Beranda / Romansa / TRAUMA / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab TRAUMA : Bab 31 - Bab 40

69 Bab

30. The Name

'Esok adalah esok, dan aku adalah aku. Hari ini adalah satu-satunya hari. Dan hanya itu saja yang kubutuhkan.Tapi jika hari ini adalah esok, dan bukan kemarin. Kemarin adalah hari ini, dan esok adalah lusa. Maka aku akan berjalan menuju lusa. Dan lagi-lagi hanya mampu berharap, bahwa hari ini bukanlah hari ini'Kamisama kiss -...Bagi sebagian orang mungkin martabat keluarga adalah segalanya, keluarga merupakan satu-satunya tempat pulang dan segala memori baik tersimpan di sana. Tetapi bagi Kim Sara, keluaraga hanyalah sebuah nama dari sekumpulan orang-orang yang mencari kesempurnaan diatas kebohongan.Sara bukannya tidak mempercayai ikatan keluarga, hanya saja Sara tidak seberuntung itu sampai memiliki sebuah ikatan keluarga yang sangat berharga. Keluarga yang selama ini orang-orang bilang ‘sempurna’ hanyalah sebuah nama.Tidak ada a
Baca selengkapnya

31. Acquiescent

'Jangan biarkan amarah menguasai dirimu, karena ketika logika menguasai hatimu, segala hal akan terlihat buram dan semu. Lalu, semuanya hanya akan berakhir dengan sesalan'...Minggu pagi kali ini Sara tidak bangun lebih awal seperti biasanya, ketika membuka kedua matanya di atas ranjang dan tidak menemukan keberadaan Ethan di sana seperti yang biasa terjadi beberapa hari belakangan ini.Begitu Sara menemukan angka Sembilan lebih dua belas menit di ponselnya yang dalam keadaan senyap, satu decakkan lolos dari bibirnya. Memijit pelipisnya yang mendadak pening atas perasaan kesal yang kini menguasai Sara, dan teringat pada makhluk lain yang tinggal di kamar ini.Sara tidak pernah protes ketika Ethan dan seluruh penghuni rumah ini tidak pernah membangunkannya di pagi hari. Jika itu Ethan, Sara mengerti jika lelaki itu tidak ingin membangunkan Sara supaya tidak telat bangun, mengingat kelakuan Ethan yang tidak pernah bisa ditebak.Tetapi
Baca selengkapnya

32. Why Don't You Say So

‘I'm not crying 'cause you left me on my own I'm not crying 'cause you left me with no warningI'm just crying 'cause i can't escape what could've been’[Just Give Me a Reason – Pink]...                                                                         Dalam kurun waktu yang cukup singkat, segala hal berubah tanpa terduga,. Beberapa saat lalu semuanya masih baik-baik saja dan aman terkendali. Semuanya masih baik dan berjalan lancar seperti yang Ethan r
Baca selengkapnya

33. It It's Love

'When you think about another person more than you think about yourself, it is love'-[sujan paudel]...Suara yang berasal dari kedua sepatu hak tinggi milik Jeny, menggema di seisi lorong rumah luas yang kini terlihat sepi tidak berpenghuni, ketika wanita bermata sipit itu berjalan menuju kamarnya.Satu helaan singkat lolos dari bibirnya, menemukan rumah besar yang menjadi tempatnya tumbuh bertahun-tahun, sebelum Jeny lebih memilih tinggal di apartemennya sendiri, satu tahun yang lalu. Yah, meski sekitar sebulan yang lalu Jeny kembali ke rumah ini ketika kakaknya menawarkan sebuah pernikahan pada Jeny.Tepat ketika Jeny memasuki kamarnya, ia sedikit dikejutkan dengan keberadaan Dojun yang tengah duduk di sofa dekat ranjangnya dengan map coklat yang tidak asing di mata Jeny. Map yang Jeny dapatkan dari Sara beberapa hari yang lalu, Jeny lupa menyembunyikan benda tersebut.Saat itu j
Baca selengkapnya

34. I'm so Afraid

'Kamu yang mengatakan langit itu indah, sekarang berjalan hanya melihat ke tanah. Seperti melihatku. Kau menyerupai bulan yang menerangi langit malam, tapi cahayamu menjadi tertutup oleh kegelapanku'(Day6 - Afraid)...                  Ada begitu banyak kata yang ingin diucapkan, namun pada kenyataannya tidak ada satupun yang dapat keluar maupun terungkapkan. Kembali, semuanya hanya dapat Sara simpan rapat-rapat di bagian terdalam dirinya.Sebenarnya, apa yang sangat diri Sara inginkan saat ini?Sara sendiri tidak tahu, karena Sara tidak begitu mengenal dengan baik dirinya sendiri.Yang hanya Sara tahu tentang dirinya adalah, ia yang dipenuhi ketidakmampuan, tidak mampu akan segala hal yang diri Sara inginkan.Sejak dulu, ketika ia masih tidak mengerti mengapa orang
Baca selengkapnya

