Beranda / Fantasi / NIRVANA'S WAY / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab NIRVANA'S WAY: Bab 31 - Bab 40

169 Bab

PENYUCIAN JIWA

    Dewa Athi menatap Kelima jiwa yang di bawa oleh Kim Young Jo. Ia tertawa kecil saat melihat Kim Aeri dan Choi Seong. "Kau membawa mereka sebagai saksi untuk membela kelima jiwa yang kau bawa kepadaku ini kan?" tanya dewa Athi. Kim Young Jo mengangguk. "Betul yang mulia dewa," jawab Kim Young Jo. Dewa Athi tersenyum, "Bagi beberapa jiwa yang baru saja kau bantu mungkin memang harus kau bawa saksi untuk membela jiwa itu. Tapi, dalam kasus yang menimpa mereka, aku sudah tau. Dan, mereka hanya memerlukan penyucian jiwa saja. Aku sudah menyiapkan tempat untuk itu. Kau dan Ye Jin ikut denganku. Yang lain bisa menunggu. Kalian juga Baek Ye Na, A Yeong, Heo Won, Kyung Mi, dan Chin Sun kalian ikut juga."      Dewa Athi kemudian turun dari singgasananya, mereka pun segera mengikuti kemana Dewa Athi pergi. Dewa Athi memasuki sebuah ruangan. Sama seperti laut yang terbelah tadi, ruangan ini kering sama seperti di darat
Baca selengkapnya

PERI LAUT

Berbeda dengan saat mereka datang, saat mereka pulang, mereka mendapatkan pengawalan dari para prajurit Dewa Athi dan beberapa duyung untuk kembali ke atas. Karena sangat sulit untuk melewati pusaran air dari bawah, sehingga mereka harus di antar oleh para pengawal Dewa Athi. Pengawal Dewa Athi mengantarkan mereka sampai ke kapal mereka. "Kami sampai sini, malaikat maut 888 Kim Young Jo. Berhati- hatilah," ujar salah seorang pengawal. Malaikat maut 888 mengangguk, "Terimakasih banyak atas bantuan kalian. Sampai bertemu lagi."      Mereka pun naik kembali ke atas kapal. Aneh, meskipun mereka baru saja keluar dari laut namun tubuh dan pakaian mereka tidak basah sama sekali. Daek Wo langsung bersandar di pinggiran kapal  mereka. "Kya, Daek Wo kau kenapa?" tanya Ye Jin. "Lelah juga bertarung di bawah laut seperti yang kita alami, tapi entah mengapa di bawah sana ketika kita bertarung ak
Baca selengkapnya

ULANG TAHUN HYUN JAE

Hyun Jae menatap lilin bertulis angka 23 di atas cake ulang tahun yang khusus di buatkan oleh Eun Tak. Kim Min Jae nampak bahagia melihat Hyun Jae yang nampak gembira hari itu."Selamat ulang tahun ya, Hyun Jae. Semoga semua yang kau cita- citakan tercapai ya, nak,"ujar Kim Min Jae sambil memeluk Hyun Jae dengan erat."Terimakasih ya, bu. Bibi Eun kalian sudah repot membuatkan kue yang cantik untukku dan juga makanan yang enak- enak," jawab Hyun Jae. Eun Tak menyerahkan sebuah kotak kecil kepada Hyun Jae. "Ini kado dari bibi, bukalah." Wajah Hyun Jae berbinar seketika, dan ia langsung membekap mulutnya agar tidak berteriak gembira saat melihat isinya."Ini cantik sekali, bibi. Pasti mahal sekali harganya. Terimakasih banyak, bibi."Hyun Jae memeluk Eun Tak dengan erat sebagai  tanda ia sangat berterimakasih. Eun Tak memberikan sebuah kalung bertuliskan nama Hyun Jae. Nampak udah sekali menghias leher Hyu
Baca selengkapnya

