Home / Fiksi Remaja / Broken / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Broken: Chapter 1 - Chapter 10

152 Chapters

Masalah

Pagi yang sibuk kembali menyapa Yandi dan keluarganya. Semua anggota keluarga pun sibuk bersiap untuk pergi. “Ma, nanti Yeri ke sekolah bareng sama mama, ya,” pinta Yeri dengan suara imut. “Yeri, mama gak bisa antarin kamu ke sekolah. Nanti kamu minta diantarin sama kak Yani atau kak Yandi aja, ya” ucap sang Mama menolak permintaannya. Namun Yeri tak menyerah dan terus mencoba. “Kalau gitu papa aja, ya.” Kali ini, ia beralih ke papanya. “Papa gak bisa. Minta kakak-kakak kamu aja yang antarin.” Hati anak itu langsung hancur saat mendapat penolakan dari kedua orang tuanya. Wajah Yeri menjadi kusut setelah mendapat penolakan. Ia segera meninggalkan ruang tamu dan bergegas menuju kamarnya sambil menahan air matanya. Setelah semua orang pergi, kini Yandi bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat sedang bersiap, Yandi mengkhawatirkan adik kecilnya. “Yeri udah ke sekolah belum, ya?” tanya Yandi pada dirinya sambil mengenakan seragam. “Apa gue cek aja ke kamarnya. Siapa tahu dia masih n
Read more

Ruang Kepala Sekolah

Kini Yandi harus berurusan lagi dengan kepala sekolah. Memang bukan sekali atau dua kali ia datang ke ruang kepala sekolah. Bisa di bilang, ia seperti pelanggan yang tak bosan masuk ke ruangan ini.“Yandi, kamu kenapa selalu buat masalah? Kamu nggak bosan buat masalah terus?” Tanya kepala sekolah. “Saya nggak buat masalah, pak,” sahut Yandi santai, karena ia merasa dirinya tak bersalah.“Kamu ini udah salah, terus nggak mau ngaku gitu?” tanya kepala sekolah menaikkan suaranya.“Pak, saya emang gak buat masalah. Bu Dina aja yang berlebihan.” Bukan Yandi jika tak mebantah perkataan para guru.Pernyataan Yandi benar-benar menghabiskan tabungan kesabaran kepala sekolah. “Kamu sekarang ke lapangan, hormat bendera sampai jam pulang!” ucap kepala sekolah memberi hukuman. Siswa itu pun tak merasa keberatan saat diberi hukuman. Malahan ia menerima hukuman itu dengan senang hati. “Oke pak. Kalau gitu saya permisi,” terima Yandi, dan segera melaksanakan hukumannya.Di tengah teriknya matahari,
Read more

Bukan Anak SD

Sekolah telah berakhir, dan kini Yandi tengah berjalan menuju rumahnya. Jarak rumahnya dan sekolah terbilang cukup jauh, tetapi ia selalu berjalan kaki saat ingin berangkat maupun pulang sekolah. Walaupun jarak rumah dan sekolahnya tak dekat, ia tetap memilih berjalan kaki sekalipun ia terlambat.Setelah menempuh jalan yang melelahkan, Yandi segera berbaring di kasur kesayangannya tanpa mengganti seragamnya. Ia yang lelah karena perjalanan yang cukup jauh pun hampir menuju alam mimpi. Saat hampir menuju alam mimpi, Yandi tersadar karena suatu suara. Ia pun segera menghampiri sumber suara itu yang tepat berada di sebelah kamarnya.“Lo kenapa lagi? Udah tua, gak usah cengeng!” ujar Yandi saat menghampiri adiknya.“Kalian semua jahat!” teriak Yeri sambil menangis.Jawaban Yeri langsung saja membuat darah kakaknya mendidih. Yandi yang sudah terlanjur kesal karena harus terbangun dari tidurnya, kini semakin kesal begitu melihat tingkah adiknya. “Lo kenapa, sih? Gak ada kerjaan apa gimana? K
Read more

