Home / Romansa / Sahabat Tapi Cinta / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Sahabat Tapi Cinta: Chapter 1 - Chapter 10

23 Chapters

Awal Yang Menyakitkan

Nabastala malam ini diselimuti awan mendung, tak ada satu pun bintang yang menampakkan kilaunya. Semilir angin berhembus masuk ke dalam salah satu ruangan di gedung berlantaikan delapan, gedung milik perusahaan property terkenal di Indonesia, Darma Corp.Tirai dengan warna putih tulang yang menghiasi ruangan kerja wanita berparas ayu tampak berayun mengikuti arah hembusan angin.Atensi Suci Indah Ayu, sang pemilik ruangan nampak teralihkan, perasaannya yang gamang sedari tadi seolah pertanda dari semesta untuk memberi tahu dirinya tentang suatu hal yang akan terjadi.Ayu, sehari-harinya dia dipanggil adalah wanita berusia 24 tahun. Istri dari Yudi Eka Setiawan dan juga ibu dari Zaskia Azzahra Khumairah. Bekerja sebagai Personal Assistant untuk Thareq Akbar Satria selama hampir dua tahun. Yudi bukan tidak mampu menghidupi istrinya, tapi apapun yang diinginkan oleh sang istri Yudi akan selalu menjadi yang pertama dalam mewujudkannya.Ayu bukanlah anak yang terl
Read more

Dia Sudah Pernah Mengecewakanmu

Dengan berderai air mata Ayu kembali menuju kamarnya yang berada di lantai dua kediaman orangtuanya ini. Kemarin Yudi berpamitan ingin pergi ke luar kota untuk mengurus salah satu cabang cafenya yang tengah dilanda masalah, lalu kenapa ada gugatan cerai?Sapaan yang terlontar dari Papa Galih maupun Mama Kinanti, Ayu abaikan begitu saja. Tak ada yang dia sahuti. Awan hitam penuh nestapa kian banyak yang berada di atas kepalanya.Manik mata Ayu tertuju pada bocah kecil yang masih terlelap pulas di pertengahan ranjang berukuran king size miliknya.Tatapan nanar dan senyum getir tercetak dalam garis wajah cantiknya. Atensi Ayu beralih ke handbag yang semalam dia gunakan. Dengan langkah gontai dia mendekati Zaskia, malaikat kecilnya yang telah menemani hidupnya selama hampir enam tahun. Ayu duduk di bibir ranjang tak jauh dari posisi Zaskia berbaring.Kemudian Ayu mendaratkan satu kecupan singkat di kening Zaskia Azzahra Khumairah, "Ibu, nggak akan ninggalin kamu
Read more

Ucapan Mereka Benar

Benar yang dikatakan Akbar, bahwa tidak ada pembenaran di atas kesalahan. Benar juga yang dikatakan Papa Galih, maaf saja tidak bisa menghapuskan luka di masa lalu. Sudah cukup Ayu memperbudak dirinya atas nama cinta, time is up untuk Yudi Eka Setiawan. Seharusnya, Ayu tetap memegang teguh prinsip yang dia dapatkan dari Firman Afif sebelum menikah dengan Yudi. Namun nasi telah menjadi bubur yang tak bisa lagi ditanak. Jangan pernah membaca novel dengan judul yang sama lebih dari sekali, karena endingnya akan tetap sama. Itu adalah prinsip yang Ayu dapatkan dulu dari salah satu sahabat terbaiknya. Ayu seolah menutup rapat kedua telinganya, tak ingin mendengarkan nasihat dari Firman. Yudi Eka Setiawan adalah lelaki pertama yang mengenalkan cinta pada Ayu, tapi jalinan kasih antara keduanya tidaklah berlangsung lama. Setahun berpacaran dengan putri mahkota Angkasa Group, Yudi secara tegas harus mengakhiri hubungan mereka. Bukan karena bosan apala
Read more

