Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / Bab 611 - Bab 620

Semua Bab Tentang Harga Diri: Bab 611 - Bab 620

1073 Bab

S2.5 Recovery Jo

Jo menurut saja saat sang suami membimbingnya ke toilet wanita. Di depan pintu ada salah satu pengawal Nicko yang berjaga.“Ini yang Anda minta untuk Nyonya, Tuan Muda,” pengawal itu menyerahkan sebuah paperbag berlogo skin care shop yang cukup tenar di westcoast town.Nicko memang memerintahkan salah satu anak buahnya untuk membeli make up remover dan beberapa produk perawatan yang harus dipakai sebelum ia menyapukan make up di wajah.“Pakai ini untu membersihkan wajahmu!” Nicko menyodorkan produk pembersih pada sang istri yang masih mengenakan jas miliknya sebagai tudung kepala.Jo mengangguk dan mulai membersihkan wajahnya. Namun ia tetap saja membelakangi Nicko, malu untuk menunjukkan keadaan yang sebenarnya.“Jangan melihat ke arahku, aku sangat malu!” pintanya pada Nicko yang ternyata masih bisa melihat dirinya dalam pantulan cermin.Nicko hanya tersenyum, “Aku sudah sering melihatmu tanpa riasan, dan kau tetap menjadi yang tercantik untukku.”Namun Nicko tetap memalingkan wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-04
Baca selengkapnya

S2.6 Jangan Bermain Dengan Tuan Muda

“Lepaskan aku, Bodoh!” teriak satu dari dua orang perempuan yang kedua tangannya diikat ke belakang.Kelompok jubah hitam pimpinan Russell itu sudah berhasil membawa kedua perempuan itu saat mereka hendak melarikan diri melalui lorong yang berbeda. Letaknya sedikit lebih jauh dari tempat mereka membully Josephine. Lorong itu memang lebih sering dilewati oleh para pekerja yang hendak membuang sampah.Anggota jubah hitam itu tidak mengindahkan permintaan kedua perempuan yang bersama mereka. Anggota kelompok jubah hitam malah semakin menjadi-jadi. Mereka justru bicara dan berbuat makin kasar dengan perempuan ini.Kini mulut kedua perempuan itu ditutup denan lakban hingga tak bisa bicara apapun. Hanya terdengar mpphh … mppph dan mmmph saja, dan lagi-lagi kelompok jubah hitam itu tak peduli.“Tunggu di sini!” perintah Russell pada dua perempuan yang sekarang berdiri di depannya saat mereka berada tepat di depan toilet yang dijaga ketat oleh pengawal Nicko.Sementara itu di dalam …Nicko se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-04
Baca selengkapnya

S2.7 Jangan Naif Jo

Kedua perempuan yang membully Jo masih saja bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Tuan Muda padanya. Sementara Nicko sendiri masih berdiri tegak di hadapan mereka yang tangannya masih dalam keadaan terikat ke belakang.“A … apa yang akan Anda lakukan pada kami Tuan Muda? Bukankah kami berdua hanya bercanda, kami benar-benar tak memiliki maksud buruk pada Josephine,” Amanda memohon.Nicko memalingkan muka. Ia muak melihat kedua perempuan ini, bisa-bisanya memohon untuk belas kasihannya, sementara mereka sendiri enggan untuk meminta maaf pada Jo.“Lakukan sekarang Russell!” seru Nicko.“Baik Tuan Muda.”Russell langsung mengambil tas yang dibawa oleh anak buahnya. Mengeluarkan beberapa kotak palet, tapi bukan untuk tata rias wanita, melainkan cat untuk kulit wajah dan tubuh yang biasa digunakan pada festival.Tanpa ragu, Russell langsung membubuhkan kuas pada tabung-tabung cat dengan warna yang tak beraturan tentunya. Amanda yang tadi mencoba mendandani Jo seperti Joker mendapat g
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-06
Baca selengkapnya

