Home / Romansa / ELEGI WANITA KEDUA / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of ELEGI WANITA KEDUA: Chapter 191 - Chapter 200

303 Chapters

TAK BERDAYA

Entah setan mana yang mulai merasuki Romy. Dia mulai melepas kemeja dan kaos oblong yang dipakai. Lalu melepas ikat pinggang hingga kancing celana jeans terbuka.Melihat ulah Romy, membuat Amelia terperanjat. Dia tak tahu apa yang akan Romy lakukan padanya. Tubuhnya beringsut mundur hingga punggungnya menempel pada dinding kamar. "Ke-kenapa kamu lepas baju?" "Bukankah kamu merindukan badan aku ini, Mel. Aroma yang dulu selalu kau sukai. Apa kamu melupakannya?" "Kamu jangan gila, Romy!" Amelia melihat sosok Romy sudah bukan seperti yang dia kenal. Amarah dan cemburu telah meliputi hatinya saat ini. "Aku tidak gila, Mel. Sudah aku bilang. Tidak akan ada yang boleh menyentuh kamu selain aku. Termasuk Adrian! Kau hanya milikku!" teriak Romy kencang. Membuat Amelia tersadar, bahwa dirinya dalam keadaan terjepit dan bahaya. Dia mengerti apa yang akan dilakukan Romy padanya. Amelia semakin meringkuk. Kedua tangannya mendekap erat tubuhnya
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

ADRIAN

Mobil Adrian melesat kencang. Dia mengendarai bagai kesetanan. Membuat Salsa ketakutan dan cemas."Adrian, jangan buat kita celaka.""Tenang aja!""Ta-tapi aku takut Adrian.""Pegangan yang kuat!"Hanya dalam waktu lima belas menit. Mobil mereka telah berhenti di depan rumah Santi."Aku enggak ikut!""Ya, udah. Kamu tunggu di sini."Bergegas Adrian turun dari dalam mobil. Tampaknya penjaga rumah Santi sudah cukup mengenal Adrian. Seorang lelaki mengantarnya hingga masuk rumah."Bu Santi masih dipanggilkan Pak. Tunggu dulu saja."Adrian yang panik dan cemas. Tak menunggu dengan duduk. Dia berjalan mondar mandir. Merasa gelisah dan resah.Tak berapa lama dia menunggu. Terdengar derap langkah yang sedang menuruni  beberapa anak tangga. Saat melihat Adrian yang tengah mondar mandir. Seketika sudut bibirnya melengkung. Dia tersenyum lebar."Adriaaaan?"Sontak dia menoleh. Langkahnya cepat berg
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

TERLAMBAT

Belum sampai Santi selesai bicara. Adrian sudah berlari kencang meninggalkan Santi. Wanita itu melepas kepergian Adrian dengan perasaan gundah. Kemudian, setelah sendiri. Dia menyeringai puas. Dari kedua sudut matanya menetes bulir bening. "Kau terlambat Adrian! Saat kau mengerti, hatimu pati hancur." Sedang Adrian, berlari menuju mobil. Dari raut wajahnya, tampak dia benar-benar khawatir dan cemas. Dia hanya berharap semua akan baik-baik saja. "Kamu, oke kan Adrian?" "Mana bisa aku oke, Sa. Yang ada aku cemas." Salsa terdiam. "Jadi, mereka ada di mana?" "Kemungkinan di rumah Amelia." "Ohhh ...." Tanpa berpikir panjang lagi. Adrian menyetir sangat kencang, melaju membelah jalanan yang mulai lengang. "Hati-hati, Adrian. Kau menyetir kayak setan begini." "Diamlah, Sa!" sentak Adrian kesal. "Maaf, aku hanya enggak mau kita celaka." Dalam pikiran Adrian saat ini. Romy pasti me
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