HUKUMAN TELAH SELESAI

Pagi itu, Kim Young Jo baru saja akan pergi dari bukit tenggorak ketika Dewa Jug Eun berdeham dan membuat Kim Young Jo menoleh."Hukumanmu sudah habis. Masih tersisa 1 tahun dari waktu yang diberikan oleh Raja Langit. Raja langit sudah berpesan, kau boleh menikmati kembali fasilitas manusiamu. Dan mulai minggu depan kau, dibantu Ye Jin dan Daek Wo kembali menjemput jiwa. Ingat, sesuai dengan apa yang tertulis dalam amplop. Jangan coba- coba kau selamatkan seperti kau menyelamatkan ibumu. Dengar aku, Kim Young Jo-a?!""Apa sebagian kekuatanku untuk berpindah kesana kemari dengan mudah sudah kembali, yang mulia?"Dewa Jug Eun mendelik sebal. "Kyaa... Berisik sekali kau ini. Kau kembali saja ke apartemenmu itu! Mengganggu saja!" seru Dewa Jug Eun. Kim Young Jo tertawa kecil. Ia pun langsung membungkuk dan pamit."Hamba pamit, paduka yang mulia."Dewa Jug Eun mengibaskan tangannya. Dan, dalam sekejap ketiga malaikat maut itupun menghilang dari pandangan matanya."H
Baca selengkapnya

BERTEMU KEMBALI

"Kau mau kemana? Ish, berdandan model apa itu?!" pekik Ye Jin saat Kim Young Jo keluar dari kamarnya. Dia menaikkan alisnya sambil mengernyit geli. Kim Young Jo keluar dengan t- shirt turtle neck berwarna hitam dan celana jeans berwarna hitam, serta sepatu kets yang begitu trendy. Bentuk tubuhnya yang memang atletis membuat penampilan Kim Young Jo terlihat sempurna. Ia tidak memakai pinnya."Waw, kau mau kemana dengan penampilan mirip artis begitu, Kim Young Jo?" Daek Wo yang baru saja keluar dari kamarnya ikut berkomentar. "Sttt , kalian diam di rumah saja. Aku akan menemui gadis menyebalkan itu," jawab Kim Young Jo.      Kim Young Jo pun melangkah keluar, melalui pintu. Ye Jin hanya bisa melongo. "Malaikat maut macam apa ituu?!" pekik Ye Jin sementara tawa Daek Wo terdengar keras dari dapur.  ****      Kim Young Jo
Baca selengkapnya

SUATU KEBETULAN

Hyun Jae melangkah dengan senang keluar dari kantornya. Ia tersenyum pada beberapa orang yang kebetulan ia kenal. Namun, senyumnya menghilang seketika saat melihat siapa yang muncul dengan senyuman tak berdosa di hadapannya. "Kau menungguku sejak tadi? Kau penguntit atau apa?!" hardik Hyun Jae kesal. Ia segera melangkah dengan cepat meninggalkan Kim Young Jo. Namun, Kim Young Jo tak putus asa terus mengejar Hyun Jae.      Namun, tiba-tiba saja Hyun Jae menghentikan langkahnya. Kim Young Jo yang tidak memperhatikan tentu saja jadi menabrak Hyun Jae yang berhenti melangkah dengan tiba-tiba itu. Hyun Jae meletakkan telunjuk di bibirnya. "Ada apa, Hyun?" tanya Kim Young Jo berbisik. Hyun Jae menunjuk ke depan mereka. Seorang anak kecil tengah menangis dan seorang pria nampak sedang berusaha keras membujuk anak itu. "Kau bantu aku. Tingkah orang itu sangat mencurigakan. Aku curiga dia akan me
Baca selengkapnya