Hari Minggu

Hari telah berganti ditandai dengan terbitnya matahari yang ditemani dengan kicauan burung nan indah. Pagi ini adalah hari libur, baik untuk siswa, mahasiswa, maupun pekerja kantoran. Pada hari libur, tak ada kegiatan bersama yang dilakukan oleh keluarga ini, karena semua anggota keluarga ini sibuk dengan urusan mereka. Waktu bersama di hari libur hanyalah saat makan bersama. Selain dari waktu itu, keluarga ini tak akan berkumpul bersama. Waktu kumpul bersama keluarga dimulai saat sarapan bersama. Walaupun mereka adalah keluarga yang sedang berkumpul bersama, namun rasanya seperti orang asing yang sedang berkumpul bersama. Tak ada percakapan atau suara apa pun yang keluar dari mulut mereka, selain bunyi yang keluar dari gelas dan piring mereka.“Haaa...” Asisten rumah tangga keluarga ini menarik panjang nafasnya saat melihat pemandangan itu dari dapur. “Sampai kapan ya mereka semua diam-diaman kayak gini? Benar-benar kayak or
Read more

Hari Senin

Setelah semua keributan yang terjadi, tak ada satu orang pun yang menghampiri meja makan untuk sarapan, kecuali Yeri. Ya, hanya putra bungsu  keluarga ini saja yang datang untuk menyantap sarapan. Di sisi lain rumah itu, semua orang sedang bersiap untuk menjalani rutinitas mereka. Yandi sedang bersiap ke sekolah dan Yani bersiap ke kampus. Sedangkan kedua orang tua mereka sudah berangkat lebih awal untuk bekerja.“Bi, bibi mau temanin Yeri sarapan gak?” tanya Yeri sambil menahan air matanya. Hati Ami langsung luluh, begitu remaja itu menghampirinya yang sedang merapikan dapur. “Iya tuan. Bibi mau temanin, kok,” ujar wanita itu penuh kelembutan.Tak masalah bagi Yeri jika ia makan berdua bersama Ami, karena yang dibutuhkannya saat ini adalah seseorang yang bisa menemani.Yandi dan Yani yang tak sengaja melihat pemandangan itu sama sekali tak merasa terganggu. Pasalnya jika kedua orang tua mereka melihat asisten rumah tang
Read more

Ruang BK (Bimbingan Konseling)

Pukulan demi pukulan terus saja diberikan kepada satu sama lain, dan keduanya semakin memanas. Para siswa yang sibuk menonton terus saja meneriaki nama mereka, alih-alih menyemangati jagoan mereka.“Kasih dia pelajaran, Rez.” Reza, itulah nama siswa yang sedang berkelahi bersama Yandi. Semua siswa yang ikut menonton terus saja menyemangati siswa bernama Reza itu. Tak ada satu orang pun yang meneriaki nama Yandi atau kelima temannya. Bagi para siswa, Yandi dan kelima temannya pantas mendapat hal itu karena mereka selalu saja membuat keributan. Mereka beranggapan bahwa ini adalah hukuman yang tepat untuk keenam siswa yang suka berbuat onar.Teman-teman Yandi yang tadinya berusaha menahannya, kini malah ikut berkelahi dengan beberapa teman Reza. Mereka adalah siswa-siswa yang selalu mengekor ke mana pun ia pergi.Perkelahian kini menjadi semakin sengit. Wajah Reza sudah mulai membiru, begitu juga teman-temannya. Sedangkan Yandi dan kelima temannya m
Read more

Lomba Cerdas Cermat

Hari ini Yandi pulang bersama sebuah surat cinta dari sekolah, namun tak ada yang memedulikannya. Ia meletakan surat itu begitu saja di atas meja kamar kedua orang tuanya. Tetapi, tak seorang pun dari kedua orang tuanya yang menyentuh surat itu, apalagi melihatnya.Sesaat sebelum makan malam tiba, Yena melihat surat itu. Namun, ia malah membuangnya tanpa membaca. “Gak mungkin ada kabar baik kalau Yandi dapat surat.” Ia menuju meja makan setelah membuang surat itu, di tempat sampah yang berada di samping meja itu.“Bi Ami, tolong siapin makan malamnya sekarang,” ucap Yena sambil memainkan ponselnya.“Baik nyonya,” ucap wanita berambut pendek itu segera menyiapkan malam.Aroma sedap kini mulai bermunculan saat menu makan malam telah tersedia di atas meja. Mulai dari Ayam Woku, Ayam Geprek, Ayam Bakar Madu, dan Ayam Kecap menghiasi meja makan malam itu.“Bi, ini kok menunya ayam semua? Bibi gak salah masak, kan?” tanya Yani heran saat m
Read more

