Beranda / Fiksi Remaja / Broken / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Broken: Bab 31 - Bab 40

152 Bab

Asalkan Kau Bahagia

Memiliki seorang kekasih adalah hal yang luar biasa bagi seorang remaja pria yang kini berusia tujuh belas tahun. Yandi yang tak pernah memiliki hubungan istimewa dengan seorang gadis membuatnya merasa sangat bahagia. Remaja itu bahkan selalu menuruti apa pun permintaan sang pujaan hati.Tak hanya Yandi yang merasa begitu bahagia. Rein yang sebelumnya pernah menjalin hubungan istimewa dengan beberapa teman prianya, juga merasakan apa yang dirasakan Yandi. Perasaannya saat menjadi kekasih Yandi, terasa begitu berbeda saat dirinya menjadi kekasih pria lain.Tak seperti para mantan kekasihnya, Rein yang tak pernah dimanjakan oleh mereka dengan menuruti semua keinginannya. Justru Yandi selalu memanjakannya. Remaja pria itu selalu menuruti apa pun permintaan dari gadis cantik itu. Sekalipun tak pernah Yandi mengeluarkan kata-kata penolakan dari mulutnya saat kekasihnya meminta apa pun itu.Kebahagiaan besar ini tentu saja harus dibagikan pada sahabat setia. Meskipun
Baca selengkapnya

Asalkan Kau Bahagia (2)  

Kebahagiaan di hati Rein kini sedang meluap. Meski ini bukanlah pertama kalinya ia menjalin sebuah hubungan, namun ia tetap saja bertingkah layaknya seperti seseorang yang baru pernah mengalami hal itu.“Reinaaa...”Rein yang terus-menerus meneriaki nama sahabatnya, membuat gadis itu kebingungan. Rein terus saja meneriaki nama gadis itu sambil memeluknya dan tersenyum sendiri, membuat gadis itu terheran-heran dengan tingkah sahabatnya. “Apaan sih? Perasaan dari tadi lo teriak mulu! Lo sakit?” ujar Reina yang tak mengerti dengan tingkah sahabatnya.“Ish... Reina... sembarangan aja lo, gue gak sakit,” ujar Rein cemberut “Sorry... habisnya lo teriakin nama gue mulu. Udah gitu meluk gue sambil senyum-senyum sendiri lagi. Kan gue jadi mikirnya... lo gak waras,” ujar Reina mengecilkan suaranya saat mengatakan sahabatnya tak waras. Wajah Rein pun semakin cemberut sedangkan Reina tertawa puas melihat reaksi sa
Baca selengkapnya

Ancaman

Sudah seminggu berlalu semenjak Yandi menjadi kekasih Reina Vicasa. Kehidupan Remaja itu mulai berubah semenjak menjalin hubungan dengan gadis itu. Mulai dari penampilannya yang berubah drastis, hingga sikapnya juga mengalami perubahan. Perubahan sikap Yandi bahkan membuat teman-temannya merasa tak nyaman. Yandi yang kini lebih memilih kekasihnya, dibandingkan teman-temannya. Saat sebelum mengenal siswi bernama Reina Vicasa, Yandi selalu berkumpul bersama kelima temannya di kelas maupun di kantin yang sering dijadikan sebagai tongkrongan mereka. Namun setelah mengenal gadis itu, Yandi lebih memilih menghabiskan waktunya bersama kekasihnya dan tak pernah lagi mengunjungi kantin tempat mereka biasa berkumpul, karena permintaan kekasihnya. Awalnya teman-teman Yandi merasa itu hal yang wajar jika ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama siswi itu. Namun, lama-kelamaan Yandi seperti sudah melupakan teman-temannya. Bahkan saat mereka meminta Yandi untuk membagi
Baca selengkapnya

Bi Ami atau Reina?

Makan malam yang memuakan telah berakhir. Semua anggota keluarga pun menuju kamar mereka masing-masing, tetapi tidak dengan Yandi. Ia memilih untuk berkunjung ke kamar kakaknya, untuk memastikan sesuatu.   Tok... tok... tok.... “Gue boleh masuk, gak?” tanya Yandi yang masih berdiri di depan kamar Yani. Kedatangan Yandi ke kamarnya tentunya bukanlah hal yang sering terjadi. Jika remaja itu berkunjung ke kamar kakaknya, pastinya karena ia memimiliki kepentingan tertentu. “Lo mau ngapain? Gue mau tidur nih.” “Gue cuma mau ngomong bentar, doang. Gak bakalan lama, kok.” Yani segera membukakan pintu kamarnya setelah mendengar jawaban adiknya. Gadis itu yakin, jika adiknya ingin mengatakan hal yang penting. Pasalnya, Yandi bukanlah orang yang suka berbasa-basi dengannya. “Cepatan masuk.” Yandi pun segera masuk dan ia langsung memulai pembicaraan pada intinya, tanpa berbasa-basi.  “Gue mau tanya, apa aja yang udah mama sama papa lakuin ke bi
Baca selengkapnya

Pertengkaran

Kring... kring... kring... Bel istirahat telah berbunyi. Reina pun segera berlari ke ruang kelas 12 MIA 1 (Matematika dan Ilmu Alam) untuk menemui kekasihnya hatinya. “Yandi...” Semua mata saat itu langsung mencari arah sumber suara yang memanggil nama siswa pembuat onar itu dengan lantang. Mata para murid langsung tertuju pada sosok yang sedang berdiri di depan ruang kelas. Sosok itu adalah Rein, kekasih Yandi. “Duh... baru aja istirahat pertama, udah dicariin sama pacar. So sweet-nya...” ucap Andre meledek mantan temannya. Teman-teman Andre pun langsung menyambung ledekannya dan segera meninggalkan ruang kelas setelah meledek mantan teman mereka. “oh... co cwit... jadi pengen punya pacar gue, nih,” ujar Agus meledek. “Sweet banget... sampai-sampai gue mual-mual, entar lagi muntah gue,” ujar Andi ikut meledek. “Co cwit banget, sampai gue mau muntah.” Ledekan Doni saat itu hampir saja memicu pertengkaran hebat. Untungnya Yandi berusaha
Baca selengkapnya

Misi (1)

“Ha...” Reina menghembuskan kasar napasnya seraya memijat pelan keningnya. Ia mulai memikirkan kembali semua permintaan yang diberikan Yandi. “Duh... coba tadi gue tolak aja. Lagian gue kenapa lemah banget, sih? Harusnya lo tolak, Reina. Kalau kayak gini kan gue harus ketemu sama dia mulu. Jadinya gue gak bisa lupain dia, dong. Malah lo pakai kasih nomor lo segala lagi. Aish...” Gadis itu duduk di bangkunya sambil menggerutu, memarahi dirinya yang terlalu lemah pada Yandi hingga tak dapat menolak permintaan siswa itu.Flasback “Nanti lo kasih tahu ke gue, kalau lo udah ngomong ke Reina. Tiap pulang sekolah, kita ketemu di taman ini,” ujar Yandi meminta Reina untuk terus melaporkan setiap perkembangan reaksi kekasihnya. “Harus banget kayak gitu? Dan harus tiap hari gitu? Gak bisa sekali aja?” tanya Reina.“Iya, harus tiap hari dan gak bisa sekali. Soalnya, gue harus tahu gimana tanggapan Rei
Baca selengkapnya

Misi (2)

Dua mangkuk bakso dan dua gelas jus jeruk telah disapu bersih hingga tak tersisa di tempat asalnya. Kini perut  Reina dan Rein hampir saja meledak, meskipun mereka hanya memakan semangkuk bakso saja. Perut yang sudah terisi penuh pun membuat Reina bersendawa. “Thank you so much... much... Reina Vicasa...” ujar Reina berterima kasih pada sahabatnya yang sudah mentraktir, setelah ia puas beberapa kali bersendawa.“Thank you, sih thank you. Tapi harus banget lo sampai kayak gitu? Ini tuh tempat umum tahu, bukan di rumah. Jaim dikit napa?” ujar Rein memarahi sahabatnya yang tak menjaga sikapnya sedikit pun.“Biaran aja kali. Lagian ni kantin juga udah sepi kek kuburan, siapa juga yang mau lihatin gue. Paling bibi kantin doang yang lihatin gue, ditambah lo,” balas Reina santai.“Yah... bibi kantin, sih bibi kantin. Tapi bibi kantinnya kan gak cuma satu orang doang. Banyak ni, lebih dari tiga tahu.” Rei
Baca selengkapnya

Break

Seminggu sudah berlalu sejak pertengkaran dua remaja yang tadinya sedang dimabuk asmara. Kini kedua remaja itu sudah berhasil menyelesaikan masalah pertama dalam hubungan mereka, dan mereka pun tampak begitu bahagia. Para murid yang melihat kemesraan keduanya pun merasa cemburu, secara Yandi yang adalah siswa pembuat masalah bisa memacari seorang gadis seperti Rein yang cukup populer. Dari kejauhan selalu ada seseorang yang mendukung mereka meski menyakitkan. Memerhatikan kebersamaan mereka tiap waktu, walau hanya semakin menambah rasa sakit di hatinya.  Di wajahnya selalu terlihat senyum kebahagiaan saat melihat kebersamaan kedua remaja itu. Namun semua senyuman itu adalah senyuman yang palsu. Senyum itu hanya digunakannya untuk menutup semua rasa sakitnya. Sepanjang jalan menuju ruang kelas Rein, kedua remaja itu terus saja berpegangan tangan hingga menarik perhatian para murid yang berada di sepanjang jalan yang dilalui mereka. “Yandi, malam ini kita
Baca selengkapnya

Tempat Curhat

Menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih memanglah bukan sesuatu hal yang mudah karena terdapat dua kepribadian yang berbeda, yang pastinya tak mudah untuk disatukan. Tak hanya terdapat dua kepribadian, dalam hubungan juga terdapat dua pemikiran yang berbeda. Perbedaan pemikiran dan kepribadian tak selamanya membuahkan hasil yang manis dalam suatu hubungan. Terkadang perbedaan ini juga membuahkan hasil yang pahit. Bahkan rasa pahitnya dapat menghasilkan luka mendalam.Kisah cinta Yandi yang baru dimulai pun menghasilkan dua jenis buah, ada buah yang manis dan juga buah yang pahit. Untuk pertama kalinya remaja ini menjalin sebuah hubungan yang tak pernah dilakukannya, membuat ia selalu menuruti segala keinginan kekasihnya. Ia yang tak ingin kehilangan sosok gadis yang mencintainya, berusaha keras melakukan hal yang tak disukainya, demi memenuhi permintaan pujaan hatinya. Mulai dari perubahan sikap, kebiasaan, hingga penampilan semua dituruti remaja pria itu agar
Baca selengkapnya

Kebencian Mendalam 

Masa-masa ujian bagi siswa-siswi kelas 12 sedang berlangsung. Kini para murid harus berhadapan dengan lembar-lembar soal setiap harinya. Dalam ujian kali ini ada hal yang harus dipertaruhkan Yandi si siswa pembuat onar yang berprestasi. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, Yandi selalu saja unggul dalam setiap ujian  yang dilaksanakan. Ia selalu mendapat pencapaian yang luar biasa pada masa-masa itu. Namun, kali ini remaja itu telah berubah. Semenjak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, nilai Yandi mulai berantakan. Ia yang sejak kecil selalu meraih peringkat satu di sekolah, kini tak pernah meraih peringkat itu.Perubahan Yandi yang seperti ini tentunya sangat merugikan kedua orang tuanya. Keluarga yang terlihat sempurna di mata orang-orang, tentunya tak dapat menerima kenyataan bahwa putra mereka tak dapat mencapai peringkat satu. Keberhasilan putra mereka bukan diharapkan untuk membuat bangga kedua orang tua, atau untu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status