Home / Horor / MISTERI TUSUK KONDE / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of MISTERI TUSUK KONDE: Chapter 91 - Chapter 100

156 Chapters

SOSOK SINDEN BERKEBAYA MERAH YANG DILIHAT SRI

Di dalam kamar, Ajeng yang sedang tertidur nyenyak merasakan semilir angin dingin menyentuh kaki hingga betisnya. Dengan mata yang mengantuk, Ajeng menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuh.Namun kali ini ia merasa seperti ada air yang menetes di betisnya itu. Seketika tangan Ajeng mengelap air yang membasahinya itu. Tetapi air itu terasa lengket di tangan Ajeng. Hingga terpaksa Ajeng membuka mata yang masih sangat berat. Matanya langsung membulat lebar saat melihat seluruh telapak tangannya berwarna merah."Da-darah?" Suaranya tertahan. Rasa kantuknya seketika hilang. Kepalanya mulai berpendar ke sekitar kamar. Kemudian ia sedikit melongok ke bawah tempat tidur. Tetapi tak ada apa pun di sana. Rasa takut mulai melanda Ajeng. Tiba-tiba hidungnya mengendus sesuatu yang sangat busuk dan amis.'Bau apa ini? Apa Papa buang angin ya?' batin Ajeng dalam hati."Pa!" panggil Ajeng.
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

ALDO MENGHILANG

Didi dan Sri berjalan keluar kamar. Saat Sri akan menutup pintu."Sri! Pintunya buka aja! Enggak usah di tutup.""Iya, Nyonya."Di saat itu, pandangan mata Sri tertuju pada jendela kamar. Yang tertutup tirai berwarna putih tipis. Sri tercekat, melihat sosok yang terlihat dari luar. "Woi! Sri! Sini!" Suara Didi yang sudah berada di luar kamar membuat Sri terkejut. Seketika matanya berkedip dan hanya sekali kedipan mata, sosok itu sudah menghilang. Sri mendekati Didi yang menatapnya heran penuh tanya."Kamu kenapa, Sri? Kayak habis lihat setan!""Sepertinya begitu, Pak." "Hah? Yang benar kamu?" Didi terkejut.Tangan Sri langsung menyeret Didi yang masih bingung. "Ayo kita ke depan saja. Biar enggak kedengeran Tuan dan Nyonya."Mereka berdua kini sudah duduk di kursi teras rumah. Angin malam bertiup sepoi-sepoi. Sementara langit semakin terlihat mendung. "Apa y
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

BERADA DI KAMAR MAYAT

Mereka berdua masuk ke dalam rumah sakit. Kini mereka sudah berada di dalam lift. Setelah pintu lift terbuka. Dengan cepat Pradipta dan Ajeng berjalan menuju ruangan Aldo.Ketika pintu ruangan terbuka. Keduanya terkejut melihat Aldo tak ada di ranjangnya."Kemana Aldo?""Mungkin di kamar mandi kali, Ma!"Ajeng berjalan ke arah kamar mandi yang tertutup. Saat di buka, tak ada Aldo di dalam. Ajeng pun menoleh pada Pradipta."Aldo enggak ada di kamar mandi, Pa."Pradipta yang akan duduk di sofa pun mengurungkan niatnya. Lelaki itu mendekati istrinya. Kepalanya melongok ke dalam kamar mandi. "Apa dia jalan-jalan di sekitar sini, Ma?""Tapi dia emang sudah kuat jalan?"Ketika itu ada seorang suster yang lewat di depan ruang Aldo. Bergegas Ajeng memanggil suster tersebut. Hingga suster itu menghentikan langkah kakinya."Iya, Bu? Ada yang bisa saya bantu?""Saya mau tanya, anak saya Aldo kok eng
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

