Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / Bab 671 - Bab 680

Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 671 - Bab 680

1073 Bab

S2.65 Tugas Seorang Ayah

“Ibuuuu!” teriak Ian begitu mendapati Josephine masuk ke dalam rumah megah keluarga Lloyd.Saat itu Ian tengah bermain bola di halaman belakang sambil didampingi oleh Samantha pengasuhnya. Ian secara tak sengaja melihat ke arah pintu kaca dan mendapati Ibunya datang dengan digandeng sang ayah.Josephine yang mendengar teriakan Ian pun langsung membentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk anak itu.“Aku senang melihat Ibu sudah pulang dan tak ada lagi luka di tubuh Ibu,” kata Ian terus memeluk erat Jo. Sementara Nicko hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.Nicko ikut mengusap rambut lurus Ian dan membuat anak itu menoleh ke arahnya.“Maafkan Ayah ya akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan urusan ayah hingga tak sempat untuk menemanimu mengunjungi Rodgie,” kata Nicko dengan penuh penyesalan.Tampaknya kecelakaan yang menimpa istrinya kemarin telah memberikan banyak pelajaran untuknya. Apapun yang terjadi keluarga seharusnya tetap menjadi yang utama bagi Nicko.Ian pun mengangguk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-21
Baca selengkapnya

S2.66 Bully Barbara

Greg berdiri di depan pintu mobil sedan milik adiknya. Pandangannya menatap sinis ke arah perempuan yang berpakaian rapi itu.“Minggir Greg! Aku sedang keburu, aku tak mau kehilangan kesempatan sebagai asisten Tuan Muda,” katanya sambil mencoba menggeser tubuh kakaknya.Namun Greg lebih kuat, ia masih saja bersandar di depan pintu mobil adiknya. Kali ini ia sedikit membungkuk hingga wajah mereka berdekatan.“Huh kau mau pergi? Lupakan saja niatmu itu!” perintahnya.“Aku melupakannya? Oh tentu tidak Greg! Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku harus bisa mendapatkan tiga puluh persen saham.”Greg mengangkat telunjuk dan mengarah pada adiknya.“Kau! Kau ingin mendapatkan saham itu? Tidak aku tak akan membiarkan itu terjadi! Kau sama sekali tidak patas untuk mendapatkannya. Kau tak memiliki keahlian apapun, apalagi Nicko juga tidak menyukaimu, tentu saja kau tidak bisa mendapatkan apapun untuk mewujudkan apa yang diinginkan ayah. Kau lebih baik mundur saja!” ancam Greg sekali la
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

S2.67 Keributan Di Ruang Tunggu

Bibir Barbara seperti membeku ketika melihat gawainya terjatuh membentur lantai marmer yang keras. Harga tablet memang tak menjadi masalah untuknya, tapi data-data yang tersimpan di sana menjadi pikirannya saat ini.“Apa yang kalian lakukan pada tabletku?” tanya Barbara mencoba untuk menahan amarah.Keempat gadis yang merundungnya itu pun tertawa terbahak.“Ow kau hampir saja menangis seperti anak bayi saja,” ejek perempuan yang kemarin datang pertama kali.Tentu saja ejekannya mengundang tawa peserta lainnya. Mereka semua memang bersaing satu sama lain, tapi hanya satu kesamaan yang mereka miliki saat ini yaitu rasa tidak suka pada sosok Barbara. Kedatangan Barbara kemarin benar-benar membuat mereka merasa tersisihkan. Gara-gara Barbara mereka harus mengikuti jadwal ulang dan mendapat perlakuan tidak adil dari Tuan Muda.Barbara menggigit bibirnya dan mengepalkan tangan kuat-kuat. Ingin sekali ia menarik rambut dari perempuan-perempuan itu, tapi ia sadar kalau dirinya harus menjaga s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-23
Baca selengkapnya

