Share

NAYLA KERASUKAN

"Seram sekali, Mbak!"

"Iya, Nay! Seram banget mimpi Bunda kamu!"

"Aku jadi ingin cepat-cepat memusnahkan perjanjian yang mengikat di tusuk konde itu. Tapi sampai sekarang kita belum mengetahui dendam Kusumawardhani." Nayla mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Lebih baik Mbak ke Mbah Waci lagi dan menanyakan semuanya, Mbak. Aku yakin ini semua pasti ada maksudnya."

"Iya, Do. Rencanaku memang habis jenguk kamu, kami mau ke rumah Mbah Waci. Setelah itu ke stasiun membeli tiket kereta."

"Untuk apa tiket kereta, Mbak?" 

"Aku sama Angel diterima kerja di Bank ternama di Malang. Dan lusa kami harus mengikuti training."

"Malang? Jadi Mbak dan Angel akan ke Malang?"

"Iya. Aku ke sini sekaligus ingin berpamitan, Do. Dan sebaiknya kamu cukup membantuku sampai di sini saja."

"Kenapa, Mbak?" Aldo duduk membenarkan letak bantal di punggungnya. 

Manik matanya menatap lekat Nayla.

"Dari cerita kamu, aku enggak mau k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status