FIRASAT ANDI

"Masnya ini masih muda kok sudah enggak kelihatan tulisan sebesar itu, Mas!" Seru Andi sambil menunjuk sebuah papan kayu yang bertuliskan 'KAMAR MAYAT'"Tapi tadi beneran enggak ada tulisan itu di situ, Pak!" bantah Aldo."Siapa yang nyopot? Orang itu aja di paku. Lagian pas saya datang juga keadaan pintunya masih di gembok. Kok sampean bisa masuk ke dalam?" (Kamu)"Pintunya tadi enggak di kunci, Pak!"Terdengar Andi menghela napasnya panjang. Kemudian ia mengalihkan tatapannya lurus ke depan."Kamu tadi apa habis dilihatin sosok perempuan sinden?" tanya Andi tiba-tiba.Aldo pun menoleh. Kali ini pandangan matanya menatap lekat lelaki yang duduk di hadapannya itu."Ba-bagaimana Bapak bisa mengetahui itu?" tanya Aldo nampak terkejut."Kamu harus hati-hati. Sepertinya dia jahat. Auranya sangat hitam. Nyawa kamu bisa-bisa jadi taruhannya," ujar Andi."A-apa Bapak bisa melihat?""Bekerja hampir 15 tahun di kamar mayat
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

HARUS SEGERA MENGAKHIRI

Jarinya menekan gambar telepon di pojok kanan atas. Terdengar suara nada sambung telepon."Halo." Suara Nayla terdengar di seberang telepon."Halo, Mbak. Tumben belum tidur," ujar Aldo dengan suara yang seperti berbisik."Suara kamu kenapa bisik-bisik, Do? Kamu baik-baik aja, 'kan?""Iya, Mbak. Tenang aja. Aku baik kok. Aku cuma enggak mau mengganggu Papa sama Mama lagi tidur."Oh ... aku kira kamu kenapa. Kamu ada apa telepon aku malam-malam?""Hmm ... aku mau cerita sama Mbak Nayla tentang ---""Tentang apa? Kok enggak kamu lanjutkan ucapanmu?""Aku ... tadi ... dihantui Kusumawardhani, Mbak!""Apaa?!" Suara Nayla meninggi karena terkejut.Tiba-tiba, Ajeng terbangun. Buru-buru Aldo mematikan teleponnya.Melihat Aldo yang masih terjaga. Ajeng pun berjalan mendekati ranjang Aldo. Wanita itu menarik sebuah kursi di samping ranjang."Kok kamu belum tidur?""Iya, Ma. Tadi habis ke kamar mandi."
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more

MIMPI NINGRUM TENTANG NAYLA

Saat Nayla akan membuang pecahan gelas itu. Tiba-tiba, Nek Sami menahan lengan tangan Nayla. Sehingga ia pun berbalik menghadap ke Nek Sami."Kamu harus hati-hati, Nay. Nenek enggak mau kamu kenapa-kenapa," pesan Nek Sami pada Nayla.Nayla masih terdiam. Dengan manik matanya yang masih melihat ke Nek Sami."Nayla baik-baik saja kok, Nek. Nenek jangan cemas ya." Nayla berusaha membuat Nek Sami tenang."Firasat Nenek enggak enak, Nay! Lebih baik kamu segera menyelesaikan misteri tusuk konde itu. Seger akhiri perjanjian iblis yang mengikat di tusuk konde Kusumawardhani.""Iya, Nek. Nayla pasti akan mengakhiri semuanya."Braaaakkk!!!Suara pintu belakang yang semula tertutup tiba-tiba terbuka cukup keras. Hingga membentur dinding rumah. Membuat keduanya terkejut dan menoleh ke arah pintu.Sejenak mereka berdua terdiam. Dengan tatapan mata yang tak berkedip. Angin kencang menerobos masuk. Menerpa kulit tubuh Nek Sami da
last updateLast Updated : 2021-09-27
Read more

BERPAMITAN

Tatapan mata Ningrum masih menatap kepergian Nayla yang membonceng Angel. Wajahnya terlihat sangat cemas. Hingga ia tak sadar jika Nek Sami ikut memperhatikan dirinya. "Nduk! Kamu kenopo?""Eh ... Ibu." Ningrum terkejut saat ditegur oleh Nek Sami. "Ada apa? Kok wajahmu kayak gelisah gitu?"Ningrum menundukkan kepalanya. Kali ini ia memandang lantai rumah yang berwarna putih. "Cerita sama Ibu, Nduk! Apa yang kamu pikirkan?" Ningrum menghela napasnya beberapa kali. Kemudian ia mengangkat kepalanya. Hingga manik mata keduanya saling bertatapan. "Aku kepikiran sama Nayla, Bu. Enggak tau kenapa rasanya aku khawatir.""Apa yang kamu rasakan, Ibu juga merasakan yang sama.""Ibu juga khawatir sama Nayla?" Ningrum terkejut mendengar ucapan Nek Sami."Iya, Nduk. Semoga Nayla baik-baik saja dan selalu dilindungi.""Amiin. Apa ini semua ada kaitannya dengan Bapak dan Kusumawardhani dulu ya
last updateLast Updated : 2021-09-28
Read more