S2.8 Tak Tahu Berterima Kasih

Jo segera berbalik dan menggenggam tangan suaminya dengan erat. Menatap wajah tampan itu dengan penuh harap.“Sayang, bukankah ia sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya padaku. Lagipula mereka berdua belum sempat memotong rambutku,” ucap Jo memperjelas alasan kenapa ia ingin sang suami melepaskan kedua perempuan yang telah membullynya itu.“Kau serius dengan perkataanmu? Maksudku kau benar-benar yakin dengan keputusanmu?”Jo mengangguk, “Aku yakin, Sayang.”Nicko melirik ke arah Russell yang saat ini menghentikan aktivitasnya memotong rambut Amanda yang sudah separuhnya terpotong. Lalu ke arah kedua perempuan yang tengah menengadah penuh harap ke arah Jo.Nicko tersenyum sinis dan menatap tajam ke arah kedua perempuan itu bergantian. Mereka berdua menurunkan kelopak mata saat Nicko mengajak beradu pandang. Ini sudah cukup menjelaskan bagi sang Tuan Muda.“Tolonglah Jo, mintalah pada suamimu untuk membebaskan kami berdua. Kami tak bisa membayangkan bagaimana rupa kami saat ini,” K
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-07
Baca selengkapnya

S2.9 Rencana Daisy Yang Mana Lagi

Damian langsung mengambil barang-barang yang ada di bagasi mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah Daisy. Entah berapa banyak uang yang mereka habiskan saat itu, berbagai macam logo butik terkemuka ada dalam tas belanja mereka.“Ah Bibi memang sungguh cerdas, aku tak mengira kalau Bibi akan melakukan hal ini.”Daisy tertawa lepas kemudian meminta keponakannya itu untuk menyiapkan anggur Perancis yang tadi baru saja dibeli oleh mereka.“Baiklah Bibi, kita memang harus bersulang merayakan apa yang baru saja kita dapat bersama.”“Kau benar Damian. Kau sendiri tahu bagaimana sifat kedua putriku. Mereka berdua bagaikan bumi dan langit. Jo sangat mengedepankan perasaannya, berbeda sekali dengan Catherine yang selalu menanyakan segala sesuatunya dengan begitu detail. Anak bungsuku itu memang pernah berkata tak akan memberikan fasilitas apapun pada kita, tapi apa kenyataannya?”Kali ini Damian yang tersenyum, ia setuju dengan pendapat sang bibi tentang sepupunya itu. Jo sangat mudah untuk d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-09
Baca selengkapnya

S2.10 Nicko Berubah

“Apa kau benar-benar ingin pergi sekarang?” tanya Jo yang duduk di meja makan menikmati sarapan pagi bersama Ian.Sejak awal bulan seluruh properti keluarga Lloyd memang dipegang oleh Nicko. Pasangan suami istri Lloyd tua memutuskan untuk pensiun lebih awal dan menikmati masa-masa tua mereka dengan kegiatan sosial dan berlibur.Nicko yang masih muda dan penuh semangat memang diminta untuk mengurus semua usahanya. Lagipula jika Phillip Lloyd meninggal m bukankah Nicko juga yang akan mewarisi semuanya.“Ya, hari ini aku cukup sibuk. Kau tahu sendiri kan aku tak memiliki asisten saat ini, jadi seringkali aku merasa kewalahan untuk mengurus semuanya,” ucap Nicko kemudian mengambil sepotong toast lalu beranjak.Josephine tampak tak senang dengan perangai suaminya saat ini. Jarang sekali ada waktu untuk mereka bersama. Bahkan ia lupa akan apa yang seharusnya dilakukan hari ini oleh Nicko.“Sayang, apa kepentinganmu benar-benar mendesak?” tanya Jo sambil melirik Ian yang tampak menunduk.Ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-10
Baca selengkapnya

S2.11 Ian

Seminggu sejak kejadian pembullyan terhadap Jo, suaminya mendatangkan seorang pengawal pribadi wanita untuk bisa mengikuti Jo saat berada di area yang hanya boleh dimasuki sesama wanita saja. Seorang pengawal wanita dengan rambut pendek dan bertubuh tinggi, hampir setinggi suaminya selalu menemani Jo, seperti saat ini.“Nyonya, kami sudah menyiapkan transportasi untuk Anda dan Tuan Ian,” lapornya.Jo mengangguk, “Terima kasih Jacklyn.”Jo langsung melirik ke anak angkatnya yang masih duduk sendiri di kursi. Lagi-lagi Ian hanya menunduk dan pasrah menunggu.Kali ini harusnya ia bahagia karena akan bertemu ayah Rodgie, tapi kebahagiaan itu tak akan lengkap tanpa ada kehadiran Nicko menyertai mereka. Ian sangat menikmati saat-saat ayah Rodgie bercanda begitu akrab dengan Nicko.Melihat putra angkatnya yang murung, Jo pun langsung merangkul dan tersenyum kepada anak itu.“Ian sayang sebentar lagi kita akan ke tempat ayah Rodgie, dan makanan kesukaan ayahmu sudah kami siapkan,” kata Jo men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-12
Baca selengkapnya

