Home / Urban / Tentang Harga Diri / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 331 - Chapter 340

1073 Chapters

332. Damian Mencari Panggung

Sementara itu di rumah Sakit ....Sambil digandeng Paman Howard, Nenek pun datang menemui Daisy. Tentu saja sebagai seorang Ibu ia terlihat begitu mengkhawatirkan kondisi putra bungsunya."Daisy, bagaima keadan suamimu?" tanya Nenek yang terliht begitu khawatir.Wanita paruh baya itu sepertinya tak sanggup untuk menceritakan bagaimana keadaan suaminya. Ia justru duduk bersimpuh dengan kepala berada di pangkuan sang Ibu mertua, Daisy menangis sesenggukan."Ini semua gara-gara lelaki tak berguna itu Bu. Dia yang menyebabkan suamiku celaka," Daisy mengadu.Tak perlu menyebutkan nama, tapi semua sudah tahu siapa yang dimkasud oleh Daisy. Saat itu semua terlihat begitu geram, termasuk Damian yang sedang tidak dipedulikan oleh Nenek karena kegagalannya merebut villa miliknya dari tangan si menantu tak berharga.Situasi saat ini dijdikan Damian sebagai moment dimana ia bisa mencari panggung. Ia harus menunjukkan kepeduli
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

323. Jangan Memperkeruh Suasana

Nenek Elizabeth sedikit menyipitkan matanya ke arah Josephine, ia ingin menunjukkan pada kedua cucu perempuannya kalau ia tak setuju dengan pendapat mereka."Kalian berdua ini bagaimana? Ayah kalian sedang terbaring lemah di dalam sana, tapi kalian berdua malah sibuk membela laki-laki tak bertanggung jawab itu. Dimana hati nurani kalian?" tanya Nenek sambil menunjuk-nunjuk mereka dengan menggunakan tongkatnya.Damian yang melihat kejadian itu pun tersenyum penuh kemenangan. Ia merasa bangga karena wanita penguasa di keluarga Windsor mulai terpearuh oleh ucapannya. Lambat laun wanita itu pasti akan kembali luluh dan memanjakannya seperti sedia kala. Bagaimapun juga, Damian adalah cucu kesayangaan Nenek Elizabeth."Bukan kami tak memiliki empati Nek, tapi hasil penyelidikan dari polisi belum menunjukkan hasil, kurasa kita telalu gegabah jika menuduhnya melakukan perbuatan itu," balas Josephine yang semakin yakin kalau suaminya tidak bersalah.
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

324. Semua Berbalik

Sementara itu di kantor polisi ...Russell mengamati pria yang ditunjuk oleh Tuan Mudanya dan mengangguk. Pria itu terlihat tenang, tak seperti rekannya. Namun sesungguhnya ia takut akan kedatangan kelompok jubah hitam itu."Kau, bisa ceritakan padaku apa yang dilakukan rekanmu pada Tuan Mudaku?" tanya Russell pada petugas Norton."Tuan Muda? Jadi lelaki lusuh ini lebih memiliki kuasa dibanding kelompok jubah hitam? Mati aku kalau begini," sesal petugas George dalam hati.Petugas Norton yang tak ingin bermasalah dengan kelompok jubah hitam pun langsung menceritakan semua yang terjadi. Tak ada yang ditutupi ataupun dilebihkan.Plak!Sebuah tamparan dari anak buah Russell langsung mendarat di pipi petugas George yang tampak pucat. Pria berambut merah ini tak terima saat mendengar pengakuan dari petugas Norton."Jadi benar apa yang dikatakan oleh rekanmu?" tanya Russell tegas, dan semakin membuat
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

335. Kondisi Edmund

Mendadak mulut Damian terkunci saat mendengar dokter cantik itu berbicara. Kecewa sudah pasti, perhatian dari dokter cantik tak didapat, justru malu yang diterima. Mungkin jika ada container, ia sudah bersembunyi di dalam sana."Ma ... Maafkan aku dokter Dolores," kata Damian tergagap.Namun dokter cantik itu tak lagi menanggapi. Ia kembali fokus untuk mendampingi Nyonya Windsor. Terlebih saat ini ada Nyonya besar yang memiliki masalah pada jantungnya. Dokter muda ini khawatir kalau-kalau perempuan ini akan mengalami serangan jantung mendadak.Saat keadaan sudah mulai hening, seorang perawat pun keluar dari ruangan Profesor Smith, dokter spesialis yang menangani Edmund. Perawat itu pun langsung mendatangi keluarga Windsor yang tengah berkumpul."Maaf, Profesor Smith ingin berbicara dengan anggota keluarga Windsor," kata perawat itu ramah.Seketika seluruh anggota keluarga Windsor pun berdiriSemua tampak khawatir
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

336. Pilihan Yang Sulit

Kedua saudara itu pun sekembali slaing pandang. Apa yang mereka dengar barusan sungguh membuat Kakak beradik itu tertekan."Maafkan saya Nona, saya tahu ini berat untuk kalian, tapi hal ini harus saya sampaikan," kata Profesor Smith terlihat menyesal."Tidak apa Profesor, tapi apakah Ayah kami bisa disembuhkan?" tanya Catherine yang tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.Profesor Smith menghela napas panjang, kemudian tersenyum."Untuk mengatasinya, kondisi Tuan Edmund Windsor memang membutuhkan tindakan agar tidak semakin parah, tapi,-" Profesor Smith diam sejenak. Ia memandang dua perempuan muda di hadapannya secara bergantian sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya."Tapi apa Prof?" Tanya Catherine dan Jo bersamaan.Dengan pelan dan hati-hati pria paruh baya ini pun mencoba menyampaikan apa yang mengganjal dan hal itu mungkin akan terjadi."Setiap tindakan memiliki resiko, pembedahan yang dilakuk
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

