'Kamu yang mengatakan langit itu indah, sekarang berjalan hanya melihat ke tanah. Seperti melihatku.
Kau menyerupai bulan yang menerangi langit malam, tapi cahayamu menjadi tertutup oleh kegelapanku'(Day6 - Afraid)
...
Ada begitu banyak kata yang ingin diucapkan, namun pada kenyataannya tidak ada satupun yang dapat keluar maupun terungkapkan. Kembali, semuanya hanya dapat Sara simpan rapat-rapat di bagian terdalam dirinya.
Sebenarnya, apa yang sangat diri Sara inginkan saat ini?
Sara sendiri tidak tahu, karena Sara tidak begitu mengenal dengan baik dirinya sendiri.
Yang hanya Sara tahu tentang dirinya adalah, ia yang dipenuhi ketidakmampuan, tidak mampu akan segala hal yang diri Sara inginkan.
Sejak dulu, ketika ia masih tidak mengerti mengapa orang
'Suatu hari, awan gelap akan berlalu. Suatu hari nanti, hari dimana saat kita tersenyum tanpa beban. Aku harap hari itu akan kembali'[Day6– Still]...Udara malam yang perlahan berubah dingin, menyelimuti keheningan yang membungkus kedua bersaudara Kim. Tidak, itu bukan berasal dari udara malam yang tidak lama lagi akan berganti menuju penghujung tahun. Keduanya berada di dalam mobil yang tertutup rapat tanpa celah, menghalau dengan pasti udara dari luar sana.Perasaan dingin yang merambat dari ujung kepala hingga kaki, hingga membekukan kedua bagian terdalam dua bersaudara yang duduk saling berdampingan. Itu bukan dari musim yang sebentar lagi berganti. Kim Sara maupun Kim Jooin merasakannya, kedinginan yang menyelimuti keduanya selama perjalanan.Itu berasa dari mereka yang pada akhirnya kehilangan segala hal yang sebelumnya mereka tanggung, Sara memilih melepaskannya dan begitu pula Jooin. Sara memilih meni
'Sesuatu yang benar-benar kau inginkan melebihi uang, sekarang kau sadar bahwa itu tidak akan pernah bisa kau dapatkan'-Yato°noragami-...Sara punya mimpi, mimpi yang terbilang sederhana. Sebuah masa depan dimana ia dan Jooin berjalan dengan bahu berdampingan, membicarakan hal-hal sederhana lalu tertawa tanpa beban akan sesuatu yang tidak penting.Membayangkannya saja sudah membuat Sara tidak bisa menahan bibirnya uuntuk melengkung tipis, sehingga Jooin yang baru saja kembali beberapa saat lalu ikut tersenyum hanya dengan melihatnya.Jooin yang berada di dapur, memerhatikan Sara dengan begitu lekat ketika adiknya tengah menikmati es krim yang Jooin bawakan dengan satu tangan memegang novel yang sebelumnya Jooin bawa pulang untuk Sara.Kim Sara tersenyum tipis meski tidak kentara, namun Jooin dapat menyadari jika Sara tengah berada di mood yang cukup baik. Entah itu karena dia senang ata
Kim Sara maupun Jooin takut.Sara mengeratkan pegangannya di telapak tangan Jooin, dalam sekejap benaknya menjadi berantakan mengetahui jika Ethan sudah menemukannya. “Sepertinya kita harus bergegas.”Benar, Sara harus pergi dari tempat ini secepatnya. Atau Ethan akan kembali membawanya.Sebuah angan singkat merasuki isi kepala Sara, di saat situasi genting yang terjadi diantara dirinya dan Jooin. Jika memang Ethan mencarinya, mencoba untuk menemukan Sara dengan begitu keras.Jika Ethan datang untuk menemukan Sara karena dia merindukan Sara, untuk mengatakan kata maaf. Datang dan memeluk Sara, sambil terus mengucapkan kalimat permintaan maaf berkali-kali. Bahwa dia menyesal akan segala hal yang telah dia lakukan pada Sara.Sara ingin tahu seperti apa rasanya, ketika pada akhirnya Ethan menjadi seperti apa yang Sara harapkan selama ini.Keduanya segera meninggalkan apartemen, dan berjalan menyusuri lorong gedung apartemen bertanta