35. Like a Fallen Angel

'Suatu hari, awan gelap akan berlalu. Suatu hari nanti, hari dimana saat kita tersenyum tanpa beban. Aku harap hari itu akan kembali'[Day6 – Still]...Udara malam yang perlahan berubah dingin, menyelimuti keheningan yang membungkus kedua bersaudara Kim. Tidak, itu bukan berasal dari udara malam yang tidak lama lagi akan berganti menuju penghujung tahun. Keduanya berada di dalam mobil yang tertutup rapat tanpa celah, menghalau dengan pasti udara dari luar sana.Perasaan dingin yang merambat dari ujung kepala hingga kaki, hingga membekukan kedua bagian terdalam dua bersaudara yang duduk saling berdampingan. Itu bukan dari musim yang sebentar lagi berganti. Kim Sara maupun Kim Jooin merasakannya, kedinginan yang menyelimuti keduanya selama perjalanan.Itu berasa dari mereka yang pada akhirnya kehilangan segala hal yang sebelumnya mereka tanggung, Sara memilih melepaskannya dan begitu pula Jooin. Sara memilih meni
Baca selengkapnya

36. Our Dream

'Sesuatu yang benar-benar kau inginkan melebihi uang, sekarang kau sadar bahwa itu tidak akan pernah bisa kau dapatkan'-Yato °noragami-...Sara punya mimpi, mimpi yang terbilang sederhana. Sebuah masa depan dimana ia dan Jooin berjalan dengan bahu berdampingan, membicarakan hal-hal sederhana lalu tertawa tanpa beban akan sesuatu yang tidak penting.Membayangkannya saja sudah membuat Sara tidak bisa menahan bibirnya uuntuk melengkung tipis, sehingga Jooin yang baru saja kembali beberapa saat lalu ikut tersenyum hanya dengan melihatnya.Jooin yang berada di dapur, memerhatikan Sara dengan begitu lekat ketika adiknya tengah menikmati es krim yang Jooin bawakan dengan satu tangan memegang novel yang sebelumnya Jooin bawa pulang untuk Sara.Kim Sara tersenyum tipis meski tidak kentara, namun Jooin dapat menyadari jika Sara tengah berada di mood yang cukup baik. Entah itu karena dia senang ata
Baca selengkapnya

37. Our Dream II

Kim Sara maupun Jooin takut.Sara mengeratkan pegangannya di telapak tangan Jooin, dalam sekejap benaknya menjadi berantakan mengetahui jika Ethan sudah menemukannya. “Sepertinya kita harus bergegas.”Benar, Sara harus pergi dari tempat ini secepatnya. Atau Ethan akan kembali membawanya.Sebuah angan singkat merasuki isi kepala Sara, di saat situasi genting yang terjadi diantara dirinya dan Jooin. Jika memang Ethan mencarinya, mencoba untuk menemukan Sara dengan begitu keras.Jika Ethan datang untuk menemukan Sara karena dia merindukan Sara, untuk mengatakan kata maaf. Datang dan memeluk Sara, sambil terus mengucapkan kalimat permintaan maaf berkali-kali. Bahwa dia menyesal akan segala hal yang telah dia lakukan pada Sara.Sara ingin tahu seperti apa rasanya, ketika pada akhirnya Ethan menjadi seperti apa yang Sara harapkan selama ini.Keduanya segera meninggalkan apartemen, dan berjalan menyusuri lorong gedung apartemen bertanta
Baca selengkapnya

38. My Savior

'Bunga-bunga beterbangan, menemani kesedihanku untuk saat ini. Di matamu yang memerah, seandainya aku bisa memutar kembali waktu, pada saat-saat indah itu. Aku ingin kembali.'[Bolbbalgan4 - DREAM °Hwarang] ...Di mana? Dimulai dari mana awal semua kesalahan ini dimulai?Apakah ketika Sara memilih melarikan diri bersama Jooin? Mengancam Kim Jeny tanpa sepengetahuan kakaknya? Memberitahu kehamilannya pada Ethan? Atau ketika Sara mengenal Ethan dan mengkhianati Dojun?Sara tidak tahu bagian mana yang salah, semua yang telah ia lakukan entah mengapa kini terasa bagai mimpi buruk di malam kemarin. Namun inilah kenyataannya, setelah semua keputusan yang membawa Sara pada jurang tak berdasar. Kini Sara kehilangan segalanya.Harapannya, mimpinya, dan masa depan yang ia dambakan. Semuanya hilang dalam sekejap.Sara tersadar dari segala macam hal yang terus menerus berkecamuk di dalam bena
Baca selengkapnya

39. Egoism

"Bagaimana dengan Shian?"Hajin berdecak pelan mendengar pertanyaan yang Ethan berikan kala ia pertama kali menginjakkan kedua kakinya di ruangan kantor milik Ethan,"Yah, dia masih seperti kemarin. Sepertinya Shian hanya memberikan informasi, dia tidak terlibat apapun dengan Dojun selain itu."Hajin berjalan memutari ruangan milik Ethan dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana, kedua manik bulatnya menelisik setiap sudut ruangan. Sambil sesekali ia melirik pada Ethan yang terlihat fokus dengan pekerjaannya.Sebenarnya Hajin benar-benar merasa kasihan pada Shian, Hajin mengenal Shian sejak beberapa tahun lalu sejak lelaki itu mulai bekerja menjadi asisten Ethan. Seharusnya Shian tahu, Ethan bukan orang yang tepat untuk di jadikan lawan.Tetapi mengetahui Shian yang memang bukan berasal dari kalangan seperti Hajin dan Ethan, Shian hanyalah lelaki biasa yang membutuhkan banyak uang untuk menghidupi keluarganya. Terutama Shian mempunya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status