Televisi besar di ujung ruangan masih menyala, dengan si pembawa berita yang terus menerus menyebut nama Ethan, Jooin dan Dojun sampai membuat Ethan yang duduk di kursi kebesarannya menghela bosan dengan pemberitaan yang sama dalam beberapa hari terakhir.
Lalu perhatian Ethan berpindah pada Seja yang duduk saling berhadapan dengan Jooin, jangan lupakan juga Jiran yang duduk di sebelah Jooin. Ketiganya terlihat sibuk membahas masalah departemen store yang sempat mendapati masalah semenjak Hiraga jatuh, dikarenakan ada beberapa store dan produk yang berasal dari Hiraga.
Kedua iris Ethan menatap ketiganya dengan dagu di tangan, terlihat bosan dengan pemandangan yang tersaji di depannya.
Sebelumnya tidak ada posisi wakil Direktur sama sekali di perusahaannya, semua urusan penting hanya Ethan sendiri langsung yang melakukannya. Ethan dan beberapa sekretaris lainnya termasuk Seja, yang urusan menangani ini-itu.
Ethan tidak memerlukan wakil atas posisinya, karen
Meski sudah berlalu hampir tiga bulan lamanya sejak perintah penangkapan Dojun, namun sampai saat ini lelaki itu masih belum juga tertangkap. Status buron masih melekat di depan nama Dojun, dan kemungkinan tak akan pernah lepas.Sekitar dua minggu sebelumnya, Sara maupun Ethan mendapati kabar bahwa kedua orang tua Dojun bunuh diri saat di dalam tahanannya. Lalu disusul Jeny yang juga menusuk lehernya dengan sumpit beberapa hari kemudian hingga tewas.Cukup mengejutkan memang, Sara tidak menyangka jika ketiganya akan bertindak sampai sejauh itu.Dalam perjalanan menuju apartemen Jooin pagi ini, Sara menatap bangunan yang dilewati mobil dengan isi kepala bertebaran. Memikirkan bagaimana keadaan Dojun saat ini, apa yang dilakukan Dojun, dan bagaimana reaksinya kala mendengar kabar tersebut.Ethan sendiri yang duduk di kursi balik kemudi hanya sesekali melirik Sara lewat ujung matanya, semenjak kabar kematian Yoochan dan istrinya serta Jeny, Sara jadi l
Sekitar jam sebelas, tiga jam sejak Ethan datang ke apartemen Jooin. Akhirnya rapat dadakan tersebut selesai.Jiran sudah pulang lebih dulu beberapa saat sebelumnya, dan Jooin sedang sibuk membereskan dokumen yang berserakan di atas meja.Ethan yang memerhatikan bagaimana wajah pucat Jooin hanya bisa menggeleng pelan, kasihan sekali kakak iparnya yang satu ini. Disaat kondisinya jauh dari kata baik malah Ethan buat sibuk dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk dikarenakan saat ini Hiraga kehilangan pemiliknya, dan beberapa pemegang saham seperti perusahaan Ethan mencoba memperbaikinya dengan fondasi yang baru.Tetapi itulah yang Ethan suka, ia sangat suka melihat Jooin yang kerepotan olehnya. Pemandangan semacam ini merupakan hiburan tersendiri untuk Ethan.Alih-alih membantu Jooin, Ethan justru menjauh dari ruang tamu dengan pandangan menelisik mencari keberadaan Sara.Saking fokusnya Ethan dengan urusannya hingga lupa jika dia datang kemari bersa
Ethan tidak pernah tahu bagaimana rasanya kematian, ataupun akhir dari dunia. Karena Ethan belum pernah mengalami kematian dan sejenisnya, dan lagi dunia masih baik-baik saja juga jauh dari kehancuran.Tetapi mungkin, mungkin rasanya akan jadi seperti yang Ethan rasakan saat ini.Saat Ethan mengambil ponsel yang ditinggalkan Sara, Ethan tidak segera kembali dan justru sedikit membicarakan hal yang lupa dia katakan pada Jooin selama rapat dadakan tadi. Sehingga membuat dirinya tinggal sedikit lama di apartemen Jooin dan tidak segera mengambil ponselnya.Jika saja ponsel milik Jooin yang terus bergetar di atas meja tidak segera Jooin ambil, mungkin saja rasa kematian dan akhir dunia benar-benar akan Ethan rasakan.“Basement! Seseorang mencoba menyerang Sara di basement! Cepat turun kemari!”Suara Jiran yang berbicara dengan suara panik dan tak beraturan di panggilan ponsel milik Jooin, dengan mengatakan hal paling menakutkan yang pernah Etha
