Beranda / Urban / Tentang Harga Diri / S2.9 Rencana Daisy Yang Mana Lagi

Share

S2.9 Rencana Daisy Yang Mana Lagi

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Damian langsung mengambil barang-barang yang ada di bagasi mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah Daisy. Entah berapa banyak uang yang mereka habiskan saat itu, berbagai macam logo butik terkemuka ada dalam tas belanja mereka.

“Ah Bibi memang sungguh cerdas, aku tak mengira kalau Bibi akan melakukan hal ini.”

Daisy tertawa lepas kemudian meminta keponakannya itu untuk menyiapkan anggur Perancis yang tadi baru saja dibeli oleh mereka.

“Baiklah Bibi, kita memang harus bersulang merayakan apa yang baru saja kita dapat bersama.”

“Kau benar Damian. Kau sendiri tahu bagaimana sifat kedua putriku. Mereka berdua bagaikan bumi dan langit. Jo sangat mengedepankan perasaannya, berbeda sekali dengan Catherine yang selalu menanyakan segala sesuatunya dengan begitu detail. Anak bungsuku itu memang pernah berkata tak akan memberikan fasilitas apapun pada kita, tapi apa kenyataannya?”

Kali ini Damian yang tersenyum, ia setuju dengan pendapat sang bibi tentang sepupunya itu. Jo sangat mudah untuk d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tentang Harga Diri   S2.10 Nicko Berubah

    “Apa kau benar-benar ingin pergi sekarang?” tanya Jo yang duduk di meja makan menikmati sarapan pagi bersama Ian.Sejak awal bulan seluruh properti keluarga Lloyd memang dipegang oleh Nicko. Pasangan suami istri Lloyd tua memutuskan untuk pensiun lebih awal dan menikmati masa-masa tua mereka dengan kegiatan sosial dan berlibur.Nicko yang masih muda dan penuh semangat memang diminta untuk mengurus semua usahanya. Lagipula jika Phillip Lloyd meninggal m bukankah Nicko juga yang akan mewarisi semuanya.“Ya, hari ini aku cukup sibuk. Kau tahu sendiri kan aku tak memiliki asisten saat ini, jadi seringkali aku merasa kewalahan untuk mengurus semuanya,” ucap Nicko kemudian mengambil sepotong toast lalu beranjak.Josephine tampak tak senang dengan perangai suaminya saat ini. Jarang sekali ada waktu untuk mereka bersama. Bahkan ia lupa akan apa yang seharusnya dilakukan hari ini oleh Nicko.“Sayang, apa kepentinganmu benar-benar mendesak?” tanya Jo sambil melirik Ian yang tampak menunduk.Ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.11 Ian

    Seminggu sejak kejadian pembullyan terhadap Jo, suaminya mendatangkan seorang pengawal pribadi wanita untuk bisa mengikuti Jo saat berada di area yang hanya boleh dimasuki sesama wanita saja. Seorang pengawal wanita dengan rambut pendek dan bertubuh tinggi, hampir setinggi suaminya selalu menemani Jo, seperti saat ini.“Nyonya, kami sudah menyiapkan transportasi untuk Anda dan Tuan Ian,” lapornya.Jo mengangguk, “Terima kasih Jacklyn.”Jo langsung melirik ke anak angkatnya yang masih duduk sendiri di kursi. Lagi-lagi Ian hanya menunduk dan pasrah menunggu.Kali ini harusnya ia bahagia karena akan bertemu ayah Rodgie, tapi kebahagiaan itu tak akan lengkap tanpa ada kehadiran Nicko menyertai mereka. Ian sangat menikmati saat-saat ayah Rodgie bercanda begitu akrab dengan Nicko.Melihat putra angkatnya yang murung, Jo pun langsung merangkul dan tersenyum kepada anak itu.“Ian sayang sebentar lagi kita akan ke tempat ayah Rodgie, dan makanan kesukaan ayahmu sudah kami siapkan,” kata Jo men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2 .12 Kunjungan ke Tempat Rodgie