S2.68 Terusir

“Sial! Mereka malah menekanku sekarang, huh ini tak bisa dibiarkan. Aku harus mencari cara untuk membungkam mereka,” runtuk Barbara dalam hati.Setelah mengambil napas dalam-dalam dan menghitung mundur dari angka tiga, Barbara pun kembali mendongak dan menakupkan tangan di depan dada. Kali ini ia berniat untuk memohon pada Kyle Brenan agar mempercayainya.“Tolonglah Tuan, aku tak mungkin melakukan hal itu. Aku sedang duduk dan mempelajari company profile perusahaan sembari menunggu giliran, tapi mereka malah menyerangku.”Kyle Brenan melipat tangan di depan dada dan menatap Barbara dengan tajam. Ia tak bicara apa-apa hanya mendongak seakan membiarkan adik dari Greg itu melanjutkan ucapannya.“Aku berkata dengan benar Tuan. Coba Anda pikirkan jika memang aku melakukan kekerasan, tentu saja aku yang seorang diri ini akan kalah dengan mereka berempat,” sanggahnya.“Tuan, Anda sudah melihat sendiri bagaimana kejadiannya saat masuk ke ruangan ini, kuharap Anda bisa membuat keputusan dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

S2.69 Evil Women

Satu per satu dari empat perempuan itu meninggalkan gedung milik Group Lloyd. Besar harapan mereka untuk bisa bergabung dengan perusahaan raksasa ini, lebih tepatnya bisa berdekatan dengan Tuan Muda.Walau sempat mereka kompak saat mengerjai Barbara, tapi kini mereka bersaing diam-diam.“Huh aku tak sabar untuk segera mendapatkan kabar dari Tuan Brenan, curiculumku cukup bagus dan aku pernah menjadi asisten dari miliyarder sebelumnya,” gumam gadis berambut hitam yang tadi berakting mendapatkan tamparan.“Huh, kau terlalu percaya diri,” jawab yang lain.Mereka terus saja membanggakan diri masing-masing dan beranggapan kalau akan berhasil mendapatkan perhatian dari Tuan Muda. Terkecuali Stella Brown, perempuan yang tadi berseteru dengan Barbara hingga nyaris tercekik. Stella memilih untuk diam dan tidak meributkan persaingan karena sebenarnya ia sudah punya cara sendiri.Stella tahu banyak hal tentang Tuan Muda, apa yang disukainya dan kebiasaan yang selalu dilakukan, itu sebabnya ia de
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

S2.70 Kau Tenang Saja Damian

Edmund masih berusaha mengangkat tangannya dan meneriaki nama Daisy. Namun suaranya begitu lirih sampai-sampai tak terdengar, ditambah lagi Daisy yang bebal tidak mengindahkan suaminya.Ibu dari Josephine memang seperti iblis, yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana hidup dengan kemewahan tanpa harus susah-susah bekerja. Adalah suatu kehormatan baginya jika bisa berada di lingkungan kelas atas.Daisy cukup pandai dalam berbicara dan perilakunya semakin lama semakin berkelas mengikuti lingkungannya. Walau dulunya seringkali ia menjadi bahan pembicaraan bagi para wanita sosialita, tapi ia tak peduli, yang penting tujuannya tercapai. Sekarang ia diterima dengan baik oleh kelompok the star karena ia adalah mertua dari Nicholas Lloyd, tentu saja mereka semua berlomba untuk mendekatinya. Apalagi kalau bukan ingin mendapatkan kemudahan bisnis.“Daisy! Kau!” seru Edmund dengan suara yang tertahan kemudian menekan bel untuk memanggil perawatnya.“Tuan … apa yang terjadi pada Anda?” tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-25
Baca selengkapnya

S2. 71 Taruhan Gila

Seorang perempuan berambut panjang memasuki sebuah cafe. Senyum simpul tak lepas dari raut wajahnya. Ini adalah hari keberuntungan baginya.Perempuan itu adalah Sandra Matthews, perempuan yang tadi nyaris dicekik oleh Barbara. Baru saja ia mendapatkan kabar dari Kyle Brenan, kalau ia terpilih menjadi asisten pribadi bagi Tuan Muda.“Hei aku sudah sampai, kau dimana?” tanya Sandra begitu tiba di cafe.Perempuan itu pun tiba di cafe dan memesan teh hijau, kemudian melirik ke arah pintu masuk. Seorang lelaki muda dengan rambut pirang pun masuk dan berjalan dengan pongahnya.“Hmm kau datang juga akhirnya,” sapa Sandra.“Tentu aku datang, bukankah aku berjanji menemuimu dan menantikan kabar baik darimu, tapi jika kau tak berhasil membawa kabar baik huh kau tahu kan apa konsekuensinya?” tanya lelaki itu dan mengambil tempat duduk di hadapan Sandra.“Hmm kau kira aku akan datang kemari jika tak memiliki kabar baik untukmu?” balas Sandra ketus.“Oh benarkah? Atau jangan-jangan kau hanya menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-25
Baca selengkapnya

