Seorang perempuan berambut panjang memasuki sebuah cafe. Senyum simpul tak lepas dari raut wajahnya. Ini adalah hari keberuntungan baginya.Perempuan itu adalah Sandra Matthews, perempuan yang tadi nyaris dicekik oleh Barbara. Baru saja ia mendapatkan kabar dari Kyle Brenan, kalau ia terpilih menjadi asisten pribadi bagi Tuan Muda.“Hei aku sudah sampai, kau dimana?” tanya Sandra begitu tiba di cafe.Perempuan itu pun tiba di cafe dan memesan teh hijau, kemudian melirik ke arah pintu masuk. Seorang lelaki muda dengan rambut pirang pun masuk dan berjalan dengan pongahnya.“Hmm kau datang juga akhirnya,” sapa Sandra.“Tentu aku datang, bukankah aku berjanji menemuimu dan menantikan kabar baik darimu, tapi jika kau tak berhasil membawa kabar baik huh kau tahu kan apa konsekuensinya?” tanya lelaki itu dan mengambil tempat duduk di hadapan Sandra.“Hmm kau kira aku akan datang kemari jika tak memiliki kabar baik untukmu?” balas Sandra ketus.“Oh benarkah? Atau jangan-jangan kau hanya menga
Barbara mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Semenjak dirinya terusir dari kantor Nicko ia tak hentinya mengutuki kebodohannya sendiri.“Huh seandainya saja aku tidak mudah terpancing emosi, tentu hal ini tak akan terjadi.”Perempuan yang tubuhnya lurus ini memang memiliki banyak penyesalan karena pernah meremehkan Nicko sebelumnya. Seharusnya ia bisa bersabar dan menikmati hasilnya kali ini.“Huh aku harus bagaimana lagi memperbaiki hubungan ini. Dia adalah lelaki yang kuinginkan, tapi ternyata perempuan bodoh itu yang mendapatkannya. Aku benar-benar tak bisa menerima hal ini,” runtuknya.Kemudian ia mengemudi lagi sambil tak hentinya berpikir bagaimana caranya menyingkirkan perempuan yang menjebaknya, setidaknya kalau ia tidak mendapatkan pekerjaan itu, namanya bisa bersih.“Apa perempuan itu juga menginginkan Nicko sepertiku ya?” pikirnya kemudian berbelok ke arah cafe.Ia membutuhkan cokelat panas untuk menenangkan pikirannya. Setidaknya minuman itu bisa memberinya relaksasi dan
Catherine telah bersiap-siap menuju halaman depan dan secara kebetulan Chad melepon dirinya. Kali ini Chad memang lebih protektif terhadap istrinya semenjak mengetahui kalau sang istri telah mengandung anaknya selama tujuh minggu.“Hai sayang,” sapa Chad mengawali.“Oh hai, kau akan pulang jam berapa?” balas Catherine terdengar dengan suara yang terdengar terburu-buru.Chad mendengar napas Catherine yang terburu-buru seperti sedang ada sesuatu. Sebagai suami tentu saja membuat Chad khawatir, terlebih kondisi kehamilan Cathy masih terhitung rawan.“Cathy, kau kenapa? Apa ada hal yang mengkhawatirkanmu?” tanya Chad.Cathy langsung menghembuskan napas panjang kemudian menjawab pertanyaan suaminya.“Maafkan aku Sayang, aku harus menemui ayahku. Correy baru saja meneleponku dan mengatakan kalau ayahku sedang dalam masalah. Aku harus melihatnya,” jelasnya pada Chad.“Hmm,” jawab Chad.“Sayang, apa kau tak akan mengijinkanku? Bukankah biasanya kau tidak pernah mempermasalahkan jika aku pergi
Baik Catherine, Chad maupun Nicko sama-sama mendengar teriakan perawat itu. Rumah keluarga Windsor tidak besar seperti rumah Nicko sehingga teriakan perawat yang terkejut itu bisa terdengar dari mereka yang berada di ruang duduk.“Cathy, kita harus melihat ayah,” ajak Chad kemudian menepuk paha istrinya lembut.Cathy langsung beranjak begitu mendengar ajakan dari suaminya. Ia teringat akan tujuan utamanya datang ke rumah ini. Sementara Nicko masih saja duduk di posisinya sambil menyilangkan kaki dan memalingkan wajah dari iparnya seolah ia memang tak peduli dengan keadaan Edmund.Catherine menyadari apa yang dilakukan oleh iparnya, tapi ia diam saja.“Mungkin berat untuk Nicko memaafkan, ia berkorban begitu banyak tapi sama sekali tidak mendapatkan penghargaan dari keluargaku,” pikirnya kemudian mendekat ke kamar ayahnya.Apa yang dilihat kakak Josephine beserta pasangannya ini benar-benar mengejutkan mereka berdua. Tubuh Edmund terlihat kesakitan. Bukan hanya itu kedua matanya tampak