S2 .12 Kunjungan ke Tempat Rodgie

"Ayah, kenapa membuat Ibu menangis?" tanya Ian dengan lirih.Rodgie yang bertampang seram itu hanya menoleh pada putra kecilnya. Anak kecil itu merasa dirinya memiliki kedekatan dengan Josephine, dan itu membuatnya lega."Ah Nyonya maafkan aku. Aku tak bermaksud untuk melukai perasaan Anda. Apa ada sesuatu yang Anda pikirkan?"Cepat-cepat Jo menghapus air matanya dengan punggung tangan, lalu duduk di kursi yang ada di hadapan Rodgie dan tersenyum."Sudah aku tidak apa-apa. Bagaimana keadaanmu Rodgie?" tanya Jo mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.Namun Rodgie tidak yakin akan hal itu. Jo pasti memiliki masalah. Pasti ada sesuatu yang mengganjal pada diri istri sahabatnya itu."Anda yakin Nyonya?" Rodgie mengulangi pertanyaannya. Raut wajah Jo belum berubah. Suaranya masih bergetar menandakan ada sebuah kesedihan yang tengah dipendam olehnya.Pertanyaan Rodgie membuat Jo semakin ingat apa yang dialami suaminya. Lelaki itu sudah banyak berubah. Kalau dibilang kehidupan suami istriny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-13
Baca selengkapnya

s2.13 Rumah Masa Kecil

Jo merangkul putranya begitu turun dari helikopter. Hari ini sungguh melelahkan, dan sepertinya ia bosan dengan kehidupannya yang sekarang."Aku tidak akan pulang, ada yang ingin kuselesaikan. Kalian berdua pulanglah bersama Ian!" perintah Jo pada kedua pengawalnya.Jacklyn yang memang diperintahkan untuk tidak meninggalkan Jo pun memprotes. "Maaf Nyonya, tapi Tuan Muda tidak akan mengijinkan saya untuk membiarkan Anda pergi sendiri!" tolaknya.Josephine mendengkus kesal. Lagi-lagi ia tidak merasa nyaman dengan kehidupan sebagai Nyonya Lloyd. Ia benar-benar tidak bisa menikmati kebebasan."Huh menyebalkan," gumamnya."Tapi aku harus pergi ke rumah keluargaku. Aku ingin menengok bagaimana keadaan Ayahku," protes Jo.Perempuan bertubuh tegap itu pun menggeleng."Maaf Nyonya, tapi Tuan Muda memerintahkan saya untuk melakukannya."Jo pun tersenyum dengan terpaksa. Tak ada pilihan lain untuknya kali ini. Ia pun terpaksa membawa Ian bertemu dengan Ibu dan juga Ayahnya dan membiarkan diriny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-14
Baca selengkapnya

S2.14 Anak Pungut Harus Pergi

Josephine masih merangkul Ian saat dirinya berbicara dengan sang Ibu. Ian yang berdiri di situ diam-diam memperhatikan sosok wanita yang bicara dengan Ibu angkatnya itu."Kenapa aku merasa aneh dengan wanita tua ini, apa mungkin ia bermaksud jahat padaku atau Ibu," pikirnya.Sama halnya dengan Daisy, ia diam-diam memperhatikan sosok Ian yang merupakan anak adopsi dari putrinya. Dia bukan anak kandung, artinya tak memiliki ikatan darah dalam keluarga, bukan keturunan Lloyd yang tentunya hanya aib. "Huh, hanya seorang anak pungut, kenapa suami Jo senang sekali membuat aib bagi kehidupan kami," keluh Daisy dalam hati.Daisy menghembuskan napas panjang, melirik Ian sekilas lalu kembali pada putrinya. Ia mulai berkacak pinggang dan mendongakkan kepala dengan dagu mengarah pada putrinya."Ada apa kau kemari. Kukira kau sudah lupa dengan kami berdua?" sindirnya.Jo mencoba untuk tersenyum dengan terpaksa. Ia tak mau putranya melihat ada keributan kali ini."Aku hanya ingin melihat keadaan A
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6061626364
...
108
DMCA.com Protection Status