Sejak bertahun-tahun yang lalu, Ethan tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang maupun sesuatu bernama cinta. Yang Ethan ketahui selama ini hanyalah hidup dengan penuh percaya diri, dan dapatkan apapun yang kau inginkan meskipun Ethan harus mengejarnya sampai ke ujung dunia dengan nafas tersenggal sekalipun. Ethan mempelajari itu semua dari selama Ethan tumbuh di panti asuhan sejak dirinya perlahan mulai mengerti apa itu kehidupan, entah itu ketika Ethan yang terkadang berebutan mainan dengan anak-anak lain, atau merebutkan pakaian yang di donasikan oleh seseorang ke panti asuhan. Mengingat panti asuhan yang menjadi tempat Ethan besar, hanyalah panti asuhan kecil di pinggiran kota Seoul. Selama Ethan besar di sana, Ethan belajar tentang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari tangan-tangan orang lain yang juga menginginkan hal yang sama dengan Ethan. Ethan harus lebih tangguh, lebih kuat, lebih percaya diri, lebih egois, dan lebih serakah agar hal-h
Waktu benar-benar mengubah banyak hal, Ethan tidak sedang membual atau apalah itu, Ethan seirus dengan itu. Meskipun tentu tidak semuanya berubah, seperti halnya Sara yang masih saja tetap keras kepala dalam setiap kesempatan, dan Ethan akan menjadi pihak yang selalu mengalah untuknya.Perubahan lainnya juga seperti Hajin dan istrinya Hyeji yang menikah sekitar setahun yang lalu, Taekyung yang semakin aktif sebagai aktor film dan drama, Minjoon menjadi pengacar ternama, dan juga Jooin yang kata Sara akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang wanita. Mereka semua memang berubah dan Ethan sendiri mengkui itu, tetapi kelakuan mengesalkan mereka semua yang selalu datang ke rumah Ethan seolah rumah Ethan taman bermain tampaknya tidak akan pernah berubah.Saat ini rumah Ethan sudah mirip penampungan orang-orang aneh, dimana Hajin dan istrinya yang sibuk memasak di dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua orang. Lalu Jooin, Taekyung dan Minjoon yang sedang asyik berm
"Aku hamil."Ah, Ethan tahu hal seperti ini akan datang pada akhirnya. Tapi, mengapa harus secepat ini? Dan lagi, kenapa harus wanita ini?Hening, setelah dua kata yang keluar dari bibir gadis dengan surai hitam itu terlontar. Sosok lain yang menjadi lawan bicara si gadis hanya bungkam, satu alis lelaki itu terangkat.Kedua manik tajam itu menatap intens pada si gadis, senyum tipis tersungging di bibir tipis gadis itu sejauh mata tajamnya menelisik.Si lelaki mendengkus pelan. "Kau bercanda?"Senyum gadis itu menghilang dalam sekejap, kedua manik hitamnya mengerjap pelan lalu menggeleng, masih terlihat baik-baik saja meski sang lawan bicara mulai merasa tidak suka dengan pembicaraan ini."Tentu saja tidak. Aku benar-benar hamil." Si gadis menjelaskan dengan yakin, lalu kedua tangannya mulai sibuk mencari sesuatu di dalam