S2.72 Pertemuan Tak Terduga

Barbara mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Semenjak dirinya terusir dari kantor Nicko ia tak hentinya mengutuki kebodohannya sendiri.“Huh seandainya saja aku tidak mudah terpancing emosi, tentu hal ini tak akan terjadi.”Perempuan yang tubuhnya lurus ini memang memiliki banyak penyesalan karena pernah meremehkan Nicko sebelumnya. Seharusnya ia bisa bersabar dan menikmati hasilnya kali ini.“Huh aku harus bagaimana lagi memperbaiki hubungan ini. Dia adalah lelaki yang kuinginkan, tapi ternyata perempuan bodoh itu yang mendapatkannya. Aku benar-benar tak bisa menerima hal ini,” runtuknya.Kemudian ia mengemudi lagi sambil tak hentinya berpikir bagaimana caranya menyingkirkan perempuan yang menjebaknya, setidaknya kalau ia tidak mendapatkan pekerjaan itu, namanya bisa bersih.“Apa perempuan itu juga menginginkan Nicko sepertiku ya?” pikirnya kemudian berbelok ke arah cafe.Ia membutuhkan cokelat panas untuk menenangkan pikirannya. Setidaknya minuman itu bisa memberinya relaksasi dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya

S2.73 Masih Tidak Dianggap

Catherine telah bersiap-siap menuju halaman depan dan secara kebetulan Chad melepon dirinya. Kali ini Chad memang lebih protektif terhadap istrinya semenjak mengetahui kalau sang istri telah mengandung anaknya selama tujuh minggu.“Hai sayang,” sapa Chad mengawali.“Oh hai, kau akan pulang jam berapa?” balas Catherine terdengar dengan suara yang terdengar terburu-buru.Chad mendengar napas Catherine yang terburu-buru seperti sedang ada sesuatu. Sebagai suami tentu saja membuat Chad khawatir, terlebih kondisi kehamilan Cathy masih terhitung rawan.“Cathy, kau kenapa? Apa ada hal yang mengkhawatirkanmu?” tanya Chad.Cathy langsung menghembuskan napas panjang kemudian menjawab pertanyaan suaminya.“Maafkan aku Sayang, aku harus menemui ayahku. Correy baru saja meneleponku dan mengatakan kalau ayahku sedang dalam masalah. Aku harus melihatnya,” jelasnya pada Chad.“Hmm,” jawab Chad.“Sayang, apa kau tak akan mengijinkanku? Bukankah biasanya kau tidak pernah mempermasalahkan jika aku pergi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya

S2.74. Tak Peduli Lagi

Baik Catherine, Chad maupun Nicko sama-sama mendengar teriakan perawat itu. Rumah keluarga Windsor tidak besar seperti rumah Nicko sehingga teriakan perawat yang terkejut itu bisa terdengar dari mereka yang berada di ruang duduk.“Cathy, kita harus melihat ayah,” ajak Chad kemudian menepuk paha istrinya lembut.Cathy langsung beranjak begitu mendengar ajakan dari suaminya. Ia teringat akan tujuan utamanya datang ke rumah ini. Sementara Nicko masih saja duduk di posisinya sambil menyilangkan kaki dan memalingkan wajah dari iparnya seolah ia memang tak peduli dengan keadaan Edmund.Catherine menyadari apa yang dilakukan oleh iparnya, tapi ia diam saja.“Mungkin berat untuk Nicko memaafkan, ia berkorban begitu banyak tapi sama sekali tidak mendapatkan penghargaan dari keluargaku,” pikirnya kemudian mendekat ke kamar ayahnya.Apa yang dilihat kakak Josephine beserta pasangannya ini benar-benar mengejutkan mereka berdua. Tubuh Edmund terlihat kesakitan. Bukan hanya itu kedua matanya tampak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6667686970
...
108
DMCA.com Protection Status