'Kau berdiri di sana, menatapku dengan senyum tipis. Kau tepat di hadapanku, namun terasa sulit untuk kugapai. Lalu kau pergi, bersama ucapan selamat tinggal yang panjang'
...
Ada sesuatu yang berbeda, entah mengapa Ethan merasakan hal tersebut ketika dirinya sampai di lantai dua belas rumah sakit yang selama ini menjadi tempat Sara di rawat.Ethan tidak tahu apa itu, namun yang jelas sesuatu terasa aneh ketika Ethan keluar dari lift dan menemukan koridor lantai VVIP menjadi sepi pagi itu. Ethan tidak menemukan satupun bodyguard yang selama ini berjaga di dekat pintu lift, ataupun di sepanjang koridor.
Ethan memang sengaja memesan lantai ini khusus untuk Sara, jadi tidak aneh jika tidak ada pasien lain di sana, Ethan tidak akan menemukan pasien lain di lantai ini dan itu bukan hal yang aneh mengingat di lantai dua belas ini hanya Sara seorang sebagai pasiennya.
Tetapi anehnya, Ethan yang
'Meski semua hal tentangmu hanyalah sebuah kesakitan, aku akan tetap menyimpannya dan mengingatnya di dalam diriku. Meski itu sebuahtraumasekalipun.'..."Lee Ethan!"Teriakkan itu menggema, suara berat Hajin memenuhi koridor lantai itu. Beberapa bawahan Hajin berjengkit dengan wajah ketakutan, masing-masing dari mereka tahu jika Hajin sudah mulai emosi, itu artinya situasi sedang tidak baik-baik saja.Sekitar belasan bodyguard yang Hajin tugaskan di rumah sakit berkumpul berdiri di sepanjang koridor, menunduk ketakutan ketika Ethan keluar dari ruangan rawat Sara setelah sekitar satu jam berlalu sejak Hanse keluar dari sana, dan mengabarkan kematian Sara.Panggilan Hajin tidak di gubris Ethan yang tiba-tiba keluar dengan wajah dipenuhi amarah, dan meraih salah satu bodyguard dan melayangkan tinjunya berkali-kal
Saat ini Kim Jisang sedang kebingungan, dirinya kebingungan setengah mati. Sebelumnya semua masih baik-baik saja, hidupnya damai dan berjalan sesuai seperti yang selalu dirinya inginkan dan rencanakan. Atau terkadang keberuntungan sesekali menghampirinya ditengah itu semua, seperti kedatangan Ethan pada keluarganya sebagai contoh.Berkat Ethan Lee, semua koneksi bisnis dan juga jangkauan dari perusahaannya semakin menjalar bahkan hingga ke luar negeri. Si bocah Ethan benar-benar tidak main-main, Ethan bahkan dengan tanpa pikir panjang menerima kesepakatannya untuk membantu perusahaan bisnis The Kim’s miliknya yang di berikan ibunya, Kim Dain, sebagai balasan untuk Jisang yang menyetujui pernikahannya dengan Sara.Ditambah lagi di masa depan nanti, Jisang akan menjadi kakek dari pewaris Ethan Corp. Bukankah itu sangat luar biasa?Tetapi kesenangan akan semua itu hanya bertahan untuk sesaat saja, karena semua itu mendadak lenyap dalam sekejap mata, semuanya
Semuanya masih terasa bagai ilusi, Kim Taekyung dan Minjoon yang berdiri bersebelahan diantara kerumunan keluarganya memandang semua yang kedu matanya lihat dengan pandangan tidak percaya.Entah itu tentang Neneknya Kim Dain yang saat ini tengah mencoba menenangnya Minhee, Kim Jisang yang menatap penuh amarah pada Park Hajin, ataupun pada kenyataan tentang alasan mengapa dirinya berdiri di sini saat ini.Pada kematian Sara yang terasa bagai lelucon.Meski Taekyung sudah melihat dengan matanya sendiri, bahwa kematian Sara memang nyata. Tetap saja dirinya masih tidak mengerti, dan semuanya masih sulit untuk di percaya. Terutama ini terjadi tidak lama setelah apa yang terjadi pada Jooin.Seolah-olah mereka berdua saling membuat janji untuk mati bersama ditangan satu orang yang sama, dan di waktu yang sama. Benar-benar konyol bukan?Taekyung tidak tahu dengan orang lain, seperti Minjoon yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan menyedihkan menyaksikan