Bukan Aku Saja Yang Dikecewakan

Ponsel yang sedari tadi berada didalam handbag Ayu terus berdering nyaring, tapi hal itu tidak sedikitpun mengalihkan atensinya.Matahari sudah hampir kembali ke peraduannya, warna jingga sudah mewarnai langit pertanda gelap akan segera datang.Ayu tahu yang sedari tadi menghubunginya adalah orang-orang terdekatnya, mungkin saja Papa Galih, Mama Kinanti ataupun Akbar.Kepergian Ayu selama berjam-jam tentu saja hal yang menjadi hal yang paling dikhawatirkan apalagi, Ayu meninggalkan rumah dalam kondisi hati yang tak ceria.Setelah memarkirkan mobilnya, Ayu tidak langsung keluar. Wanita yang kini berangsur menjadi kuat itu lantas memeriksa ponselnya yang sedari tadi berdering tanpa jeda, membuat kuping si empu memanas saja.Netra pekat milik Ayu membola takkala melihat nomor yang sedari menelponnya bukanlah Papa Galih, Mama Kinanti, maupun Akbar.Tanpa dia sadari air matanya menetes tanpa aba-aba sedikit pun. Orang yang menghilang dari hidupnya seja
Read more

Edukasi Nafkah

Fajar kembali menyising, nabastala tampak cerah secerah hati wanita yang sebentar lagi siap menyandang gelar barunya sebagai seorang janda beranak satu.Apa pun yang telah Tuhan gariskan padamu akan tetap menjadi milikmu, begitu pun sebaliknya. Itulah yang menjadi dasar prinsip Suci Indah Ayu. Dia adalah wanita yang tidak ditakdirkan untuk dibahagiakan oleh Yudi.Saat ini hanya ada Papa Galih, Mama Kinanti dan Zaskia yang tengah disuapi oleh Bu Surti di gazebo belakang.Karena pagi-pagi sekali Ayu telah berangkat bekerja, entah dia memang berangkat untuk bekerja atau ada urusan lain, biarlah itu menjadi privasinya.Papa Galih telah selesai dengan aktifitas sarapan paginya dan segera bangun dari duduknya memakai jas hitam yang telah dia sampirkan sebelumnya di sandaran kursi.Mama Kinanti pun ikut bangun dari duduknya, mengantar kepergian sang nahkoda cinta sampai ke teras rumah mereka.Mama Kinanti meraih punggung tangan kanan Papa Galih untuk dia
Read more

Ayu Hamil?

Agasa hanya terbelalak keheranan melihat tingkah sahabatnya yang mungkin sedang kerasukan arwah roh halus."Sa, di mana dia?" tanya Papa Galih. Yang ditanya pun hanya diam membisu, bukan karena tak mempunyai jawaban tetapi karena dia  tidak tahu siapa yang dicari oleh sahabatnya itu. "Lih, kamu nyari siapa sih?" sentak Agasa."Penerima kuasa ini, dia di mana? Aku mau ketemu dia," pinta Papa Galih seraya menunjuk nama orang yang dia maksud dengan nada yang masih melengking."Dia itu asistenku," jelas Agasa.Papa Galih nampak frustasi karena jawaban yang diberikan Agasa tidak selaras dengan pertanyaannya barusan. Agasa sadar kalau jawaban itu bukanlah yang diinginkan oleh sahabatnya."Dia sedang tertimpa masalah, jadi aku izinkan dia cuti," Papa Galih terperangah tak percaya akan penuturan Agasa.Papa Galih tahu, hal ini pasti berat untuk dia lalui tapi, di satu lagi dia juga bersyukur karena anaknya kuat tak serapuh yan
Read more