"Sara!" panggilan itu mengejutkan Sara, tepat ketika kedua kakinya menginjakkan ruang tamu apartemen."Kakak?" kedua manik itu mengerjap terkejut atas keberadaan sang kakak di apartemennya.Kim Jooin, sang kakak beranjak dari duduknya. "Kau dari mana? Aku menunggumu sejak tadi." Menatap Sara penuh selidik.Untuk beberapa saat Sara berpikir, otaknya berputar mencari alasan untuk ia berikan pada kakaknya yang kelewat posesif ini. Hingga ia teringat dengan sesuatu yang ia bawa."Aku baru membeli es krim di depan," katanya tersenyum lebar sambil menunjukkan kresek berisikan es krim yang untungnya sempat ia beli beberapa saat lalu.Sara berjalan mendekati Jooin, masih dengan cengirannya. "Kakak mau?" tawarnya, menyodorkan satu cup es krim tiga rasa tersebut."Tidak," tolak Jooin.Sara memutar bola matanya malas, baru ingat jika Jooin sangat tidak menyukai es kr
Tiga hari berlalu setelah Sara memutuskan untuk memberitahu tentang kehamilannya pada Ethan, namun lelaki itu masih tidak memberikan respon apapun ataupun juga menghubunginya. Seharian Sara memandangi ponselnya, harap-harap Ethan menghubunginya atau setidaknya mengirimkan pesan singkat.Ethan seolah-olah telah membuangnya begitu saja, dan pergi dengan menyuguhkan pemandangan punggungnya yang menjauh hilang.Namun tidak ada pesan apapun, Ethan seperti tenggelam bak batu yang di lemparkan ke danau. Padahal dulu, saat hubungan Sara dan Ethan masih seperti biasa. Ketika Sara masih sering mengunjungi apartemen milik Ethan hampir setiap malam, dan menghabiskan malam di sana. Ethan selalu mengiriminya pesan setiap saat, tanpa henti.Tetapi kini, nihil. Hanya ada puluhan pesan dari Jooin yang masih saja meneror Sara dengan segala macam pertanyaannya, menyuruh agar Sara makan tepat waktu, tidur tepat sebelum jam sembilan malamㅡJooin benar-benar memperlakukan Sara sep
Waktu benar-benar mengubah banyak hal, Ethan tidak sedang membual atau apalah itu, Ethan seirus dengan itu. Meskipun tentu tidak semuanya berubah, seperti halnya Sara yang masih saja tetap keras kepala dalam setiap kesempatan, dan Ethan akan menjadi pihak yang selalu mengalah untuknya.Perubahan lainnya juga seperti Hajin dan istrinya Hyeji yang menikah sekitar setahun yang lalu, Taekyung yang semakin aktif sebagai aktor film dan drama, Minjoon menjadi pengacar ternama, dan juga Jooin yang kata Sara akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang wanita. Mereka semua memang berubah dan Ethan sendiri mengkui itu, tetapi kelakuan mengesalkan mereka semua yang selalu datang ke rumah Ethan seolah rumah Ethan taman bermain tampaknya tidak akan pernah berubah.Saat ini rumah Ethan sudah mirip penampungan orang-orang aneh, dimana Hajin dan istrinya yang sibuk memasak di dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua orang. Lalu Jooin, Taekyung dan Minjoon yang sedang asyik berm
Sejak bertahun-tahun yang lalu, Ethan tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang maupun sesuatu bernama cinta. Yang Ethan ketahui selama ini hanyalah hidup dengan penuh percaya diri, dan dapatkan apapun yang kau inginkan meskipun Ethan harus mengejarnya sampai ke ujung dunia dengan nafas tersenggal sekalipun. Ethan mempelajari itu semua dari selama Ethan tumbuh di panti asuhan sejak dirinya perlahan mulai mengerti apa itu kehidupan, entah itu ketika Ethan yang terkadang berebutan mainan dengan anak-anak lain, atau merebutkan pakaian yang di donasikan oleh seseorang ke panti asuhan. Mengingat panti asuhan yang menjadi tempat Ethan besar, hanyalah panti asuhan kecil di pinggiran kota Seoul. Selama Ethan besar di sana, Ethan belajar tentang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari tangan-tangan orang lain yang juga menginginkan hal yang sama dengan Ethan. Ethan harus lebih tangguh, lebih kuat, lebih percaya diri, lebih egois, dan lebih serakah agar hal-h
