All Chapters of Tentang Harga Diri: Chapter 241 - Chapter 250

1073 Chapters

242. Rencana Julio

Mendengar kalimat yang diucapkan Tommy dan anggukan dari sesama rekan di ruang penyekapan, kepercayaan diri Julio pun semakin tumbuh. Pemuda berukuran tubuh rata-rata itu pun mengintip dengan teliti melalui ventilasi yang disediakan.Sepanjang mata memandang hanya ada pepohonan yang jarang, dan semak belukar yang kering. Ia mencoba untuk mencondongkan kepalanya melihat ke kanan dan kiri, tak seorang penjaga berada di sana.Setelah dirasa pengamatannya cukup, pemuda ini pun turun. Sejenak ia memejamkan mata untuk benkonsetrasi penuh dalam mengingat. Beberapa waktu lalu saat awal berada di tempat ini.Julio ingat benar ia dibawa ke dalam mobil dengan paksa oleh tiga orang, kemudian orang yang membawanya ke ruangan ini berjumlah dua orang. Setiap waktu makan ada dua orang penjaga yang mengantar makanan pada mereka."Apa yang kau temukan New Kid?" tanya Tommy."Tak ada apa-apa di luar kecuali pohon yang jarang dan semak be
Read more

243. Menghapus Jejakmu

Dua orang anak buah Russell tampak berkendara ke dalam hutan. Satu mengemudikan mobil milik pasangan Hamilton, satu lagi mobil lain.Pengemudi mobl pasangan Hamilton pun melambaikan tangan pada kawannya melalui jendela. Memberi sinyal agar berhenti di dekat danau."Kita tinggalkan mobil ini di sini?" tanya pengemudi mobil lain setelah turun dan melihat ke sekeliling.Walaupun mereka berada di hutan, tapi masih ada ruang untuk mobil untuk masuk, medannya pun rata, walaupun ada yang becek di beberapa area."Ya, lebih tepatnya kita hilangkan mobil ini dulu," balas anak buah Russell yang mengemudikan mobil pasangan Hamilton, Chuck."Hmm, kalau begitu kita harus mengambil isi dari mobil ini, jangan sampai meninggalkan jejak identitas pemilik yang sebenarnya," kata rekannya Rob.Kedua anak buah Russell langsung menyisir isi mobil Ted. Mereka mengambil semua pakaian, dokumen, dompet dan semua barang pribadi yang
Read more

244. Kebangkitan

Dua orang pria membuka pintu ruang penyekapan untuk laki-laki. Mereka datang dengan troli lengkap dengan piring berisi menu makan siang yang tak menggugah selera.Seseorang tampak duduk di samping pintu, berpura-pura memejamkan mata sambil duduk bersandar."Semua buat dua barisan untuk mendapatkan makanan kalian!" seru salah seorang penjaga sambil membawa satu piring berisi kentang panggang dan sup kacang.Dengan kemalasan palsu yang ditunjukkan, mereka semua pun bangun dari tempat mereka duduk. Termasuk laki-laki yang berada dekat pintu tadi.Perlahan, ia pun menutup pintu, dan saat itulah Tommy beserta rekannya yang lain menyerang penjaga dari belakang. Dengan kasar mereka melingkarkan lengan pada leher penjaga. Kemudian menjejalkan kentang panggang pada mulut penjaga itu dengan paksa, agar tak terdengar suara."Bagaimana, enak kan?" tanya Tommy.Dua orang akhirnya berinisiatif membantu Tommy dan partner
Read more

245. Kabur

Dengan dipimpin oleh Tommy, mereka semua berjalan menyusuri lorong gudang, yang sebelumnya sudah disekat-sekat. Sepertinya sekat ini dibuat oleh pengguna sebelumnya, terlihat dari cat yang sudah sedikit berjamur.Kesemuanya berjalan dengan mengendap-ngendap dan tak seorang pun berani berbicara. Tentu mereka takut akan menimbulkan perhatian penjaga yang nanti akan menangkap mereka.Sesekali para sandera berjalan sambil bertubrukan karena minimnya penerangan, kadang menginjak alas kaki kawan mereka. Meskipun terkejut, tapi mereka tetap harus menahan agar tak bersuara."Ssst!" Tommy meletakkan telunjuk pada bibirnya, kemudian melambaikan tangan agar teman-temannya berhenti sejenak."Ada apa?" tanya salah seorang sandera wanita yang masih terlihat lemas karena terlalu banyak mendapat kekerasan seksual dari para penjaga.Pemuda berkulit gelap ini mengusap wajahnya dengan kedua tangan lalu menggaruk kepala yang tidak gatal.
Read more

246. Kemarahan Nicko

Sambil membungkuk hormat pria bertubuh besar dengan rambut kemerahan pun membuka pintu untuk sang Tuan Muda. Lelaki berambut cokelat terang ini pun melipat tangan di depan dada sambil memperhatikan sosok berompi yang baru keluar dari mobil lainnya.Sang Tuan Muda hanya memandang pria berompi itu dengan kebencian yang begitu memuncak. Tangannya mengepal sangat kuat, seperti hendak mematahkan tulang-tulangnya sendiri."Bagaimana mungkin pria itu tak memiliki rasa penyesalan?" gumam Nicko sambil terus menatap tajam ke arah Ted Hamilton.Russell yang berada di sampingnya pun menepuk-nepuk bahu majikannya,"Tenang saja Tuan Muda, mereka akan membayar semuanya.""Permalukan mereka. Aku ingin mertuaku tahu nasib tentang orang yang katanya memiliki lima belas kapal pesiar," balas Nicko penuh keangkuhan."Anda bisa percayakan semua pada saya Tuan Muda," kata Russell."Kau sudah memanggil polisi?"
Read more

