Home / CEO / Salah Ranjang / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Salah Ranjang: Chapter 101 - Chapter 110

164 Chapters

Jangan Melakukan Itu Lagi

"Ah, ada apa ini," ujar Keen yang baru sadar. "Mas ad—" "Nyonya cepat keluar setelah saya," ujar sopir yang juga baru sadar setelah mengalami kecelakaan itu. "Tapi—" "Cepat, saya sudah memanggil polisi," ujar sopir itu lagi. Tanpa bicara lagi  Shassy menggandeng tangan Keen merangkak ke semak-semak yang ada di samping mobil itu, bersamaan dengan sopir yang keluar dari mobilnya dengan tubuh yang terhuyung-huyung. "Help me!" teriak sopir tadi meminta tolong pada orang-orang itu seolah tidak tahu kalau mereka adalah komplotan dari mobil yang baru saja menabrak mobilnya. Orang-orang itu pun berpura-pura menolong sopir itu, dan menanyainya tentang Keen dan Shassy.
Read more

Usaha Untuk Pulang

"Aku …" Ardi tak melanjutkan kalimatnya. Keen pun tersenyum sinis. "Shassy itu istriku, tidak ada yang berhak mengatakan hal seperti itu, apa lagi kamu," tegas Keen. Ardi dengan cepat melepaskan tangannya dari kerah pakaian Keen dan mundur selangkah. "Baik, aku memang tidak berhak mengatakan apapun tentang hubungan kalian." "Bagus kalau kamu menyadarinya," tandas Keen. "Tapi bukan berarti dia tidak bisa pergi dari kamu," sahut Ardi dengan santai. "Aku bisa saja mengatakan semuanya pada Shassy tapi aku berharap kamu bisa mengatakan semuanya sendiri. Terlebih lagi dia terlihat tulus pada kamu, aku harap kamu tidak bodoh seperti aku yang pernah mengecewakan dia." Keen terdiam sejenak. 'Berapa banyak laki-laki yang pernah masuk di hatinya,' batin Keen lalu m
Read more

Bodohnya

"Masih berani kamu muncul di depanku?" geram Keen. Laki-laki itu tersenyum lebar dan berdiri di samping Keen. "Ya mau bagaimana lagi, aku itu kan terpaksa melakukan itu kemarin. Kamu tanya saja pada Tuhan kalau gak percaya," ujarnya lalu menghela napas berat. "Jangan membuat drama. Memangnya apa yang bisa mereka lakukan, sampai kamu bilang terpaksa?" tanya Keen dengan tatapan sinis. "Kamu tanya saja pada istrimu," jawab laki-laki itu sambil menatap ke arah Shassy. Shassy pun langsung menyahut dengan ringan, "Tolong ya Dokter Arnold yang terhormat, saya itu hanya mengatakan beberapa hal dan Anda langsung setuju." "Iya, kamu memang hanya mengatakan beberapa hal Nyonya Keen tapi kamu mengatakannya pada istriku. Beberapa hal itu jadi banyak setelahnya," ucap Arnold
Read more

Yama

        Keen pun masuk dari pintu lain dengan tenang. Ia terus berjalan dengan santai seperti layaknya pengunjung restoran lainnya. Ia terus berjalan sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah, hingga … "Tuan, apa ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang pelayan restoran yang baru saja meletakkan makanan di salah satu meja pelanggan. Keen pun menjawab, "Oh iya, saya sedang mencari seseorang. Dia laki-laki dengan tinggi yang hampir sama dengan saya, menggunakan sweater  berwarna coklat dan masuk ke sini bersama dengan pemuda yang menggunakan kemeja biru," ucapnya memberitahukan pakaian Arnold dengan sopirnya. "Tunggu sebentar Tuan," sahut pelayan itu, lalu pergi ke salah satu temannya. 'Jangan-jangan mereka sudah menemukan Arn
Read more

Untung Sabar

       Setelah mendengar bentakan Keen, Arnold pun membuka matanya. "Lah, kok nggak mati?" celetuk Arnold. Keen menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengarkan ucapan Arnold tersebut. "Kamu pengen mati?" tanya Keen. "Ya bukan begitu juga," jawab Arnold lalu membalik tubuhnya dan melihat ke arah anak buah tuan Bastomi. Sesaat kemudian. "Nah, hajar itu … hajar!" teriak Arnold yang begitu senang karena melihat anak buah Keen yang sedang menghajar anak buah tuan Bastomi. "Ar, kamu masih dokter kan?" ujar Keen dengan santai. Arnold yang mendengar ucapan Keen pun langsung merubah sikapnya. "Ehem, benar. Maaf aku kelepasan," ucap Arnold.
Read more