KABUR

"Aaaaaahhh! Rom ... jangan!"Romy semakin liar dan beringas melucuti, pakaian Amelia. Hingga tubuhnya terbuka, tanpa sehelai benang pun.Teriakan dan jerit tangis Amelia, tak lagi dihiraukan oleh Romy.  Sekuat tenaga Amelia melawan dan meronta. Tenaganya pun semakin lemah tak berdaya. Dia hanya mampu, memandang wajah Romy dalam kebencian."Aku, membencimu!"Namun, segala sumpah serapah dan permintaan ampun dari Amelia, tak mampu membuat Romy, berbelas iba.Setiap rintihan Amelia. Semakin membuat hasratnya, berkobar. Napsu kelelakiannya, semakin tertantang.Romy ingin membuktikan, pada Adrian. Bahwa Amelia adalah miliknya sampai kapan pun. Kini yang tersisa, hanya tangis dan kepedihan hati Amelia. Aroma tubuh Romy yang dulu dia sukai. Terasa menyesakkan dada. Membuatnya semakin hancur dan lemah. Saat Romy menyusuri setiap inchi tubuhnya.Terdengar dengus napas Romy yang memburu. Saat dia berada dalam puncak kenikmatan
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

KABUR 2

'Aku harus bisa keluar dari sini. Tapi, aku tak pegang uang sama sekali. Dompet, HP, ada di kamar. Kalau aku balik ke kamar dan mengambilnya, Romy pasti curiga.'Lalu, dia teringat akan kaleng biskuit yang berisi tabungan Dita. Langkahnya tertatih menuju kamar depan. Pandangan matanya tertuju pada sebuah kaleng yang berada di atas lemari."Ini dia!"Perlahan Amelia membuka tutup kaleng itu. Dia melihat ada pecahan uang lima ribuan hampir lima ratus ribu. Tanpa menghitung lagi. Dia megambil jeket milik Dita dalam lemari. Memasukkan semua uang, ke dalam tas kantong plastik hitam. Dan menyembunyikan di balik jaket."Aku harus keluar sekarang!"Langkah Amelia berjingkat, menuju pintu depan. Ternyata pintu ini telah dikunci oleh Romy."Sialan, kau Rom!"Tampak Amelia berpikir agar bisa keluar rumahnya sendiri."Amel ... Amelia! Di mana kamu?""Haaahhh? Dia mencari aku. Aku harus bagaimana ini?"Dia berusaha un
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

HATI YANG HANCUR

"Adrian, maafkan aku. Maafkan aku!"Ingin hati melaporkan tindakan Romy yang telah berbuat biadab terhadap dirinya. Namun, bagaimana dengan keluarga besar mereka? Dita dan Adrian?Begitu banyak pertimbangan yang dia pikirkan saat ini. Pelampiasan Amelia hanyalah air mata yang menyaksikan kebrutalan Romy.Sang sopir taxy, yang sedari tadi melihat dari arah spion dalam. Tampak khawatir. Mendengar isak tangis Amelia yang terus menerus."Mbak, kenapa kok nangis terus?""Enggak apa-apa kok, Pak. Aabaikan saja dan cepat antar saya pulang.""Ba-baik, Mbak."Dalam waktu yang bersamaan. Di rumah Amelia. Romy yang masih tanpa busana, mulai merasa aneh. Saat suasana rumah terasa hening. Tanpa ada suara sama sekali. "Mel! Amelia ...!"Tak ada suara yang menyahuti panggilannya."Ameliaaaa!" teriak Romy kencang.Dia mulai merasa ada yang janggal. Dengan cepat Romy memakai pakaiannya. Buru-buru dia keluar kamar dan menca
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

KE MANA AMELIA (?)

Salsa pun sudah bisa menebak. Apa yang telah terjadi. Pasti terjadi pergulatan asmara. Karena mereka sudah lama tak bertemu."Haaahhh!"Salsa menghela napas panjang. Dia memejamkan kedua matanya dengan perasan sangat sedih."Bagaimana bisa ini terjadi? Bagaimana bisa?" desis Adrian berulang-ulang. Dia duduk di sebuah kursi yang ada di ruang tengah. Sembari kepalanya tertunduk dengan dua mata yang sembab. Salsa pun bisa melihat bagaimana hatinya hancur."Aku enggak percaya, kalau sampai Amelia melakukan ini, Sa. Aku tetep enggak percaya. Pasti ada sesuatu yang terjadi.""Maksudnya gimana nih Adrian?""Apa mungkin kalau Romy memaksanya?"Salsa terdiam sesaat. Namun, dia meragukan ucapan Adrian."Kalau aku ragu, Adrian. Mungkin awalnya dipaksa tapi lama-lama pasti Amelia mengikuti juga keinginan Romy. Atau bisa juga itu keinginan mereka bersama."Terbersit rasa cemburu dan kebencian pada Amelia. Dalam setiap na
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