247. Ikuti Perintah Kami

Para penjaga itu terus saja menekan dan menyiksa para sandera. Tak pandang bulu, mereka memukul dengan brutal, termasuk pada wanita.Beberapa diantara tampak memar atau darah mengucur dari ujung bibir. Namun penjanga-penjaga itu tetap tak peduli. Mereka masih saja memukul, menarik rambut ataupun menendang tanpa ampun. Para sandera seolah mainan untuk orang-orang bayaran Ted Hamilton."Ha ha bagaimana? Menyenangkan bukan? Teruslah berusaha kabur dari sini! ejek penjaga berkumis sambil mendorong kepala David.Julio yang melihat kelakuan brutal mereka yang semakin jadi. Juga rasa sakit yang ada dalam tubuh akibat serangan demi serangan yang tak kunjung henti pun berdiri perlahan-lahan."Mengaku atau tidak tak akan ada bedanya, kami semua akan mati di tangan para orang jahat ini. Namun setidaknya aku masih bisa tampil sebagai ksatria," pikirnya."Aku yang memiliki ide ini. Aku yang mengajak mereka semua untuk kabur," katan
Read more

248. Ikuti Atau Mati

"Jadi para sandera itu mencoba untuk kabur?" tanya Ted kemudian melirik ke arah kanan kiri. "Benar Bisa, mereka berusaha melarikan diri, tapi kami sudah berhasil menangkap mereka," kata penjaga yang ditelepon mencoba membela diri. "Bagus, aku akan segera ke sana," kata Ted yang masih mencoba untuk bersikap biasa, menyembunyikan rasa takut dan juga was-was. "Kurasa biar mereka berdua masuk dulu, dan kita akan melihat mereka dari belakang," kata Nicko. "Benar Tuan Muda, aku pun sudah merencanakan begitu," kata Russell sambil melirik ke arah belakang Ted. Di sana beberapa anak buah Michael Coehen turun sambil membawa senjata mereka. Mereka akan menyusup melalu Li pintu belakang. "Cepat jalan!" seru Russell sambil mendorong pasangan Hamilton. "Huh aku ingin tahu seberapa buruk kalian memperlakukan para sandera, kurasa mereka akan membalas dendam nantinya," gumam Nicko kemudian mengikuti Russell.
Read more

249. Pembebasan

"Lakukan apa yang ia minta!" perintah Ted pada semua anak buahnya."Ta ... Tapi Bos, jika kami menyerahkan senjata kami, bagaimana kami bisa menyelamatkan Anda?" salah seorang penjaga yang berpakaian flanel mencoba untuk memprotes.Kali ini Ted membalas dengan nada tinggi, dan memandangi anak buahnya dengan tatapan yang tajam penuh amarah."Dasar bodoh! Apa kau tahu bagaimana cepatnya kerja bom yang ada dalam tubuhku ini. Jika ini meledak bukan hanya aku yang mati, tapi kalian semua akan mati. Paham kau!" bentak Ted.Nancy yang sangat mengkhawatirkan keadaan suaminya pun ikut angkat bicara, dan meminta anak buahnya untuk menuruti perintah Ted."Lakukan saja perintah suamiku, lagipula kalian bekerja untuk siapa? Aku dan suamiku kan? Atau kalian mencoba untuk melawanku ha?" protes Nancy.Penjaga bayaran Ted tampak tak suka mendengar perintah dari majikan mereka kali ini. Kesemua penjaga bayaran itu mengaku k
Read more

250. Bom Waktu

Baik Nicko maupun Russell hanya tertawa menanggapi permintaan Ted."Kenapa? Apa Anda berniat untuk ingkar janji Tuan Muda? Aku sudah membawa Anda kesini dan membebaskan semua sandera. Apa kalian masih tetap ingin meledakkanku dan juga istriku?" Ted mencoba memprotes."Hmm membunuhmu hanya akan mengotori tanganku saja," balas Nicko dengan sinis.Kemudian Tuan Muda Lloyd melirik ke arah polisi dan memintanya untuk ikut memborgol suami istri Hamilton."Sepertinya komandan kalian di luar ingin melihat dalang dari kejahatan ini tertangkap bukan?" tanya Nicko.Petugas polisi yang diajak bicara itu pun mengerti apa maksud dari Tuan Muda Lloyd. Tak ragu lagi, petugas polisi itu pun langsung menarik tangan pasangan Hamilton ke belakang kemudian memborgolnya."Hei apa-apaan ini," protes Nancy."Kalian mencoba untuk menipu kami ya!" tambah Ted yang masih was-was karena rompi yang ia kenakan.Saat it
Read more

251. Menyembunyikan Diri

Russell mengangkat bahu mendengar pertanyaan dari Tuan Mudanya. Ia sama sekali tak tahu menahu tentang reporter yang datang."Sial, kalau begini identitas ku bisa terungkap," gumam Nicko yang tampak kebingungan.Russell langsung melirik komandan polisi gila hormat yang ada di seberangnya. Pria berseragam itu tampak sibuk meladeni para wartawan."Hmm pasti dia yang melakukannya," seru Russell.Tommy yang kebetulan mendengar Nicko bergumam pun memberanikan diri untuk bertanya,"Tuan Muda, apakah Anda memiliki masalah dengan para reporter?" tanyanya setengah berbisik.Nicko tak menjawab hanya mematung, karena tak mengira ada yang dengar ia bergumam."Maaf Tuan Muda, saya bukan berniat untuk ikut campur masalah pribadi Anda, tapi saya tak sengaja mendengar Anda bergumam kalau akan menjadi masalah besar jika diri Anda terlihat mereka, ada baiknya Anda berada di tengah-tengah kami dan berpura-pura m
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
108
DMCA.com Protection Status