'Bunga-bunga beterbangan, menemani kesedihanku untuk saat ini.Di matamuyang memerah, seandainya aku bisa memutar kembali waktu, pada saat-saat indah itu. Aku ingin kembali.'[Bolbbalgan4- DREAM °Hwarang]...Di mana? Dimulai dari mana awal semua kesalahan ini dimulai?Apakah ketika Sara memilih melarikan diri bersama Jooin? Mengancam Kim Jeny tanpa sepengetahuan kakaknya? Memberitahu kehamilannya pada Ethan? Atau ketika Sara mengenal Ethan dan mengkhianati Dojun?Sara tidak tahu bagian mana yang salah, semua yang telah ia lakukan entah mengapa kini terasa bagai mimpi buruk di malam kemarin. Namun inilah kenyataannya, setelah semua keputusan yang membawa Sara pada jurang tak berdasar. Kini Sara kehilangan segalanya.Harapannya, mimpinya, dan masa depan yang ia dambakan. Semuanya hilang dalam sekejap.Sara tersadar dari segala macam hal yang terus menerus berkecamuk di dalam bena
"Bagaimana dengan Shian?"Hajin berdecak pelan mendengar pertanyaan yang Ethan berikan kala ia pertama kali menginjakkan kedua kakinya di ruangan kantor milik Ethan,"Yah, dia masih seperti kemarin. Sepertinya Shian hanya memberikan informasi, dia tidak terlibat apapun dengan Dojun selain itu."Hajin berjalan memutari ruangan milik Ethan dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana, kedua manik bulatnya menelisik setiap sudut ruangan. Sambil sesekali ia melirik pada Ethan yang terlihat fokus dengan pekerjaannya.Sebenarnya Hajin benar-benar merasa kasihan pada Shian, Hajin mengenal Shian sejak beberapa tahun lalu sejak lelaki itu mulai bekerja menjadi asisten Ethan. Seharusnya Shian tahu, Ethan bukan orang yang tepat untuk di jadikan lawan.Tetapi mengetahui Shian yang memang bukan berasal dari kalangan seperti Hajin dan Ethan, Shian hanyalah lelaki biasa yang membutuhkan banyak uang untuk menghidupi keluarganya. Terutama Shian mempunya
Tatapan Jooin terjatuh pada tumpukan map yang hampir menggunung di mejanya, pada akhirnya Jooin kembali ke tempat ini. Tempat yang paling Jooin benci, kursi wakil Direktur perusahaan milik ayahnya. Tempat yang beberapa waktu lalu sempat Jooin tinggalkan. Berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah kembali ke tempat ini selamanya, namun ternyata ia salah.Kejadian dimana Jooin pergi, terasa bagai mimpi indah singkat yang berakhir tidak menyenangkan, karena keputusan Jooin membawa Sara, adiknya harus kehilangan calon anaknya. Hal tersebut terus menerus menghantui Jooin, setiap malam tanpa henti. Membuat Jooin tidak sanggup untuk sekedar memejamkan kedua matanya barang sebentar saja."MissSara sudah siuman, apa bapak akan pergi ke rumah sakit hari ini?"Suara Jiran membawa kembali kesadaran Jooin, mendongak menatap sosok wanita yang selama ini selalu berada di sisi Sara ketika di kantor. "Hm, mungkin sore nanti." Jooin menjawab, kembali menyibukkan diri
Dojun mengerjap sambil menatap bayangan dirinya di cermin toko pakaian pinggir jalanan yang sudah tutup sekitar beberap ajam yang lalu. Dia mengenakan pakaian serba hitam, dari mulai topi hingga ujung kakinya, memerhatikan penampilannya yang jauh dari kata rapi, sangat berbanding terbalik dengan dirinya di hari-hari biasanya.Dojun menghela napas panjang. Mengingat kembali segala hal beberapa waktu belakangan terjadi, kehidupannya yang damai dan baik-baik saja dalam sekejap mata berantakan dan hancur tak bersisa.Berbagai pemikiran berkecamuk didalam benak Dojun. Kembali memikirkan kesalahan fatal macam apa, sehingga dirinya pantas mendapatkan semua ini. Keluarganya hancur, segala hal yang mati-matian dirinya dan orang tuanya bangun mendadak hancur sampai tak bersisa.Selama berhari-hari hidup dalam pelarian, isi kepala Dojun dipenuhi oleh satu nama. Kim Jooin, dialah satu-satunya kemungkinan yang berada dibalik kekacauan yang menimpa Jeny, maupun dirinya.