Seorang perempuan berpakaian putih mendatangi Nicko yang duduk di sofa ruang duduk. Perempuan itu menyapanya dengan sopan.“Apa terjadi sesuatu di dalam sana?” tanya Nicko dengan acuh.“Tidak Tuan. Perkenalkan saya Correy, perawat yang diutus Nyonya Catherine Marley untuk menjaga Tuan Edmund,” katanya memperkenalkan diri.“Ya, lantas?”Correy diam-diam memperhatikan apa yang dilakukan oleh Nicko. Sebagai seorang perawat tentu saja apa yang dilihatnya benar-benar ajaib. Ia pernah mendengar tentang metode pengobatan jari naga emas, dan hanya orang pilihan saja yang dapat melakukannya.Metode jari naga memiliki resiko yang sangat besar, jika tidak kuat maka nyawa sendiri bisa menjadi taruhannya. Karena tingkat kesulitan dan resiko yang besar itulah maka tak banyak orang yang memiliki keahlian ini.Konon ilmu jari naga ini dapat menyembuhkan seseorang hanya dengan menyentuh saja. Sentuhan yang diberikan itu seperti sengatan listrik yang akan membuang semua penyakit. Bahkan ada desas-desus
Chad terdiam mendengar sindiran Nicko. Ia memang meragukan kemampuan Nicko dalam hal medis. Ia sendiri juga kurang pemahaman terhadap pertolongan pertama di dunia medis, hingga ia mengira kalau darah yang dikeluarkan dari mulut mertuanya adalah darah kenta yang tadi menyumbat pembuluh darah pada otak. Darah kotor yang memang seharusnya dikeluarkan.Chad justru menuduhnya yang bukan-bukan dan menganggap akan membunuh Edmund. Sejak awal mereka berjumpa di kediaman Windsor, Nicko menunjukkan ekspresi malas dan tidak tertarik dengan kondisi mertuanya. Bahkan Nicko tidak lagi menyebut mertuanya dengan sebutan ayah atau ibu.Namun ia tahu dalam hati sebenarnya Nicko masih peduli, buktinya saat keaadaan genting iparnya itu datang dan menolong ayah mertuanya.“Nick, aku tahu aku bersalah. Aku tak mengindahkan perkataanmu untuk membaringkan istriku. Tolong lakukan sesuatu! Saat ini Cathy tak sadarkan diri, aku tak bisa membayangkan bagaimana reaksinya saat tahu kalau kami akan kehilangan bayi
Dengan bantuan Chad, Catherine pun duduk di tempat tidur dengan bagian punggung diganjal oleh bantal. Catherine yang baru saja sadar pun menoleh ke arah suami dan ayahnya yang ada di samping, kemudian ia melihat ke arah bawah dan memegangi perutnya.“Selamat sayang, ayah senang sekali dengan berita kehamilanmu, dan tentunya akan membuatku lebih semangat karena aku ingin bermain dengan cucu pertamaku,” kata Edmund dengan raut wajah yang penuh kebahagiaan seakan ia telah lupa dengan apa yang dialaminya barusan.Catherine masih diam dan ia menyentuh perut bagian bawahnya.“Kau tak perlu khawatir sayang, masalah pendarahan yang kau alami hanyalah masalah hormonal, ini biasa terjadi saat kau mengalami banyak tekanan atau terlalu lelah. Bayi kita tidak mengalami masalah. Kantong janinmu cukup besar dan kuat sehingga bisa melindungi bayi kita dari segala benturan,” jelas Chad sambil mengusap tangan istrinya.“Be … benarkah itu?” tanya Catherine tak percaya, tapi ada raut bahagia di wajahnya.
Correy sendiri masih berada di tempat persembunyiannya. Masih membekas dalam ingatannya tentang kepiawaian Nicko. Bagaimana pemuda itu dengan tenang tapi cekatan menggunakan jari-jarinya untuk membuat perubahan pada Tuan Edmund dan Nyonya Catherine.Namun yang paling tak bisa dilupakan adalah bagaimana ia mengobati Catherine. Saat itu ia mengintip dengan diam-diam, memperhatikan bagaimana Nicko melakukannya dengan maksud mempelajari ilmu jari naga.Saat pemuda itu mengusap perut Catherine dan meraba mencari-cari sesuatu ia sempat melihat sebuah kilatan cahaya kebiruan muncul dari telapak tangannya. Kemudian benda kecil tampak bergerak-gerak di balik permukaan kulit Cathy seperti ulat. Bentuknya yang melengkung mengingatkan Correy pada janin, karena ia sendiri pernah mengalami keguguran saat usia kandungannya sama seperti Cathy.“Jika sampai mampu melakukan hal itu, tentunya dia bukan orang sembarangan, mungkin janinnya belum sempat keluar dari tubuh Nyonya, tapi sedang berada di jalan
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt