“La, apa kamu sudah selesai?” tanya Danilla.“Saya sudah siap Pak!” balas Danilla dengan anggukan.“Danilla, kamu sebaiknya jangan panggil saya, Pak. Emangnya saya bapak kamu?!” protes Kiano.Danilla pun nyengir,”Ya, enggak bisalah. Bapak itu lebih tua dari saya. Mana mungkin saya memanggil dengan sebutan selain, Pak?”“Panggil saya dengan sebutan mas saja. Lagian kita sudah menikah.”“Iya, tapi cuman sementara dan nggak akan menjadi selamanya,” ralat Danilla.“Baiklah, terserah kamu saja,” ujar Kiano dengan nada datar.“Pak, saya sudah lapar banget! Sepertinya anak bapak ini pengen cepet-cepet makan seblak di Bandung,” Danilla mengedip-kedipkan kedua matanya sambil mengusap-usap perutnya yang masih rata.“Okay, kita ke Bandung,” kata Kiano dengan ekspresi sangat datar sekali.
Baca selengkapnya