Ethan tidak pernah tahu bagaimana rasanya kematian, ataupun akhir dari dunia. Karena Ethan belum pernah mengalami kematian dan sejenisnya, dan lagi dunia masih baik-baik saja juga jauh dari kehancuran.Tetapi mungkin, mungkin rasanya akan jadi seperti yang Ethan rasakan saat ini.Saat Ethan mengambil ponsel yang ditinggalkan Sara, Ethan tidak segera kembali dan justru sedikit membicarakan hal yang lupa dia katakan pada Jooin selama rapat dadakan tadi. Sehingga membuat dirinya tinggal sedikit lama di apartemen Jooin dan tidak segera mengambil ponselnya.Jika saja ponsel milik Jooin yang terus bergetar di atas meja tidak segera Jooin ambil, mungkin saja rasa kematian dan akhir dunia benar-benar akan Ethan rasakan.“Basement! Seseorang mencoba menyerang Sara di basement! Cepat turun kemari!”Suara Jiran yang berbicara dengan suara panik dan tak beraturan di panggilan ponsel milik Jooin, dengan mengatakan hal paling menakutkan yang pernah Etha
Sekitar jam sebelas, tiga jam sejak Ethan datang ke apartemen Jooin. Akhirnya rapat dadakan tersebut selesai.Jiran sudah pulang lebih dulu beberapa saat sebelumnya, dan Jooin sedang sibuk membereskan dokumen yang berserakan di atas meja.Ethan yang memerhatikan bagaimana wajah pucat Jooin hanya bisa menggeleng pelan, kasihan sekali kakak iparnya yang satu ini. Disaat kondisinya jauh dari kata baik malah Ethan buat sibuk dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk dikarenakan saat ini Hiraga kehilangan pemiliknya, dan beberapa pemegang saham seperti perusahaan Ethan mencoba memperbaikinya dengan fondasi yang baru.Tetapi itulah yang Ethan suka, ia sangat suka melihat Jooin yang kerepotan olehnya. Pemandangan semacam ini merupakan hiburan tersendiri untuk Ethan.Alih-alih membantu Jooin, Ethan justru menjauh dari ruang tamu dengan pandangan menelisik mencari keberadaan Sara.Saking fokusnya Ethan dengan urusannya hingga lupa jika dia datang kemari bersa
Meski sudah berlalu hampir tiga bulan lamanya sejak perintah penangkapan Dojun, namun sampai saat ini lelaki itu masih belum juga tertangkap. Status buron masih melekat di depan nama Dojun, dan kemungkinan tak akan pernah lepas.Sekitar dua minggu sebelumnya, Sara maupun Ethan mendapati kabar bahwa kedua orang tua Dojun bunuh diri saat di dalam tahanannya. Lalu disusul Jeny yang juga menusuk lehernya dengan sumpit beberapa hari kemudian hingga tewas.Cukup mengejutkan memang, Sara tidak menyangka jika ketiganya akan bertindak sampai sejauh itu.Dalam perjalanan menuju apartemen Jooin pagi ini, Sara menatap bangunan yang dilewati mobil dengan isi kepala bertebaran. Memikirkan bagaimana keadaan Dojun saat ini, apa yang dilakukan Dojun, dan bagaimana reaksinya kala mendengar kabar tersebut.Ethan sendiri yang duduk di kursi balik kemudi hanya sesekali melirik Sara lewat ujung matanya, semenjak kabar kematian Yoochan dan istrinya serta Jeny, Sara jadi l
