Sepeninggal Damian, Daisy pun hanya berdua dengan Tuan Peyton. Wanita paruh baya itu pun tak berani mengangkat wajahnya, ia tampak malu-malu. Aktingnya memang sungguh piawai sampai-sampai pipinya bersemu merah dan membuat Tuan Peyton semakin berbunga-bunga.“Kau sungguh mempesona Daisy,” Tuan Peyton kembali melantunkan pujian.Daisy kembali menunduk, “Tuan … Anda terlalu memuji saya sampai saya tersipu seperti ini.”“Maaf Daisy oh maksudku Nyonya Windsor, aku terlalu berterus terang.”Kali ini pria paruh baya nan gagah itu tergagap. Entah ini benar-benar karena ia gugup atau karena dirinya adalah pria berpengalaman dalam berkencan.“Tak apa Tuan, Anda bisa memanggil napa depanku saja, tak usah sungkan,” jawab Daisy kemudian menutup mulutnya.“Aduh sial, kenapa aku bersikap seperti ini, semoga saja ini tak merubah penilaiannya terhadapku seorang wanita yang berperilaku ningrat,” batin Daisy.Menurut apa yang ia ketahui untuk menghadapi seseorang seperti Tuan Peyton, ia harus jinak-jina
Last Updated : 2022-06-28 Read more