak kasih tahu gue soal cowok itu!” seru Ayla masih dengan matanya memandangi pria bule yang berdiri di panggung. “Dia kan guest star yang gue pilih buat merayakan hari jadi aja, lo enggak bisa embat dia!” tegas pria itu sambil menyeret Ayla pergi menu
Baca selengkapnya

He Is Halbert

Halbert adalah seorang mahasiswa yang terbilang pandai, namun ia sering berpindah-pindah universitas. Dikarenakan tempat bertugas ayahnya yang sebagai jenderal tentara selalu berpindah kota. Bagi Halbert, berpindah-pindah universitas itu sudah terbiasa dari dulu.  Sosok yang dingin, cuek, tetapi sebenarnya memiliki hati yang baik itulah sifat yang dimiliki oleh Halbert. Kebanyakan orang di luar sana sangat mengenal sifat Halbert yang tidak banyak bicara, mungkin terlihat seperti tidak peduli dengan sesama. Namun, sifat yang ditunjukkan oleh Halbert di luar sana adalah bukan sifat yang sebenarnya. Mengapa Halbert bisa memiliki sifat yang berbeda? Ya karena seperti itulah yang diajarkan oleh ayahnya.   Ayahnya Halbert yang bernama Razendra mendidiknya secara otoriter sejak ia masih kecil. Ayahnya selalu berkata bahwa ia diharuskan untuk bersikap dingin kepada siapapun karena tidak semua orang bisa dipercaya. Sekalipun orang ya
Baca selengkapnya

Pengar

Ayla pulang dari klub dengan rasa pengar dan nyeri di kepalanya. Kebanyakan minum pun akhirnya membuat mabuk juga. Dia berterima kasih dengan taksi yang sudah mau mengantarnya. Bahkan mobilnya pun dia tinggal di klub saja, biar saja Barga yang menjaganya, dia tak peduli. Dengan sempoyongan dia menuju lantai dua, di mana kamar tidurnya berada. Dengan asal-asalan dia melepaskan dress miliknya dan menyisakan dalaman saja baginya. Dia segera menjatuhkan tubuhnya di atas pembaringan yang empuk dan nyaman itu. Matanya segera terpejam saat merasakan tubuhnya sudah mendarat di atas kasur dengan mulusnya. Berada di alam mimpi usai mengeluarkan banyak energi tentu saja membuatnya menjadi begitu nyaman. Tubuhnya yang letih semakin membuatnya cepat jatuh tidur pulas. Dia benar-benar kehilangan energi dan akal warasnya karena mabuk.   Bahkan ART yang membukakan pintu untuknya memandangnya miris, jelas aja. Dia tahu kalau Nonanya itu terkadang memiliki
Baca selengkapnya

Jackpot

Waktu tak terasa sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun tidak membuat para pengunjung berhenti melakukan kegiatan malam di diskotik. Bahkan musik yang dimainkan oleh dj semakin mengguncang para pengunjung untuk lebih mengekspresikan melalui gerakan tubuh.   Terdapat berbagai macam wanita dan pria yang ada di dance floor, maka mereka menari dengan cara yang berbeda. Namun, diantara mereka tidak hanya para jomblowan dan jomblowati yang sedang mencari hiburan. Karena, ada beberapa pasangan yang memilih diskotik untuk menjadi tempat kegiatan malam mereka.    Biasanya ketika sudah larut malam, stripper pole dance menunjukkan tarian yang dapat mengundang hasrat para lelaki. Tak sedikit pria hidung belang langsung mengerumuni para stripper pole dance yang sedang beraksi dengan tubuh seksinya. Namun, ada juga yang tidak tertarik dengan pertunjukkan stripper pole dance. Lebih memilih untuk menikmati berbagai macam minuman beralkohol dan memadu
Baca selengkapnya

