Correy sendiri masih berada di tempat persembunyiannya. Masih membekas dalam ingatannya tentang kepiawaian Nicko. Bagaimana pemuda itu dengan tenang tapi cekatan menggunakan jari-jarinya untuk membuat perubahan pada Tuan Edmund dan Nyonya Catherine.Namun yang paling tak bisa dilupakan adalah bagaimana ia mengobati Catherine. Saat itu ia mengintip dengan diam-diam, memperhatikan bagaimana Nicko melakukannya dengan maksud mempelajari ilmu jari naga.Saat pemuda itu mengusap perut Catherine dan meraba mencari-cari sesuatu ia sempat melihat sebuah kilatan cahaya kebiruan muncul dari telapak tangannya. Kemudian benda kecil tampak bergerak-gerak di balik permukaan kulit Cathy seperti ulat. Bentuknya yang melengkung mengingatkan Correy pada janin, karena ia sendiri pernah mengalami keguguran saat usia kandungannya sama seperti Cathy.“Jika sampai mampu melakukan hal itu, tentunya dia bukan orang sembarangan, mungkin janinnya belum sempat keluar dari tubuh Nyonya, tapi sedang berada di jalan
Barbara tak bisa lagi membendung air matanya saat ia mendengar apa yang dibicarakan oleh kakak lelakinya bersama perempuan itu. Yang sangat menyedihkan baginya adalah bagaimana kakaknya bisa mengenal sosok perempuan yang telah memfitnahnya itu.Sebagai kakak bukankah seharusnya ia mendukung bukannya menikung. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Greg. Ia dengan percaya diri bermaksud untuk menjatuhkan adik perempuannya.“Aku tak mengira kau akan bersekongkol dengan perempuan ini. Kau tahu! Dia yang mulai membuat masalah denganku. Ia melabrakku dan membanting tablet milikku hingga pecah dan tak berfungsi lagi. Ia berkata kasar padaku dan sengaja memancing amarahku hingga aku dikeluarkan dari calon kandidat asisten pribadi. Apa ini semua rencana kotormu Greg!” amuk Barbara.Greg maupun Sandra sama-sama diam.“Sial! Bagaimana aku bisa ketahuan melakukannya?” pikir Greg sambil menunduk, ia tak berani untuk menatap wajah adiknya.Namun berbeda dengan Sandra, ia justru mulai berdiri dan mendo
Kini giliran Barbara dan Sandra yang saling beradu pandang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Greg. Mereka berdua berpikir apa yang menyebabkan lelaki itu berkata demikian.“Jadi kau hanya mempermainkan kami berdua?” tanya Barbara.“Kau hanya membuat taruhan palsu denganku Greg?” timpal Sandra.Greg terkekeh, ia yang tadinya lembek berubah menjadi sinis.“Menurut kalian bagaimana? Apa kau pikir ada seseorang yang bebas dipermaikan sesuka hati?” Greg membalas pernyataan Sandra.Sandra langsung mendorong tubuh Greg, tapi dorongannya tak mampu membuat Greg terjungkal. Greg yang ada di situ pun tersenyum sinis.“Kenapa? Aku sudah memberikan banyak hal terhadapmu, dan kau sama sekali tidak memberikan respons untukku. Apa ada alasan bagiku untuk menunggumu? Lagipula kau mendambakan seorang lelaki seperti Nicko, kau yang seharusnya berterima kasih karena telah mendapatkan akses dekat dengannya, ya kan?” balas Greg.Dia memang menyukai Sandra, dan yang dikatakan olehnya di awal tadi adal
Dengan senyum yang terkembang, Correy melangkah mendekat pada Nicko. Ia begitu percaya diri kalau ternyata ia akan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari ilmu yang melegenda itu.“Tuan memanggil saya?” tanyanya.“Ya aku butuh bantuanmu.”“Dengan senang hati Tuan.”“Bisa kau katakan dimana Daisy Windsor berada? Aku tak melihatnya dari tadi?” tanya Nicko.“Nyonya sedang pergi Tuan, dia seringkali bepergian dengan Tuan Damian. Tadi aku sempat mendengar ada pertengkaran pada Tuan dan Nyonya.”Nicko mengerutkan alis, “Bertengkar?”“Benar Tuan, aku mendapati Nyonya bertengkar dengan Tuan. Tuan sempat mencegah Nyonya untuk pergi ke spa melakukan perawatan karena tidak ada banyak uang. Namun sepertinya Nyonya Daisy bersikeras dan Tuan Damian tampak membela Nyonya.”Nicko mengangguk-angguk. Mertuanya ini memang konyol sekali, bagaimana mungkin mereka harus bertengkar hebat hanya karena masalah spa.“Apa itu yang menyebabkan Tuan Edmund keadaannya menjadi parah?”Correy menggeleng cepat, “Aku