‘Terima kasih, terima kasih telah hadir dalamkehidupan menyedihkanku. Terima kasih karena kedatanganmu, aku bisa belajar akan arti sebuah kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, dan kehilangan. Meskipun hanya dipenuhi kepedihan dan luka, meski hanya ada kesakitan di sana. Aku tidak pernah menyesal bertemu dengan seseorang seperti dirimu.’-Lee Ethan-…"Aku tahu semuanya. Kau selalu seperti itu, melampiaskan semua emosimu pada anak-anakmu lewat kekerasan."Ethan mengalihkan perhatiannya dari Jisang yang terlihat tercengang tak karuan di tempatnya, beralih pada kamera awak media dan pejabat-pejabat ternama yang datang tengah berbisik-bisik."Kalian semua harus tahu, mereka ini hanya sekumpulan orang kurang waras." Menunjuk Jisang dengan dingin."Ah, seluruh dunia harus tahu tepatnya." Ralat Ethan.Wajah Jisang memerah menatap Ethan penuh amarah. "Keparat kau Ethan!"Dain yang sej
Lee Ethan berdiri sendirian, diantara riuhnya orang-orang memandang kagum pada dua manusia di atas altar di depan sana. Suara tepuk tangan memenuhi udara senja, bersama angin dingin pantai yang menyapu wajah Ethan.Berdiri bersama memori lama yang terperangkap dalam pikiran kosongnya, menatap pada Park Hajin yang tersenyum bahagia memegang tangan wanita yang mulai hari ini menjadi teman hidupnya untuk hari-hari di masa depan kelak.Suka cita tergambar dengan jelas di wajah Hajin, menatap penuh arti wanita di sebelahnya. Menimbulkan seulas senyum tipis tak kentara di sudut bibir Ethan,Dan waktu pun semakin bergulir perlahan, Ethan menyingkir dari sesaknya orang-orang yang mencoba mendekati tokoh utama hari ini. Menuju sudut yang cukup sepi dan jauh dari jangkauan orang-orang dengan satu gelas wine di tangan kanannya.Kedua maniknya memerhatikan setiap wajah yang tertangkap matanya dengan malas, dan ketika mentari yang berwarna oranye di ujung laut sana se
Cuaca hari ini masih seperti hari-hari sebelumnya, langit biru tanpa awan sedikitpun di sana terbentang luas di atas kepala Sara, yang saat ini sedang berjongkok di bawah pohon besar bagian belakang gedung sekolah.Satu batang rokok beraroma mint terselip diantara jemarinya, dengan pandangan menatap pada langit diatasnya Sara kembali menghisap asap nikotin yang kemudian memenuhi paru-parunya.Termenung memandang langit diatas sana dengan pandangan kosong, sambil meikmati dengan pasti asap rokok yang masuk ke mulut, kemudian menjalar menuju tenggorokan dan paru-parunya.Sara suka sensasi ini.Sara yang sibuk dengan dunianya, tidak menyadari kedatangan seorang lelaki paruh baya yang mendekat ke arahnya dengan pandangan tajam.“Kau lagi Kim Sara!”Sara terperanjat karena teriakkan tersebut, terkejut mendapati kedatangan seorang guru yang selalu saja menangkap Sara ketika bersantai di bagian belakang gedung sekolah sendirian.
A/N PENTING! Helo maaf sebelumnya, kalo semisal ada yang bingung sama bab ini. Jadi di mulai dari depan yaitu bab AU, apa itu AU? AU (alternative universe) atau lebih sederhananya, AU merupakan dunia lain. Dan dimulai dari bab setelah ini sampai akhir, ini merupakan cerita dimana Kim Sara yang hidup di dunia lain. Semacam ‘what if’, andai saja kalo Sara membuat keputusan beda, ini, itu bla bla bla. Semacam itu, atau lebih sederhananya lagi ending dengan versi yang berbeda. Dimulainya dari Sara yang di kurung di kamar, dan saat sebelum Jooin mau membawa Sara melarikan diri dari rumah Ethan. Thanks. …
Rasanya dingin, namun hangat disaat yang bersamaan. Angin dingin dari laut lepas yang terus menerus menerpa sebagian wajah Sara, juga terik sinar matahari yang berada tepat di atas kepala Sara, berpadu dengan sangat baik. Kendati topi hitam milik Ethan melindungi kepalanya, guna mencegah sinar matahari memanggang bagian atas tubuhnya, rasa panas itu tetap menembus puncak kepala Sara. Jadi, alih-alih mengikuti dua manusia yang tidak kenal kata lelah jauh di depannya sana. Sara lebih memilih menepi menuju ke bawah pohoh kelapa di sisi pantai. Tepat ketika Sara mendudukkan dirinya di kursi santai dekat pohon kelapa, dua orang bodoh lainnya bergabung dengan Ethan. Satu hela napas panjang melewati bibir tipis Sara, lalu tersenyum tipis menyaksikan pemandangan yang membuat dadanya tidak berhenti berdesir hangat. Sara benar-benar bahagia saat ini, pemandangan yang tertangkap oleh kedua matanya sangat membuatnya bahagia. Terasa membahagiakan sehingga
Waktu benar-benar mengubah banyak hal, Ethan tidak sedang membual atau apalah itu, Ethan seirus dengan itu. Meskipun tentu tidak semuanya berubah, seperti halnya Sara yang masih saja tetap keras kepala dalam setiap kesempatan, dan Ethan akan menjadi pihak yang selalu mengalah untuknya.Perubahan lainnya juga seperti Hajin dan istrinya Hyeji yang menikah sekitar setahun yang lalu, Taekyung yang semakin aktif sebagai aktor film dan drama, Minjoon menjadi pengacar ternama, dan juga Jooin yang kata Sara akhir-akhir ini sedang dekat dengan seorang wanita. Mereka semua memang berubah dan Ethan sendiri mengkui itu, tetapi kelakuan mengesalkan mereka semua yang selalu datang ke rumah Ethan seolah rumah Ethan taman bermain tampaknya tidak akan pernah berubah.Saat ini rumah Ethan sudah mirip penampungan orang-orang aneh, dimana Hajin dan istrinya yang sibuk memasak di dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua orang. Lalu Jooin, Taekyung dan Minjoon yang sedang asyik berm
Sejak bertahun-tahun yang lalu, Ethan tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang maupun sesuatu bernama cinta. Yang Ethan ketahui selama ini hanyalah hidup dengan penuh percaya diri, dan dapatkan apapun yang kau inginkan meskipun Ethan harus mengejarnya sampai ke ujung dunia dengan nafas tersenggal sekalipun. Ethan mempelajari itu semua dari selama Ethan tumbuh di panti asuhan sejak dirinya perlahan mulai mengerti apa itu kehidupan, entah itu ketika Ethan yang terkadang berebutan mainan dengan anak-anak lain, atau merebutkan pakaian yang di donasikan oleh seseorang ke panti asuhan. Mengingat panti asuhan yang menjadi tempat Ethan besar, hanyalah panti asuhan kecil di pinggiran kota Seoul. Selama Ethan besar di sana, Ethan belajar tentang mendapatkan sesuatu yang dia inginkan dari tangan-tangan orang lain yang juga menginginkan hal yang sama dengan Ethan. Ethan harus lebih tangguh, lebih kuat, lebih percaya diri, lebih egois, dan lebih serakah agar hal-h