Cerdas Cermat Matematika

Peserta lomba dan guru pendamping beserta siswa yang bertugas sebagai penyemangat tiba di tempat perlombaan tepat jam delapan. Jarak antara sekolah Yandi dan sekolah tempat lomba tersebut dilaksanakan memang tak cukup jauh. Inilah Yang membuat mereka tak perlu waktu yang panjang untuk menuju sekolah tersebut. Selain karena jarak yang dekat, kedatangan mereka yang lebih awal pun dilakukan agar tak terburu-buru nantinya. Lomba cerdas cermat hari ini dimulai tepat pukul sembilan. Para peserta lomba dari berbagai sekolah saat itu sedang mempersiapkan diri mereka sebelum lomba dimulai. Semua peserta saat itu sibuk membaca buku yang dibawa mereka. Mulai dari membaca buku-buku yang berisi rumus hingga buku catatan yang dibawa para peserta lomba.Di sisi lain ruang di mana para peserta sedang sibuk menyiapkan diri mereka, Yandi sama sekali tak membuka bukunya. Ia asyik mendengarkan musik dengan menggunakan earphone (alat pendengar) berwarna hitam miliknya.Para si
Read more

Kemenangan

Lomba cerdas cermat tahun ini, dimenangkan oleh SMA Citra. Tiga tim dari SMA Citra mendapat peringkat pertama, dan satu tim lainnya mendapat peringkat kedua. Tim yang mendapat peringkat pertama adalah Yandi dan teman-teman se-timnya sebagai peserta cerdas cermat matematika, kemudian dari tim cerdas cermat biologi oleh Reza, Ino dan Diki, serta satu tim dari cerdas cermat fisika. Sedangkan tim cerdas cermat kimia, mendapatkan peringkat kedua.Pengumuman peringkat lomba cerdas cermat dilangsungkan setelah semua perlombaan berakhir. Seluruh siswa dan guru pendamping yang hadir saat itu, diminta untuk berkumpul di aula SMA Jaya Karsa, di mana lomba itu dilaksanakan.Kini ruangan itu telah dipenuhi oleh seluruh siswa dan para guru pendamping dari tiap sekolah. Walaupun hasil dari perlombaan sudah diketahui, namun para siswa tetap antusias saat pengumuman akan dimulai.“Saya mengucapkan terima kasih untuk adik-adik yang telah berpartisipasi da
Read more

Dari Dekat

Kini bus telah mencapai rute terakhir. Hanya Yandi dan seorang siswi bersama sopir yang berada dalam bus itu. “Kamu di sini, kan?” tanya sopir pada Yandi.“Iya pak. Ini emang tujuan terakhir busnya,” jawab Yandi sambil berjalan ke arah pintu.“Kalau gitu tolong bangunin temannya, ya.” Yandi memandang dengan penuh kesal pada gadis itu. Dengan terpaksa, ia pun membangunkan gadis itu. “Woi! Bangun! Ini udah tujuan terakhir.” Gadis itu benar-benar tertidur lelap, hingga ia sama sekali tak mendengar suara Yandi.“Pelan-pelan banguninnya. Jangan kayak gitu ama cewek,” ujar pria bertopi fedora.“Gak bakalan bangun kalau pelan-pelan, pak. Diteriakin aja gak bangun, gimana kalau pelan-pelan? Yang ada tambah tidur dia.”“Udah, udah, udah. Biar bapak yang bangunin.” Begitu sopir bus itu mengambil alih, Yandi segera turun dari bus.“Dek, udah sampai.”  itu membangunkan gadis itu sambil memukul pelan pundaknya.
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status