Sebenarnya malas sekali Nicko jika harus mengurusi keluarga Windsor lagi, terutama ibu mertuanya. Kuat dugaan Nicko kalau ibu mertuanya melakukan hal yang tidak baik.“Huh apalagi yang dilakukan oleh Ibunya Josephine kali ini? Huh benar-benar wanita yang tak tahu diri. Sudah berumur tapi kelakuan tidak mencerminkan usianya,” gumam Nicko dari bangku belakang mobilnya.Ia pun mengambil ponsel dan menghubungi orang kepercayaannya, Russell.“Russell, cepat kau cari tahu tentang keanggotaan dan tabiat Daisy Windsor dalam kelompok The Star!” perintahnya.“Maksud Anda Daisy Windsor, ibu kandung Nyonya?” tanya Russell memastikan.“Huh! Memangnya ada Daisy Windsor lagi yang kukenal? Dan jangan lupa kau cari tahu mengenai Yaseer Al Hameed!” perintah Nicko.“Anda tak perlu khawatir Tuan, akan kudapatkan informasinya dalam waktu kurang dari lima menit,” balas Russell.Nicko mengangguk, “Sebaiknya kau melakukannya sekarang. Aku tunggu!”Nicko menutup ponselnya dan memandang ke arah jendela. Meneba
Sepeninggal Damian, Daisy pun hanya berdua dengan Tuan Peyton. Wanita paruh baya itu pun tak berani mengangkat wajahnya, ia tampak malu-malu. Aktingnya memang sungguh piawai sampai-sampai pipinya bersemu merah dan membuat Tuan Peyton semakin berbunga-bunga.“Kau sungguh mempesona Daisy,” Tuan Peyton kembali melantunkan pujian.Daisy kembali menunduk, “Tuan … Anda terlalu memuji saya sampai saya tersipu seperti ini.”“Maaf Daisy oh maksudku Nyonya Windsor, aku terlalu berterus terang.”Kali ini pria paruh baya nan gagah itu tergagap. Entah ini benar-benar karena ia gugup atau karena dirinya adalah pria berpengalaman dalam berkencan.“Tak apa Tuan, Anda bisa memanggil napa depanku saja, tak usah sungkan,” jawab Daisy kemudian menutup mulutnya.“Aduh sial, kenapa aku bersikap seperti ini, semoga saja ini tak merubah penilaiannya terhadapku seorang wanita yang berperilaku ningrat,” batin Daisy.Menurut apa yang ia ketahui untuk menghadapi seseorang seperti Tuan Peyton, ia harus jinak-jina
Mercedez hitam milik Tuan Peyton berhenti di kediaman Daisy. Pria paruh baya itu pun terdiam dan melirik ke arah Daisy.“Jadi kau tinggal di rumah ini?” tanyanya sambil melirik bangunan yang sudah tak terawat.Pada carport mobil tampak sebuah mobil sport putih yang terparkir rapi di sana.“Yah, aku tinggal di sini,” jawab Daisy tampak ragu untuk mengakui tempat ia tinggal.Ia jadi teringat akan ucapan Damian siang tadi yang mengatakan kalau kedua putrinya tidak peduli padanya. Kini ia justru mendapati mobil sport milik Chad terparkir di carport rumahnya.“Aduh bagaimana ini, jangan sampai mobil milik menantuku ini menjadi penghalang dari tujuanku untuk bersama dengan Tuan Payton,” pikir John Payton.John Payton tampak mengangguk tapi ada perasaan tak nyaman saat melihat rumah milik Daisy.“Ah sudahlah, bukankah kelasku dan Daisy sungguh berbeda? Kita berdua memiliki latar belakang yang berbeda. Daisy memang perilakunya berkelas, tapi ia tidak memiliki banyak uang, wajar saja jika ting
John Payton pun tersentak mendengar penuturan pemuda di hadapannya. Tangannya mulai dingin karena perasaan tak nyaman kembali muncul.“Huh, sudah terlanjur ketahuan tak ada gunanya lagi kusembunyikan,” gumamnya.Pria paruh baya nan gagah itu pun menata Chad sambil berkacak pinggang.“Hei dengarkan ini anak muda. Aku akan membuat sebuah pengakuan. Pertama, memang benar aku bukanlah kawan lama ibu mertuamu. Kami berdua telah berkencan dan aku bermaksud untuk membebaskan ibu mertuamu dari belenggu!” seru John Payton.Chad mengangguk kemudian tertawa sinis, “Melepaskan dari belenggu? Belenggu apa maksud Anda?”Cih! “Anak muda sekarang memang sudah tidak memiliki rasa hormat, sudah kehilangan belas kasih,” ucap John Payton.Daisy yang merasa tidak aman pun memegang lengan John Payton dan berbisik padanya untuk tidak meladeni Chad.“Sudah John jangan kau ladeni dia. Lebih baik kau pulang dan beristirahat saja, aku akan menghubungimu nanti untuk mengatur pertemuan kita selanjutnya,” bisik Da
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt