Sepeninggal Enrico menuju perkebunan, Rebecca mulai melancarkan aksinya. Wanita itu dengan diikuti oleh Eva, menggedor pintu kamar Francesca. Sebenarnya Francesca enggan membuka pintu kamar, tetapi suara berisik yang ditimbulkan oleh kedua wanita itu, membuat ia terpaksa membukanya."Kau, Budak liar sudah berani berlagak ya!" Rebecca menerobos masuk dan melihat seisi kamar. "Apa kau tahu? Baju yang kau kenakan ini, semua Enrico yang membelikannya untukku." Rebecca menepiskan pakaian yang dikenakan oleh Francesca dengan sombong."Tapi ... tidak apa-apa, kau pakai saja semua baju bekas itu. Enrico sudah membiarkan diriku membeli pakaian baru lainnya. Lagipula aku adalah anak Gubernur yang terhormat," ujar Rebecca dengan angkuh."Nona, bisakah anda memberiku beberapa pakaianmu yang indah ini?" pinta Eva dengan mata yang berbinar."Tentu saja. Kau adalah penjilat terbaik yang aku miliki." Dengan an
Terakhir Diperbarui : 2021-05-16 Baca selengkapnya