    "Ayah, kenapa membuat Ibu menangis?" tanya Ian dengan lirih.Rodgie yang bertampang seram itu hanya menoleh pada putra kecilnya. Anak kecil itu merasa dirinya memiliki kedekatan dengan Josephine, dan itu membuatnya lega."Ah Nyonya maafkan aku. Aku tak bermaksud untuk melukai perasaan Anda. Apa ada sesuatu yang Anda pikirkan?"Cepat-cepat Jo menghapus air matanya dengan punggung tangan, lalu duduk di kursi yang ada di hadapan Rodgie dan tersenyum."Sudah aku tidak apa-apa. Bagaimana keadaanmu Rodgie?" tanya Jo mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.Namun Rodgie tidak yakin akan hal itu. Jo pasti memiliki masalah. Pasti ada sesuatu yang mengganjal pada diri istri sahabatnya itu."Anda yakin Nyonya?" Rodgie mengulangi pertanyaannya. Raut wajah Jo belum berubah. Suaranya masih bergetar menandakan ada sebuah kesedihan yang tengah dipendam olehnya.Pertanyaan Rodgie membuat Jo semakin ingat apa yang dialami suaminya. Lelaki itu sudah banyak berubah. Kalau dibilang kehidupan suami istriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   s2.13 Rumah Masa Kecil

    Jo merangkul putranya begitu turun dari helikopter. Hari ini sungguh melelahkan, dan sepertinya ia bosan dengan kehidupannya yang sekarang."Aku tidak akan pulang, ada yang ingin kuselesaikan. Kalian berdua pulanglah bersama Ian!" perintah Jo pada kedua pengawalnya.Jacklyn yang memang diperintahkan untuk tidak meninggalkan Jo pun memprotes. "Maaf Nyonya, tapi Tuan Muda tidak akan mengijinkan saya untuk membiarkan Anda pergi sendiri!" tolaknya.Josephine mendengkus kesal. Lagi-lagi ia tidak merasa nyaman dengan kehidupan sebagai Nyonya Lloyd. Ia benar-benar tidak bisa menikmati kebebasan."Huh menyebalkan," gumamnya."Tapi aku harus pergi ke rumah keluargaku. Aku ingin menengok bagaimana keadaan Ayahku," protes Jo.Perempuan bertubuh tegap itu pun menggeleng."Maaf Nyonya, tapi Tuan Muda memerintahkan saya untuk melakukannya."Jo pun tersenyum dengan terpaksa. Tak ada pilihan lain untuknya kali ini. Ia pun terpaksa membawa Ian bertemu dengan Ibu dan juga Ayahnya dan membiarkan diriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.14 Anak Pungut Harus Pergi

    Josephine masih merangkul Ian saat dirinya berbicara dengan sang Ibu. Ian yang berdiri di situ diam-diam memperhatikan sosok wanita yang bicara dengan Ibu angkatnya itu."Kenapa aku merasa aneh dengan wanita tua ini, apa mungkin ia bermaksud jahat padaku atau Ibu," pikirnya.Sama halnya dengan Daisy, ia diam-diam memperhatikan sosok Ian yang merupakan anak adopsi dari putrinya. Dia bukan anak kandung, artinya tak memiliki ikatan darah dalam keluarga, bukan keturunan Lloyd yang tentunya hanya aib. "Huh, hanya seorang anak pungut, kenapa suami Jo senang sekali membuat aib bagi kehidupan kami," keluh Daisy dalam hati.Daisy menghembuskan napas panjang, melirik Ian sekilas lalu kembali pada putrinya. Ia mulai berkacak pinggang dan mendongakkan kepala dengan dagu mengarah pada putrinya."Ada apa kau kemari. Kukira kau sudah lupa dengan kami berdua?" sindirnya.Jo mencoba untuk tersenyum dengan terpaksa. Ia tak mau putranya melihat ada keributan kali ini."Aku hanya ingin melihat keadaan A

