Share

S2.72 Pertemuan Tak Terduga

Barbara mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Semenjak dirinya terusir dari kantor Nicko ia tak hentinya mengutuki kebodohannya sendiri.

“Huh seandainya saja aku tidak mudah terpancing emosi, tentu hal ini tak akan terjadi.”

Perempuan yang tubuhnya lurus ini memang memiliki banyak penyesalan karena pernah meremehkan Nicko sebelumnya. Seharusnya ia bisa bersabar dan menikmati hasilnya kali ini.

“Huh aku harus bagaimana lagi memperbaiki hubungan ini. Dia adalah lelaki yang kuinginkan, tapi ternyata perempuan bodoh itu yang mendapatkannya. Aku benar-benar tak bisa menerima hal ini,” runtuknya.

Kemudian ia mengemudi lagi sambil tak hentinya berpikir bagaimana caranya menyingkirkan perempuan yang menjebaknya, setidaknya kalau ia tidak mendapatkan pekerjaan itu, namanya bisa bersih.

“Apa perempuan itu juga menginginkan Nicko sepertiku ya?” pikirnya kemudian berbelok ke arah cafe.

Ia membutuhkan cokelat panas untuk menenangkan pikirannya. Setidaknya minuman itu bisa memberinya relaksasi dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status