Ethan tidak pernah tahu bagaimana rasanya kematian, ataupun akhir dari dunia. Karena Ethan belum pernah mengalami kematian dan sejenisnya, dan lagi dunia masih baik-baik saja juga jauh dari kehancuran.Tetapi mungkin, mungkin rasanya akan jadi seperti yang Ethan rasakan saat ini.Saat Ethan mengambil ponsel yang ditinggalkan Sara, Ethan tidak segera kembali dan justru sedikit membicarakan hal yang lupa dia katakan pada Jooin selama rapat dadakan tadi. Sehingga membuat dirinya tinggal sedikit lama di apartemen Jooin dan tidak segera mengambil ponselnya.Jika saja ponsel milik Jooin yang terus bergetar di atas meja tidak segera Jooin ambil, mungkin saja rasa kematian dan akhir dunia benar-benar akan Ethan rasakan.“Basement! Seseorang mencoba menyerang Sara di basement! Cepat turun kemari!”Suara Jiran yang berbicara dengan suara panik dan tak beraturan di panggilan ponsel milik Jooin, dengan mengatakan hal paling menakutkan yang pernah Etha
Sekitar jam sebelas, tiga jam sejak Ethan datang ke apartemen Jooin. Akhirnya rapat dadakan tersebut selesai.Jiran sudah pulang lebih dulu beberapa saat sebelumnya, dan Jooin sedang sibuk membereskan dokumen yang berserakan di atas meja.Ethan yang memerhatikan bagaimana wajah pucat Jooin hanya bisa menggeleng pelan, kasihan sekali kakak iparnya yang satu ini. Disaat kondisinya jauh dari kata baik malah Ethan buat sibuk dengan berbagai pekerjaan yang menumpuk dikarenakan saat ini Hiraga kehilangan pemiliknya, dan beberapa pemegang saham seperti perusahaan Ethan mencoba memperbaikinya dengan fondasi yang baru.Tetapi itulah yang Ethan suka, ia sangat suka melihat Jooin yang kerepotan olehnya. Pemandangan semacam ini merupakan hiburan tersendiri untuk Ethan.Alih-alih membantu Jooin, Ethan justru menjauh dari ruang tamu dengan pandangan menelisik mencari keberadaan Sara.Saking fokusnya Ethan dengan urusannya hingga lupa jika dia datang kemari bersa
Meski sudah berlalu hampir tiga bulan lamanya sejak perintah penangkapan Dojun, namun sampai saat ini lelaki itu masih belum juga tertangkap. Status buron masih melekat di depan nama Dojun, dan kemungkinan tak akan pernah lepas.Sekitar dua minggu sebelumnya, Sara maupun Ethan mendapati kabar bahwa kedua orang tua Dojun bunuh diri saat di dalam tahanannya. Lalu disusul Jeny yang juga menusuk lehernya dengan sumpit beberapa hari kemudian hingga tewas.Cukup mengejutkan memang, Sara tidak menyangka jika ketiganya akan bertindak sampai sejauh itu.Dalam perjalanan menuju apartemen Jooin pagi ini, Sara menatap bangunan yang dilewati mobil dengan isi kepala bertebaran. Memikirkan bagaimana keadaan Dojun saat ini, apa yang dilakukan Dojun, dan bagaimana reaksinya kala mendengar kabar tersebut.Ethan sendiri yang duduk di kursi balik kemudi hanya sesekali melirik Sara lewat ujung matanya, semenjak kabar kematian Yoochan dan istrinya serta Jeny, Sara jadi l