Masih Berselimutkan Duka

"Bar, gue ....""Lo kenapa, Yu?" sela Akbar. Nada bicaranya pun naik satu oktaf."Gue rindu dia, Bar. Lo ingat nggak? Waktu gue hamil Zaskia, dia tuh suka banget ngelus-ngelus perut gue," Ayu berhambur memeluk Akbar, mencengkeram erat jas bagian belakang sahabatnya.Akbar paham kalau bukan saatnya menjadi penyidik yang menanyai Ayu lebih mendalam. Tak ada pilihan untuk Akbar selain membiarkan Ayu memeluknya.Entah dia siapa yang Ayu maksud saat ini, apakah mantan suaminya yang telah menorehkan luka atau ada dia yang lain, entahlah."Dia terluka, Bar. Dia juga sakit," pangkal bahu Ayu naik turun seirama dengan isak tangisnya."Yu, lo ngomong yang jelas dong," titah Akbar karena dia belum mampu menyerap dengan baik maksud ucapan Ayu.Ayu menangis sesegukan, Akbar bisa merasakan kebasahan di bagian depan bajunya. Akbar diam, tak lagi menanyai Ayu khas penyidik KPK yang sedang menangani kasus besar korupsi. Karena inti dari menghadapi seorang Su
Read more

Dia Kembali

"Dia menderita GDM?" Papa Galih terhenyak kala mengetahui bahwa orang yang dia cari itu menderita GDM."Iya, Pak," jawab Bayu dengan lugas.GDM atau Gangguan Depresi Mayor adalah suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari.Kemungkinan penyebabnya termasuk ketegangan yang bersumber dari kombinasi kondisi biologis, psikologis, dan sosial. Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor ini dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi otak, termasuk aktivitas abnormal dari sirkuit saraf tertentu dalam otak.Papa Galih kembali fokus membaca informasi yang telah Bayu dapatkan untuknya, tapi perasaannya seolah berkhianat tanda bahaya apakah ini?Menghampiri ke kantornya tentu bukan pilihan yang baik, mengingat Agasa memberikannya cuti sampai beberapa hari ke depan. Papa Galih meraih kunci mobil yang be
Read more

Garis Takdir

BRAK~~~Pintu ruangan Agasa terbuka tanpa ketukan terlebih dahulu. Membuat pemilik ruangan menghentikan sejenak pekerjaan. Atensinya tertuju sepenuhnya pada wanita berbalut gamis warna maron."Kamu kenapa, Li?" tanya Agasa pada Vilia Khaerani sekretaris Agasa.Vilia tidak langsung menjawab pertanyaan dari sang pemilik Firma Hukum itu. Dia harus mengatur ritme napasnya terlebih dahulu."Li, ada apa sih? Kamu kesambet apa?" kelakar Agasa."Firman kecelakaan, Pak," pena yang sedari tadi yang digenggam oleh pengacara kondang jatuh terhempas begitu saja.Matanya membola sempurna, jantung berdegup cukup kencang."Jangan asal bicara kamu, Vilia," sergah Agasa.Yang membuat Agasa lebih tercengang ketika menyadari wanita di hadapannya ini adalah wanita yang menjunjung tinggi sebuah kebenaran.Vilia kembali ingin memberikan sebuah pembenaran, tapi Agasa bangkit lalu mengambil jasnya yang dia sampirkan di sandaran kursi kerjanya."Dim
Read more

Aku Akan Mendonorkannya

Kini yang tersisa di ruangan dengan didominasi warna putih itu hanya dua lelaki yang saling menatap satu sama lain."Gue bisa meluk lo, nggak?" tanya Firman pada Akbar dengan nada bergetar.Air mata mulai tergenang di pelupuk matanya yang dalam satu kedipan akan tumpah ruah.Akbar mendekat kemudian merentangkan tagannya, mendekap erat seorang Firman Afif. Air mata keduanya pun luruh tak terhentikan."Gue lemah, Bar. Gue lemah," keluh Firman dalam dekapan Akbar."Dan lo butuh Ayu untuk kuat, lo butuh dia," Firman semakin mengeratkan pelukannya kala mendengar ucapan Akbar."Gue nggak sepolos Ayu," ucapan Akbar lontarkan membuat kening Firman berkerut dalam. Dia mengurai pelukannya."Maksud, lo?" tanya Firman dengan polosnya.Firman memang polos dan akan seperti itu sampai kisah mereka tamat."Gue tahu apa yang tidak Ayu ketahui selama ini," jelas Akbar.Akbar tahu, kalau selama ini Firman tidak benar-benar pergi meninggalkan
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status