Share

247. Ikuti Perintah Kami

Para penjaga itu terus saja menekan dan menyiksa para sandera. Tak pandang bulu, mereka memukul dengan brutal, termasuk pada wanita.

Beberapa diantara tampak memar atau darah mengucur dari ujung bibir. Namun penjanga-penjaga itu tetap tak peduli. Mereka masih saja memukul, menarik rambut ataupun menendang tanpa ampun. Para sandera seolah mainan untuk orang-orang bayaran Ted Hamilton.

"Ha ha bagaimana? Menyenangkan bukan? Teruslah berusaha kabur dari sini! ejek penjaga berkumis sambil mendorong kepala David.

Julio yang melihat kelakuan brutal mereka yang semakin jadi. Juga rasa sakit yang ada dalam tubuh akibat serangan demi serangan yang tak kunjung henti pun berdiri perlahan-lahan.

"Mengaku atau tidak tak akan ada bedanya, kami semua akan mati di tangan para orang jahat ini. Namun setidaknya aku masih bisa tampil sebagai ksatria," pikirnya.

"Aku yang memiliki ide ini. Aku yang mengajak mereka semua untuk kabur," katan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status