Kamu Lolos Keen

"Diam kamu!" bentak Keen pada Arnold yang baru saja berteriak minta tolong itu. "Baiklah santai … aku tidak akan mengganggu kalian bertengkar lagi, tapi tolong dipercepat sedikit bertengkarnya soalnya istriku sudah menunggu di rumah," ujar Arnold lalu duduk di kursi taman yang ada di dekat Keen. Dan dari arah lain … Ada apa ini Nona?" tanya seorang laki-laki yang berjalan mendekat ke arah Keen dan Shassy. Shassy pun menatap ke arah laki-laki itu dan ingin membuka mulutnya, tapi ia di dahului oleh Keen. "Apa kamu sudah menikah?" tanya Keen pada laki-laki itu. "Ya, itu istriku," ucap laki-laki itu menunjuk ke arah seorang wanita yang berjalan ke arah mereka sambil menggendong bayi kecil.&
Read more

Dicicil

"Itu ... akan aku panggilkan teman-teman kamu, biar mereka memegangi kamu," ujar gadis itu dengan santai. Pemuda itu pun menghela napas dalam. "Kenapa kamu menghela napas seperti itu, apa ada yang salah?" "Tidak Nona, tapi kalau Tuan tahu Anda di sini, saya dan Anda pasti akan terkena masalah," ujar pemuda itu dengan sopan. "Kenapa terkena masalah? Aku kan hanya menjenguk kamu, memangnya salah aku menjenguk orang sakit?" tanya Dira dengan sok polos. "Bukan begitu, tapi—" "Sudah jangan banyak bicara, kamu cepatlah makan," ucap Dira yang masih kekeh ingin menyuapi Tristan. Dan akhirnya Tristan pun membuka mulutnya karena sudah tidak tahan mendengar bujukan Dira yang tak ad
Read more

Belum 18

'KLAK!' Gagang pintu kamar itu di gerakan oleh Dira hingga terbuka sedikit. Dan … "STOPP!" teriak Shassy yang membuat Dira menghentikan tangannya yang mulai membuka pintu itu. "Ada apa Kak?" tanya Dira yang terdengar khawatir. "Itu … tutup kembali pintunya, aku sedang ganti baju," ucap Shassy dengan cepat. "Oh baiklah, kalau begitu aku tunggu Kakak di taman ya," ujar Dira selanjutnya. "Oke, oke tunggu aku di taman, aku akan segera ke sana," sahut Shassy. Lalu Dira pun menutup pintu itu lagi. "Huft," Shassy menghela napas lega. Tapi helaan itu berubah menjadi pekikakan lagi, saat Keen menyentak dari bawah.
Read more

Calon Ayah

       Tapi Shassy tak kunjung bangun. "Tolong! Tolong!" teriak Dira yang membuat semua orang yang ada di kapal tersebut langsung menatap ke arahnya. Hingga beberapa anak buah Keen pun datang mendekat ke arah Dira dan membawa Shassy masuk ke dalam sebuah kamar istirahat di dalam kapal tersebut. Dira pun  terus mengikuti para anak buah Keen tersebut dan menjaga Shassy di dalam kamar itu. "Kak, kamu kenapa sih …" ujar Dira yang khawatir melihat keadaan Shassy.        Tak lama kemudian Nyonya Tiara, Keen dan Arnold pun masuk ke dalam kamar itu. "Ada apa dengan Shassy?" tanya Keen yang terlihat sangat khawatir dan segera mendekat ke ranjang. 
Read more

Hoax

       Setelah membaca dengan cepat berita yang beredar di sosial media itu, Keen lalu menggenggam erat ponsel tersebut. "Apa Barack sudah bergerak?" tanya Keen pada anak buahnya sambil mengembalikan ponsel tersebut. "Sudah Tuan, tapi saya mendengar dia sedikit kesulitan untuk masalah ini," ujar Anak buah Keen sambil  mengikuti langkah kaki Keen. "Hubungi dia," perintah Keen dengan suara dinginnya. "Baik Tuan." Anak buah Keen pun segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuannya. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya panggilan itu pun di angkat. "Halo," sapa Barack—sekretaris Keen. Anak buah Keen pun memberikan ponselnya pada Keen kembali.&
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status