Permainan Dimulai

Halbert menilai sosok Ayla semakin seksi ketika sedang dalam kondisi yang mabuk seperti ini. Dan di sisi lain, ia sangat penasaran apa yang membuat Ayla sampai mabuk berat seperti ini. Padahal Ayla meminum Rosé Wine berkali-kali hingga mabuk untuk melupakan sosok Halbert.  Namun, usaha yang dilakukan oleh Ayla sama sekali tidak dapat menghilangkan bayangan akan Halbert dalam pikirannya. Ayla tidak hanya menggerakkan tubuhnya sesekali, namun ia juga meracau terus-menerus. Hal tersebut membuat Halbert semakin tertarik terhadap Ayla. Terutama ketika Ayla meracau tentang Halbert.   Sebenarnya Halbert juga dalam kondisi mabuk berat, tetapi ia sangat pandai untuk mengontrol dirinya sendiri. Jadi, ketika dalam kondisi mabuk berat ia masih terlihat seperti orang normal pada umumnya. Halbert tidak pernah mengalihkan pandangannya sedetik pun dari Ayla. Ia sungguh terlihat berbeda k
Baca selengkapnya

Kesempatan

Waktu terus berputar seiring para dj telah melakukan pergantian shift untuk menemani kegiatan malam di diskotik. Waktu yang telah terlalu larut tidak menghentikan kegiatan para insan yang sedang menikmati suasana diskotik. Seperti yang dirasakan oleh Ayla dan Halbert. Mereka sama sekali tidak peduli dengan waktu, yang terpenting adalah mereka sama-sama merasakan kebahagiaan satu sama lain. Meskipun pada awalnya tujuan mereka berada di diskotik berbeda.   Ayla sedang meliukkan tubuh indahnya di atas panggung mengikuti irama musik DJ. Entah mengapa Ayla menjadi sosok yang terlihat nakal. Ayla benar-benar tidak seperti biasanya.   Halbert memanfaatkan kesempatan tersebut untuk merekam tingkah laku dosennya di atas panggung secara eksklusif. Dosen yang dijuluki sebagai dosen aneh oleh Halbert, sama sekali tidak mengetahui kelakuan mahasiswanya yang diam-diam merekam dirinya yang sedang menari di atas panggung.
Baca selengkapnya

Masa Lalu Ayla

Ayla dan Elang menjalin hubungan sekitar 8 bulan. Delapan bulan bisa dibilang waktu yang tidak sebentar. Karena, mereka bisa bertahan selama itu dan menjalani hubungan hanya sebatas cinta bertepuk sebelah tangan.   Elang adalah seorang pria yang baik namun, ia tidak termasuk ke dalam kategori pria idaman menurut Ayla. Padahal banyak sekali wanita yang ingin berada di posisi Ayla. Terutama ketika mereka melihat Ayla dan Elang menghabiskan waktu di ruang publik, beberapa wanita merasa iri terhadap Ayla. Namun, Ayla terlihat biasa saja dan tidak memedulikan mereka. Siapa yang tidak memungkiri bahwa Elang juga sebenarnya sosok yang sempurna? Ya.. Mungkin hanya Ayla seorang.   Bagi Ayla, Elang adalah satu-satunya pria yang sangat over protective kepadanya. Hanya ada dua alasan mengapa Elang bersikap seperti itu. Yang pertama adalah karena ia sangat mencintai Ayla dan terakhir adalah selalu menginginkan Ayla d
Baca selengkapnya

Pelepasan yang Mengejutkan

Elang mengemudikan mobil sportnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sehingga Elang hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit untuk sampai ke tempat diskotik dimana Ayla berada. Setelah Elang memarkirkan mobilnya, ia segera berjalan menuju ke lobi diskotik sambil menanyakan keadaan Ayla di telepon yang masih tersambung.   “An masih di lobi kan?” tanya Elang. “Iya Lang,” jawab Ayla dengan suara yang semakin mendayu.   Elang langsung mematikan panggilannya ketika sudah melihat keberadaan Ayla. Dari kejauhan Elang melihat Ayla yang sedang tersandar di pojok lobi. Dan terdapat beberapa pria hidung belang yang sedang merayu Ayla. Hal tersebut membuat Elang berlari cepat untuk segera sampai di sana.   Elang yang terlihat sangat kesal dengan mereka, langsung menghajar mereka dengan membabi buta. Namun, security yang melihat kejadian tersebut pun langsung melerainya. Dan para pria hidung belang pergi m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status