‘Ini adalah takdirku.Jangan tersenyum padaku,sinarilahaku.Karena aku tidak bisa pergi kepadamu.'[BTS - The truth untold]...Malam itu, Jooin pulang ke apartemen setelah hampir dua hari Jooin tinggalkan karena memilih menginap di kantor. Mengingat pekerjaannya sangat banyak dan harus segera di selesaikan. Lebih tepatnya dini hari, sepulang Jooin dari mengunjungi Sara, Jooin tidak langsung pulang dan justru kembali ke kantor teringat ada beberapa hal yang harus segera di selesaikan. Meskipun Jiran sudah mengingatkan untuk melanjutkan pekerjaan esok hari.Tepat pukul tiga dini hari Jooin pulang, dengan perasaan lelah yang terasa amat menyiksa, mengingat ia harus bekerja tanpa istirahat yang cukup selama beberapa hari belakangan ini.Namun setidaknya, Jooin merasa jauh lebih baik dari beberapa hari yang lalu. Seharusnya Jooin menemui Sara lebih awal, dan
Waktu benar-benar mengubah banyak hal, Ethan tidak sedang membual atau apalah itu, Ethan seirus dengan itu. Meskipun tentu tidak semuanya berubah, seperti halnya Sara yang masih saja tetap keras kepala dalam setiap kesempatan, dan Ethan akan menjadi pihak yang selalu mengalah untuknya.Perubahan lainnya juga seperti Hajin dan istrinya Hyeji yang menikah sekitar setahun yang lalu, Taekyung yang semakin aktif sebagai aktor film dan drama, Minjoon menjadi pengacar ternama, dan juga Jooin yang kata Sara akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang wanita. Mereka semua memang berubah dan Ethan sendiri mengkui itu, tetapi kelakuan mengesalkan mereka semua yang selalu datang ke rumah Ethan seolah rumah Ethan taman bermain tampaknya tidak akan pernah berubah.Saat ini rumah Ethan sudah mirip penampungan orang-orang aneh, dimana Hajin dan istrinya yang sibuk memasak di dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua orang. Lalu Jooin, Taekyung dan Minjoon yang sedang asyik berm
Sejak bertahun-tahun yang lalu, Ethan tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang maupun sesuatu bernama cinta. Yang Ethan ketahui selama ini hanyalah hidup dengan penuh percaya diri, dan dapatkan apapun yang kau inginkan meskipun Ethan harus mengejarnya sampai ke ujung dunia dengan nafas tersenggal sekalipun. Ethan mempelajari itu semua dari selama Ethan tumbuh di panti asuhan sejak dirinya perlahan mulai mengerti apa itu kehidupan, entah itu ketika Ethan yang terkadang berebutan mainan dengan anak-anak lain, atau merebutkan pakaian yang di donasikan oleh seseorang ke panti asuhan. Mengingat panti asuhan yang menjadi tempat Ethan besar, hanyalah panti asuhan kecil di pinggiran kota Seoul. Selama Ethan besar di sana, Ethan belajar tentang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari tangan-tangan orang lain yang juga menginginkan hal yang sama dengan Ethan. Ethan harus lebih tangguh, lebih kuat, lebih percaya diri, lebih egois, dan lebih serakah agar hal-h