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.15. Para Kandidat

    “Tuan Muda, kandidat untuk calon asisten anda sudah datang, mereka semua berada di ruang tunggu sekarang,” kata Kyle Brenan yang sekarang menjabat sebagai penasihat bagi Nicko.Pekerjaan Nicko semakin lama memang semakin berat, semenjak kedua orang tuanya memutuskan untuk tidak lagi mengurus bisnis raksasa mereka. Nicko yang masih berusia muda tentunya ;ebih enerjik dan memiliki ide-ide yang spektakuler.Jiwa muda Nicko yang dinamis akan lebih mudah berkompromi dengan perubahan. Kreativitasnya yang tanpa batas akan membuat inovaso-inovasi baru yang unik dan akan mendatangkan berbagai keuntungan tentunya.Namun tampaknya mereka lupa, di balik energi dan kreativitas anak muda masih ada emosi yang labil serta pengalaman yang tidak terlalu banyak. Hingga Nicko membutuhkan seseorang untuk memberikan bimbingan agar tidak salah langkah.Awalnya Kyle enggan untuk bergabung dengan perusahaan milik keluarga Lloyd saat Lloyd senior memutuskan untuk berhenti. Namun Nicko meminta dan adanya doron

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   S2.16 Ada Yang Mencoba Membawa Ian dan Jo

    Suara yang berdentum keras dan bunyi rem yang berdecit memekakan telinga membuat Ian terpaksa menghentikan larinya dan menoleh untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat itulah ia tersentak dan tak bisa menyembunyikan tangis.Ian yang tadinya menghindar dari panggilan sang Ibu pun berbalik dan menuju ke arah suara itu. Apa yang ia lihat benar-benar hal yang tak ingin ia lihat sebenarnya.“Ibuuuu!” teriaknya kencang sambil menyentuh seorang perempuan muda yang terbujur di atas jalanan. Sementara sebuah mobil SUV tampak berhenti di depan perempuan yang dipanggil Ibu oleh Ian.“Apa dia Ibumu?” tanya salah satu dari laki-laki yang barusan keluar dari mobil SUV itu, sedangkan rekannya yang juga seorang lelaki hanya diam di belakangnya.Ian mengangguk lemah.Sang pengemudi berjongkok dan memperhatikan sosok Josephine yang kini terbaring dan memperhatikan wajahnya dengan seksama.“Cantik sekali, ini bukan salahku menabrakmu, tapi kilauan di wajahmu lah yang mengalihkan pandanganku,”pikir lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Tentang Harga Diri   s2.17 Kecerdasan Jacklyn

    Dua orang paramedis langsung mendekat ke arah James yang tengah menggendong tubuh Jo dan akan membawa ke sisi belakang mobil SUV nya. Kehadiran kedua mobil itu menjadi kabar baik bagi Ian. Apalagi mobil hitam yang menyertai ambulance begitu dikenal baik olehnya.Kedatangan mobil itu tak disia-siakan oleh Ian tentunya. Ia langsung menggerakkan tubuhnya, menggigit James dan melepaskan diri.Mobil itu memang yang membawanya bersama Jo ke rumah Daisy. Saat itulah Jacklyn langsung melingkarkan lengannya pada Ian dan menarik anak itu ke dalam pelukannya.“Kau sudah aman sekarang,” bisik Jacklyn mencoba menenangkan Ian yang masih saja menangis sesenggukan.“Ibu … Ibu.”Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Ian. Meski bukan seseorang yang melahirkannya, tapi Ian memiliki kedekatan emosional yang sangat mendalam dengan Josephine. Dari Josephinelah ia merasakan kasih sayang seorang Ibu.“Kalian siapa? Apa kalian bermaksud membawa perempuan ini ha?” teriak Benjie.James yang baru saja hilan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Tentang Harga Diri   S2. 469 Final

    Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.

  • Tentang Harga Diri   S2. 468 PEnyelamat

    “Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja

  • Tentang Harga Diri   S2.467 Penghianat

    Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit

  • Tentang Harga Diri   2. 466 Diculik

    Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah

  • Tentang Harga Diri   S2. 465 Karma Masih Ada

    Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa

  • Tentang Harga Diri   S2. 464 Hari Yang Buruk

    Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik

  • Tentang Harga Diri   S2. 463 Karma Untuknya

    Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di

  • Tentang Harga Diri   S2. 462 Kau Harus Bertanggung Jawab

    Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip

  • Tentang Harga Diri   S2. 461 Dia Membohongi Kita!

    Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt

DMCA.com Protection Status