Tatapan Jooin terjatuh pada tumpukan map yang hampir menggunung di mejanya, pada akhirnya Jooin kembali ke tempat ini. Tempat yang paling Jooin benci, kursi wakil Direktur perusahaan milik ayahnya. Tempat yang beberapa waktu lalu sempat Jooin tinggalkan. Berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah kembali ke tempat ini selamanya, namun ternyata ia salah.Kejadian dimana Jooin pergi, terasa bagai mimpi indah singkat yang berakhir tidak menyenangkan, karena keputusan Jooin membawa Sara, adiknya harus kehilangan calon anaknya. Hal tersebut terus menerus menghantui Jooin, setiap malam tanpa henti. Membuat Jooin tidak sanggup untuk sekedar memejamkan kedua matanya barang sebentar saja."Miss Sara sudah siuman, apa bapak akan pergi ke rumah sakit hari ini?"Suara Jiran membawa kembali kesadaran Jooin, mendongak menatap sosok wanita yang selama ini selalu berada di sisi Sara ketika di kantor. "Hm, mungkin sore nanti." Jooin menjawab, kembali menyibukkan diri
Baca selengkapnya