Televisi besar di ujung ruangan masih menyala, dengan si pembawa berita yang terus menerus menyebut nama Ethan, Jooin dan Dojun sampai membuat Ethan yang duduk di kursi kebesarannya menghela bosan dengan pemberitaan yang sama dalam beberapa hari terakhir.Lalu perhatian Ethan berpindah pada Seja yang duduk saling berhadapan dengan Jooin, jangan lupakan juga Jiran yang duduk di sebelah Jooin. Ketiganya terlihat sibuk membahas masalah departemen store yang sempat mendapati masalah semenjak Hiraga jatuh, dikarenakan ada beberapa store dan produk yang berasal dari Hiraga.Kedua iris Ethan menatap ketiganya dengan dagu di tangan, terlihat bosan dengan pemandangan yang tersaji di depannya.Sebelumnya tidak ada posisi wakil Direktur sama sekali di perusahaannya, semua urusan penting hanya Ethan sendiri langsung yang melakukannya. Ethan dan beberapa sekretaris lainnya termasuk Seja, yang urusan menangani ini-itu.Ethan tidak memerlukan wakil atas posisinya, karen
Dua hari kemudian, kekacauan yang sudah lama Ethan nantikan dan rencanakan akhirnya terjadi.Dalam sekejap Hiraga industri jatuh hingga sejatuh-jatuhnya. Seluruh pemberitaan lokal bahkan sampai luar negri penuh dengan nama-nama keluarga Dojun.Pertama Kim Dojun, Ethan menargetkan si pengganggu pekerjaanya lebih dulu.Dojun dengan pembangunan resor illegal dan beberapa penggelapan dana yang dia lakukan, lalu Ethan hanya perlu memberikan sedikit petunjuk yang mengarah pada orang tua Dojun maupun Jeny.Kemudian para penyidik akan dengan sendirinya menemukan kejanggalan pada Jeny maupun Yoochan, dan itu terbukti setelah lewat dua belas jam setelah perintah penangkapan Dojun, kedua orang tuanya dan Jeny ditangkap.Namun sayangnya Dojun yang saat itu tengah tidak berada di rumahnya, dan sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota. Kabur beberapa saat sebelum detektif datang ke tempat hotel dimana dia menginap.Yoochan dan istrinya sebagai wakil
Suasana di dalam sedan milik Ethan yang berisikan empat orang itu hening, Sara dan Ethan berada di kursi belakang dengan Jooin yang memegang kemudi ditemani Jiran di sisinya.Jiran sudah menawarkan diri pada Jooin untuk mengambil alih kemudi ketika Ethan menyuruh Jooin untuk membawa mobilnya, yang langsung Jooin tolak saat itu juga. Wanita itu terlihat khawatir, terutama ketika dia melihat wajah Jooin yang babak belur dengan darah mengering di setiap sudut wajahnya.Benar-benar mengerikan. Namun yang lebih mengerikan adalah Jooin terlihat biasa saja, bersikap seolah itu bukan masalah, seolah dirinya sudah terbiasa mendapatkan menerima kekerasa seperti sebelumnya dari Jisang.Semua orang bungkam, termasuk Sara yang sejak memasuki mobil mengalihkan pandangannya pada jendela mobil memandang bangunan yang dilewati oleh mobil.Ethan tidak tahan dengan aksi diam Sara, wanita satu ini benar-benar keras kepala. “Kau baik-baik saja?” tanya Ethan pada a
Ethan memandangi berbagai dokumen yang sudah siap dia kirimkan pada Detektif kenalannya, tepat setelah mengirimkan e-mail kepada wartawan. Ethan sudah benar-benar gatal ingin segela mengguncang Dojun dengan semua yang telah dia temukan selama ini.Lalu membuat lelaki Kim itu tidak bisa mengganggunya lagi di masa depan, Ethan akan benar-benar menghabisi Dojun kali ini.Ethan sudah mengibarkan bendera perangnya.Ditambah permintaan Sara mengenai melepaskan Jeny dari Jooin, awalnya Ethan hanya akan menyerang Dojun. Tetapi setelah mendengar permintaan Sara, Ethan berubah pikiran dan mengubah rencananya.Ethan akan menumbangkan semuanya, Dojun, Jeny maupun kedua orang tuanya. Dan membuat orang-orang itu tidak terlibat lagi dengan Sara. Semuanya akan Ethan musnahkan saja sekalian.Meninggalkan sisa urusannya pada sekteretarisnya Seja, hari ini setelah Ethan mengirim dokumennya. Ethan mengubah tujuan kemudi mobilnya ke kantor milik Jisang, mengingat hari