TERNODAI

Adrian kembali melaju menuju pos depan. Sesuai yang dikatakan tetangga Amelia. Mobil berhenti tak jauh dari pos. Keduanya turun dan berjalan cepat menghampiri seorang laki-laki."Permisi, Pak!""Iya, Mas. Ada apa ya?""Apa Bapak sempat lihat ada Bu Amelia lewat sini ya?""Lihat tadi. Jalan terburu-buru sampai enggak pakai sepatu.""Enggak pakai apa-apa kakinya, Pak?"Lelaki itu menggeleng."Terus, dia ke mana Pak?" Salsa ikut bertanya karena penasaran."Dia jalan keluar, kayaknya cegat taxy sedan.""Apa enggak sama seorang laki-laki?""Enggak ada. Dia cuman jalan sendirian. Setelahnya baru ada laki-laki naik mobil yang tanya ke saya juga. Dia juga cari Bu Amelia."Mendengar keterangan itu. Adrian menoleh pada Salsa yang juga tengah terkejut dengan keterangan sang keamanan."Bapak yakin? Yang Bapak lihat itu memang Bu Amelia?""Sangat yakin, Mbak. Wong sempat saya sapa kok."Adrian pun s
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

MERASA HINA

Amelia membanting semua benda yang ada di dekatnya. Hingga menimbulkan keributan kecil, yang membuat Rini terkesentak. Saat mengantar segelas madu jahe."A-ada apa sama Mbak Amel?" bisik Rini keheranan.Dia memberanikan diri untuk mnegetuk pintu kamar mandi."Mbak Amel, enggak apa-apa?""Pergilah, Rin! Aku cuman mandi aja kok."Walau ragu, akhirnya dia keluar. Namun, Rini tampak cemas dan gelisah. Ada sekitar lima belas menit, Amelia belum juga keluar dari kamar mandi. Tampak Rini berjalan mondar mandir di depan pintu kamar. Sampai Pak Sadi beserta ikut kebingungan. "Ada apa ini, Mbak Rini?""Mbak Amelia, Pak. Aku juga enggak tahu. Tapi--"Rini terus mondar mandir tak karuan."Coba kamu telpon Mas Adrian saja.""Sama, HPnya enggak bisa di telpon juga.""Kamu kirim WA aja, nanti kalau dibaca kamu tinggal telpon Mbak. Gimana?""I-iya, Pak."*** Perjalanan terasa panjang. Karen
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

MENJAGA HATIMU

Tok tok tok! Belum sampai Adrian mengulanginya. Pintu sudah terbuka lebar. Tampak Rini, Pak Sadi beserta istri  terlihat cemas. "Di mana Amelia?" "Masih di dalam kamar, Mas. Belum keluar dari kamar mandi," sahut Rini. Tanpa menunggu penjelasan dari mereka. Adrian bergegas ke dalam kamar Amelia. Terdengar suara gemericik air. Tok tok tok! "Amel! Amelia ...!" teriak Adrian cemas. Namun, tak ada sahutan dari dalam kamar mandi. Membuat mereka semua cemas. "Riiin! Kamu ambil handuk lebar itu! Kamu masuk ke dalam kamar mandi!" "Ba-baik, Mas!" Buru-buru Rini menyambar handuk yang berada dalam lemari. Dia mulai mendorong pintu yang ternyata tak terkunci. "Maaaaas Adrian!" teriak Rini. Mengejutkan semua yang berada dalam kamar. "Kenapa kamu teriak?" "Mbak Amelia pingsan, Mas." Tak menunggu lama. Adrian langsung menerobos masuk. Dia menyambar handuk yang ada di tangan Rini, dan menutup
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
31
DMCA.com Protection Status