NAYLA KERASUKAN

"Seram sekali, Mbak!""Iya, Nay! Seram banget mimpi Bunda kamu!""Aku jadi ingin cepat-cepat memusnahkan perjanjian yang mengikat di tusuk konde itu. Tapi sampai sekarang kita belum mengetahui dendam Kusumawardhani." Nayla mengacak-acak rambutnya sendiri."Lebih baik Mbak ke Mbah Waci lagi dan menanyakan semuanya, Mbak. Aku yakin ini semua pasti ada maksudnya.""Iya, Do. Rencanaku memang habis jenguk kamu, kami mau ke rumah Mbah Waci. Setelah itu ke stasiun membeli tiket kereta.""Untuk apa tiket kereta, Mbak?" "Aku sama Angel diterima kerja di Bank ternama di Malang. Dan lusa kami harus mengikuti training.""Malang? Jadi Mbak dan Angel akan ke Malang?""Iya. Aku ke sini sekaligus ingin berpamitan, Do. Dan sebaiknya kamu cukup membantuku sampai di sini saja.""Kenapa, Mbak?" Aldo duduk membenarkan letak bantal di punggungnya. Manik matanya menatap lekat Nayla."Dari cerita kamu, aku enggak mau k
last updateLast Updated : 2021-09-29
Read more

NAYLA KERASUKAN 2

Bergegas Angel langsung berlari menghampiri lelaki itu. "Pak! To-tolong teman saya!" Napas Angel naik turun."Tenang dulu, Mbak! Temannya kenapa?"Angel mencoba mengatur napasnya. "Dia terkunci di toilet!" kata Angel sambil menunjuk arah toilet. Kini Angel dan lelaki yang bernama Andi itu menghampiri Nayla. Saat Andi dan Angel sampai di depan lorong. Nayla sudah keluar dari dalam toilet."Nayla!!" seru Angel melihat temannya itu."Kamu enggak apa-apa, Nay? Kenapa kamu teriak-teriak tadi?"Tetapi Nayla tak menjawab satu pun pertanyaan Angel. Tatapan mata Nayla juga kosong. Pandangannya terus melihat ke depan.Angel yang tak terlalu memperhatikan kelakuan aneh Nayla. Hanya mengikuti langkah kaki Nayla yang terus berjalan tanpa menggubris Angel.Sementara Andi menatap Nayla dengan tatapan aneh. Baru berjalan lima langkah, Nayla berhenti lalu melirik ke arah Andi yang tengah menatapnya.
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

NAYLA DAN ANGEL DI UGD

Sesekali kedua matanya memicing untuk mempertajamkan penglihatannya. Ketika itu, Angel mengenali salah satu dari orang tersebut. Yang ternyata adalah temannya sambil membawa gunting rumput.Buru-buru Angel berlari menuju ke arah pohon beringin. Dari kejauhan terlihat keangkuhan pohon itu. Terlihat rindang ketika berada di bawahnya. Tetapi seperti menyimpan suatu misteri. Ketika jarak Angel sekitar lima meter dari pohon beringin itu, Angel dapat melihat jelas. Di tangan Nayla terdapat sebuah gunting rumput berukuran sedang. Kedua mata Angel melotot melihat tangan kanan Nayla yang membawa gunting rumput mula mengangkat tinggi. Dengan cepat Angel berlari ke arah temannya itu.Cruuuut!!"Aaaaaaaahhh!" teriak Angel kencang. Andi yang melihat kejadian tersebut menjadi terkejut. Darah langsung muncrat membasahi rumput yang dipijak Angel dan Nayla. Terlihat pula cipratan darah di wajah Nayla. Sa
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status