Ethan tidak pernah tahu bagaimana rasanya kematian, ataupun akhir dari dunia. Karena Ethan belum pernah mengalami kematian dan sejenisnya, dan lagi dunia masih baik-baik saja juga jauh dari kehancuran.Tetapi mungkin, mungkin rasanya akan jadi seperti yang Ethan rasakan saat ini.Saat Ethan mengambil ponsel yang ditinggalkan Sara, Ethan tidak segera kembali dan justru sedikit membicarakan hal yang lupa dia katakan pada Jooin selama rapat dadakan tadi. Sehingga membuat dirinya tinggal sedikit lama di apartemen Jooin dan tidak segera mengambil ponselnya.Jika saja ponsel milik Jooin yang terus bergetar di atas meja tidak segera Jooin ambil, mungkin saja rasa kematian dan akhir dunia benar-benar akan Ethan rasakan.“Basement! Seseorang mencoba menyerang Sara di basement! Cepat turun kemari!”Suara Jiran yang berbicara dengan suara panik dan tak beraturan di panggilan ponsel milik Jooin, dengan mengatakan hal paling menakutkan yang pernah Etha
Sekitar jam sebelas, tiga jam sejak Ethan datang ke apartemen Jooin. Akhirnya rapat dadakan tersebut selesai.Jiran sudah pulang lebih dulu beberapa saat sebelumnya, dan Jooin sedang sibuk membereskan dokumen yang berserakan di atas meja.Ethan yang memerhatikan bagaimana wajah pucat Jooin hanya bisa menggeleng pelan, kasihan sekali kakak iparnya yang satu ini. Disaat kondisinya jauh dari kata baik malah Ethan buat sibuk dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk dikarenakan saat ini Hiraga kehilangan pemiliknya, dan beberapa pemegang saham seperti perusahaan Ethan mencoba memperbaikinya dengan fondasi yang baru.Tetapi itulah yang Ethan suka, ia sangat suka melihat Jooin yang kerepotan olehnya. Pemandangan semacam ini merupakan hiburan tersendiri untuk Ethan.Alih-alih membantu Jooin, Ethan justru menjauh dari ruang tamu dengan pandangan menelisik mencari keberadaan Sara.Saking fokusnya Ethan dengan urusannya hingga lupa jika dia datang kemari bersa
Meski sudah berlalu hampir tiga bulan lamanya sejak perintah penangkapan Dojun, namun sampai saat ini lelaki itu masih belum juga tertangkap. Status buron masih melekat di depan nama Dojun, dan kemungkinan tak akan pernah lepas.Sekitar dua minggu sebelumnya, Sara maupun Ethan mendapati kabar bahwa kedua orang tua Dojun bunuh diri saat di dalam tahanannya. Lalu disusul Jeny yang juga menusuk lehernya dengan sumpit beberapa hari kemudian hingga tewas.Cukup mengejutkan memang, Sara tidak menyangka jika ketiganya akan bertindak sampai sejauh itu.Dalam perjalanan menuju apartemen Jooin pagi ini, Sara menatap bangunan yang dilewati mobil dengan isi kepala bertebaran. Memikirkan bagaimana keadaan Dojun saat ini, apa yang dilakukan Dojun, dan bagaimana reaksinya kala mendengar kabar tersebut.Ethan sendiri yang duduk di kursi balik kemudi hanya sesekali melirik Sara lewat ujung matanya, semenjak kabar kematian Yoochan dan istrinya serta Jeny, Sara jadi l
Televisi besar di ujung ruangan masih menyala, dengan si pembawa berita yang terus menerus menyebut nama Ethan, Jooin dan Dojun sampai membuat Ethan yang duduk di kursi kebesarannya menghela bosan dengan pemberitaan yang sama dalam beberapa hari terakhir.Lalu perhatian Ethan berpindah pada Seja yang duduk saling berhadapan dengan Jooin, jangan lupakan juga Jiran yang duduk di sebelah Jooin. Ketiganya terlihat sibuk membahas masalah departemen store yang sempat mendapati masalah semenjak Hiraga jatuh, dikarenakan ada beberapa store dan produk yang berasal dari Hiraga.Kedua iris Ethan menatap ketiganya dengan dagu di tangan, terlihat bosan dengan pemandangan yang tersaji di depannya.Sebelumnya tidak ada posisi wakil Direktur sama sekali di perusahaannya, semua urusan penting hanya Ethan sendiri langsung yang melakukannya. Ethan dan beberapa sekretaris lainnya termasuk Seja, yang urusan menangani ini-itu.Ethan tidak memerlukan wakil atas posisinya, karen