Televisi besar di ujung ruangan masih menyala, dengan si pembawa berita yang terus menerus menyebut nama Ethan, Jooin dan Dojun sampai membuat Ethan yang duduk di kursi kebesarannya menghela bosan dengan pemberitaan yang sama dalam beberapa hari terakhir.Lalu perhatian Ethan berpindah pada Seja yang duduk saling berhadapan dengan Jooin, jangan lupakan juga Jiran yang duduk di sebelah Jooin. Ketiganya terlihat sibuk membahas masalah departemen store yang sempat mendapati masalah semenjak Hiraga jatuh, dikarenakan ada beberapa store dan produk yang berasal dari Hiraga.Kedua iris Ethan menatap ketiganya dengan dagu di tangan, terlihat bosan dengan pemandangan yang tersaji di depannya.Sebelumnya tidak ada posisi wakil Direktur sama sekali di perusahaannya, semua urusan penting hanya Ethan sendiri langsung yang melakukannya. Ethan dan beberapa sekretaris lainnya termasuk Seja, yang urusan menangani ini-itu.Ethan tidak memerlukan wakil atas posisinya, karen
Dua hari kemudian, kekacauan yang sudah lama Ethan nantikan dan rencanakan akhirnya terjadi.Dalam sekejap Hiraga industri jatuh hingga sejatuh-jatuhnya. Seluruh pemberitaan lokal bahkan sampai luar negri penuh dengan nama-nama keluarga Dojun.Pertama Kim Dojun, Ethan menargetkan si pengganggu pekerjaanya lebih dulu.Dojun dengan pembangunan resor illegal dan beberapa penggelapan dana yang dia lakukan, lalu Ethan hanya perlu memberikan sedikit petunjuk yang mengarah pada orang tua Dojun maupun Jeny.Kemudian para penyidik akan dengan sendirinya menemukan kejanggalan pada Jeny maupun Yoochan, dan itu terbukti setelah lewat dua belas jam setelah perintah penangkapan Dojun, kedua orang tuanya dan Jeny ditangkap.Namun sayangnya Dojun yang saat itu tengah tidak berada di rumahnya, dan sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota. Kabur beberapa saat sebelum detektif datang ke tempat hotel dimana dia menginap.Yoochan dan istrinya sebagai wakil
Suasana di dalam sedan milik Ethan yang berisikan empat orang itu hening, Sara dan Ethan berada di kursi belakang dengan Jooin yang memegang kemudi ditemani Jiran di sisinya.Jiran sudah menawarkan diri pada Jooin untuk mengambil alih kemudi ketika Ethan menyuruh Jooin untuk membawa mobilnya, yang langsung Jooin tolak saat itu juga. Wanita itu terlihat khawatir, terutama ketika dia melihat wajah Jooin yang babak belur dengan darah mengering di setiap sudut wajahnya.Benar-benar mengerikan. Namun yang lebih mengerikan adalah Jooin terlihat biasa saja, bersikap seolah itu bukan masalah, seolah dirinya sudah terbiasa mendapatkan menerima kekerasa seperti sebelumnya dari Jisang.Semua orang bungkam, termasuk Sara yang sejak memasuki mobil mengalihkan pandangannya pada jendela mobil memandang bangunan yang dilewati oleh mobil.Ethan tidak tahan dengan aksi diam Sara, wanita satu ini benar-benar keras kepala. “Kau baik-baik saja?” tanya Ethan pada a
Ethan memandangi berbagai dokumen yang sudah siap dia kirimkan pada Detektif kenalannya, tepat setelah mengirimkan e-mail kepada wartawan. Ethan sudah benar-benar gatal ingin segela mengguncang Dojun dengan semua yang telah dia temukan selama ini.Lalu membuat lelaki Kim itu tidak bisa mengganggunya lagi di masa depan, Ethan akan benar-benar menghabisi Dojun kali ini.Ethan sudah mengibarkan bendera perangnya.Ditambah permintaan Sara mengenai melepaskan Jeny dari Jooin, awalnya Ethan hanya akan menyerang Dojun. Tetapi setelah mendengar permintaan Sara, Ethan berubah pikiran dan mengubah rencananya.Ethan akan menumbangkan semuanya, Dojun, Jeny maupun kedua orang tuanya. Dan membuat orang-orang itu tidak terlibat lagi dengan Sara. Semuanya akan Ethan musnahkan saja sekalian.Meninggalkan sisa urusannya pada sekteretarisnya Seja, hari ini setelah Ethan mengirim dokumennya. Ethan mengubah tujuan kemudi mobilnya ke kantor milik Jisang, mengingat hari