337. Rencana Jo

Keadaan di rumah sakit langsung ricuh begitu melihat nenek Elizabeth pingsan. Untung saja saat itu ada dokter Dolores yang mendampingi mereka.Dokter muda itu langsung segera memberikan pertolongan pertama. Ia juga memerintahkan Damian untuk segera memanggil perawat agar membantu sang dokter membawa nenek ke kamar.Saat itu Paman Howard dan Damian lah yang menunggui nenek yang tengah dalam penanganan dokter Dolores."Damian, pergilah kau tengok bibiku. Biar Ayah yang menunggui Ibu," perintah Paman Howard pada putranya."Ta ... Tapi Ayah," sergah Damian yang tak setuju dengan pendapat sang Ayah.Dengan menuruti sang Ayah, artinya ia tak bisa berkesempatan untuk bertemu dengan dokter Dolores dan merebut perhatiannya."Tunggu apa lagi Damian, segera temui bibiku. Apa kau tak lihat bagaimana sikap kedua putrinya, dan bagaimana mereka tampak kebingungan dengan keadaan Pamanmu yang sekarang," kata Paman Howard.
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

338. Kenapa Kau Di sini?

Sebenarnya Nicko sudah ada di balik dinding beberapa menit yang lalu. Ia hampir saja datang menemui sang istri, tapi saat itu tengah terjadi perdebatan diantara mereka."Kau! Bagaimana kau bisa berada di sini. Bukankah seharusnya kau berada dalam penjara dan membusuk di sana?" tanya Daisy sambil memukuli menantunya dengan kipas tangannya.Josephine yang melihat hal itu pun langsung menyorongkan kedua telapak tangannya ke depan agar Ibunya tidak bertindak lebih jauh."Ibu sudahlah, jangan lakukan hal ini. Ingat Bu kita sedang berada di rumah sakit, seharusnya kita bersikap tenang dan menjauhkan keributan!" seru Josephine."Ibu hanya tak mengira kalau lelaki ini kembali ke sini. Bukankah dia yang menyebabkan Ayahmu menderita. Coba kau lihat ini!" kata Daisy sambil melemparkan hasil pemeriksaan dan rincian biaya operasi untuk Edmund.Nicko mengambil kertas-kertas itu dan memperhatikan dengan seksama. Kemudian ia mengangguk, dan m
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

339. Kau Bisa Apa?

Bibir Daisy bergerak, tapi tak ada suara yang keluar. Sepertinya ia ragu untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.Beberapa waktu yang lalu ia merasa menang karena melihat Nicko dibawa ke kantor polisi. Terlebih saat iparnya, Howard mengatakan kalau sebaiknya ia menggunakan pengaruh Polisi George untuk memproses tuntutannya."Pe ... Petugas George sedang dalam masa evaluasi?" tanyanya tak percaya."Ya, dia harus di evaluasi karena telah gegabah dalam menginterogasi seseorang, dan bersikap tidak profesional. Sepertinya petugas George lebih mementingkan urusan pribadinya, hingga ia tak bisa melihat kemungkinan lain yang timbul," balas Nicko dengan maksud menyindir ibu mertuanya.Mendengar ucapan menantunya, wanita paruh baya ini pun langsung merasa tersindir. Untuk menutupi rasa malu, ia pun mulai membahas tentang biaya yang dibutuhkan oleh Edmund. Namun tetap saja ia menyalahkan menantunya."Kau sudah lihat berapa
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

340. Sang Provokator

Damian mendengkus kesal mendengar pernyataan saudara sepupunya begitu tajam. Ucapan Jospehine benar-benar mengusik harga dirinya sebagai laki-laki.Walau sesungguhnya ia enggan jika harus dimintai bantuan materi untuk kesembuhan Pamannya, tapi medengar orang yang memberi sumbangan terbesar adalah Nicko, tentu saja ia merasa tersinggung. Ia harus mencari cara agar si lelaki benalu tak mendapatkan penghargaan apapun."Huh, jangan sombong ya, kau itu hanya mampu untuk memberikan Paman faslitas kamar kelas tiga, fasilitas yang sangat tidak pantas diterima oleh Paman Edmund, dan itu sebuah penghinaan bagi keluarga kami.Setidaknya jika tak mendapatkan kelas VIP, Paman sebaiknya mendapatkan kamar di kelas satu," kata Damian. "Hei Damian, memangnya kenapa kalau di kelas tiga. Nicko sudah berbaik hati dan sudah seharusnya kau menghargai niat baiknya," balas Josephine."Huh, hanya berupa niat kan, bisa saja niat itu berubah, apalagi
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

341. Kejutan untuk Daisy

Daisy sangat merasa tertolong dengan apa yang dilakukan oleh Damian. Ia pun tak canggung untuk memeluk keponakannya erat."Terima kasih Damian ... Terima kasih, ini sangat berarti bagi kondisi Pamanmu," kata Daisy."Sudahlah Bibi, ini tak seberapa. lebih baik kita melakukan sesuatu daripada hanya bicara. Mari bibi kuantar untuk ke ruang adinistrasi dan mengurus semua," kata Damian sambil menekuk lengannya agar Daisy bisa melingkarkan tangannya di sana."I ... Iya Damian, terima kasih."Mereka berdua pun berjalan dengan penuh kemenangan, sambil sesekali melirik ke arah Nicko dengan pandangan menghinakan."Kau memang sungguh lelaki yang bisa diandalkan," puji Daisy."Sudahlah bi, Paman kan keluargaku, sudah seharusnya aku mengambil sikap," kata Damian yang masih mencoba membuat Daisy semakin membenci Nicko.Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Nicko telah menghubungi orang kepercayaannya untuk men
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
108
DMCA.com Protection Status