Dua hari kemudian, kekacauan yang sudah lama Ethan nantikan dan rencanakan akhirnya terjadi.Dalam sekejap Hiraga industri jatuh hingga sejatuh-jatuhnya. Seluruh pemberitaan lokal bahkan sampai luar negri penuh dengan nama-nama keluarga Dojun.Pertama Kim Dojun, Ethan menargetkan si pengganggu pekerjaanya lebih dulu.Dojun dengan pembangunan resor illegal dan beberapa penggelapan dana yang dia lakukan, lalu Ethan hanya perlu memberikan sedikit petunjuk yang mengarah pada orang tua Dojun maupun Jeny.Kemudian para penyidik akan dengan sendirinya menemukan kejanggalan pada Jeny maupun Yoochan, dan itu terbukti setelah lewat dua belas jam setelah perintah penangkapan Dojun, kedua orang tuanya dan Jeny ditangkap.Namun sayangnya Dojun yang saat itu tengah tidak berada di rumahnya, dan sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota. Kabur beberapa saat sebelum detektif datang ke tempat hotel dimana dia menginap.Yoochan dan istrinya sebagai wakil
Suasana di dalam sedan milik Ethan yang berisikan empat orang itu hening, Sara dan Ethan berada di kursi belakang dengan Jooin yang memegang kemudi ditemani Jiran di sisinya.Jiran sudah menawarkan diri pada Jooin untuk mengambil alih kemudi ketika Ethan menyuruh Jooin untuk membawa mobilnya, yang langsung Jooin tolak saat itu juga. Wanita itu terlihat khawatir, terutama ketika dia melihat wajah Jooin yang babak belur dengan darah mengering di setiap sudut wajahnya.Benar-benar mengerikan. Namun yang lebih mengerikan adalah Jooin terlihat biasa saja, bersikap seolah itu bukan masalah, seolah dirinya sudah terbiasa mendapatkan menerima kekerasa seperti sebelumnya dari Jisang.Semua orang bungkam, termasuk Sara yang sejak memasuki mobil mengalihkan pandangannya pada jendela mobil memandang bangunan yang dilewati oleh mobil.Ethan tidak tahan dengan aksi diam Sara, wanita satu ini benar-benar keras kepala. “Kau baik-baik saja?” tanya Ethan pada a
Ethan memandangi berbagai dokumen yang sudah siap dia kirimkan pada Detektif kenalannya, tepat setelah mengirimkan e-mail kepada wartawan. Ethan sudah benar-benar gatal ingin segela mengguncang Dojun dengan semua yang telah dia temukan selama ini.Lalu membuat lelaki Kim itu tidak bisa mengganggunya lagi di masa depan, Ethan akan benar-benar menghabisi Dojun kali ini.Ethan sudah mengibarkan bendera perangnya.Ditambah permintaan Sara mengenai melepaskan Jeny dari Jooin, awalnya Ethan hanya akan menyerang Dojun. Tetapi setelah mendengar permintaan Sara, Ethan berubah pikiran dan mengubah rencananya.Ethan akan menumbangkan semuanya, Dojun, Jeny maupun kedua orang tuanya. Dan membuat orang-orang itu tidak terlibat lagi dengan Sara. Semuanya akan Ethan musnahkan saja sekalian.Meninggalkan sisa urusannya pada sekteretarisnya Seja, hari ini setelah Ethan mengirim dokumennya. Ethan mengubah tujuan kemudi mobilnya ke kantor milik Jisang, mengingat hari