PERINGATAN AKAN PERJANJIAN

Hyun Jae nampak memperhatikan wajah Kim Young Jo."Rasanya, aku tidak asing melihat wajahmu, bahkan sangat sering. Tapi, aku lupa dimana.""Katakan saja, kalau kau mulai menyukaiku. Tidak perlu berpura-pura sudah sering melihatku."Hyun Jae mendelik sebal. Ingin rasanya menembak pria di sampingnya ini. Namun, Hyun Jae merasakan kehangatan dan rasa nyaman saat berjalan bersamanya.     Kim Young Jo hanya tersenyum melihat wajah Hyun Jae yang nampak sedikit sewot dan kesal. Gadis itu perlahan mengikat rambut panjangnya menjadi satu sehingga tampak seperti ekor kuda. "Apakah, kau masih bisa melihat roh yang tak kasat mata? Hyun Jae?" tanya Kim Young Jo tiba-tiba. Hyun Jae menoleh dan tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Bagaimana kau bisa tau? Kenapa kau ini sangat mencurigakan sekali," cecar Hyun Jae. Kim Young Jo tertawa kecil. "Jawab saja pertanyaanku.""Aku tidak aka
Baca selengkapnya

PRIA DALAM MIMPI

 Hari sudah malam, saat malaikat maut 888 tiba di rumah Hyun Jae. Ia pun langsung menuju kamar Hyun Jae. Gadis itu nampak sedang serius belajar, sehingga sampai beberapa saat lamanya ia tidak menyadari kehadiran 888 di kamarnya. Sampai akhirnya ia menoleh dan terkesiap kaget melihat malaikat maut 888 Kim Young Jo.  Hyun Jae melotot sambil mengelus dadanya. "Paman mau membuatku mati karena jantungan melihat paman?!" sergah Hyun Jae kesal sambil mengerucutkan bibirnya. 888 tersenyum kecil lalu melangkah menghampiri Hyun Jae."Heh, gadis kecil menyebalkan. Aku kemari hanya ingin berpamitan padamu Hyun Jae menghela napas panjang. "Apa hukuman yang raja langit berikan kepada paman?""Dalam waktu 10 tahun, aku harus bisa memperjuangkan 30 jiwa yang sudah di tempatkan di neraka untuk bisa memperoleh kesempatan istimewa dari raja langit menjalani kehidupan yang ke 8. Tapi, aku tidak bisa
Baca selengkapnya

GA ADA AKHLAK

Hyun Jae membuka matanya, gedoran di pintu kamarnya makin terasa kencang. Ia bergegas melompat dari ranjangnya dan keluar kamar. "Ya ampuun.. ada apa ibuku sayang? Ini masih lagi sekali bu," gerutu Hyun Jae sambil mengerucutkan bibirnya. "Mimpi burukmu semalam ibu rasa adalah berkat dewa," ujar Kim. Hyun Jae mengerutkan dahinya lalu menatap Eun Tak yang hanya tertawa kecil melihat kelakuan ibu dan anak itu. "Lekas mandi dan bersiap. Di luar ada pemuda gagah dan tampan sekali menunggumu.""Haah....?"     Tanpa peduli bahwa ia belum mandi dan wajahnya masih berantakan Hyun Jae bergegas keluar dan berapa terkejutnya ia saat melihat Kim Young Jo  sedang berdiri dekat kebun bunganya. "Kyaa...! Ada apa kau pagi- pagi datang kemari? Ckckck... Apa kau tidak bekerja?! Kau mau mengikuti aku seharian lagi, huh? Tidak waras!" pekik Hyun Jae. Kim yang mendengar pekikan Hyu
Baca selengkapnya

PENYERGAPAN

    Hyun Jae mengangguk, namun tiba-tiba ia menelan saliva nya sambil menatap lurus ke depan. Tampan 4 sosok berpakaian hitam berdiri di belakang dua orang yang sedang menjaga pintu. Dan, kemudian datang beberapa orang lagi, juga berpakaian hitam. "Malaikat maut," gumam Hyun Jae."Kau bilang apa tadi, Hyun?""Ah, tidak aku hanya bicara sendiri. Mungkin aku sedikit gugup, karena ini adalah tugas pertamaku. Jadi, aku bicara pada diriku sendiri," jawab Hyun Jae. Padahal, dia tidak merasa gugup sama sekali. Ia hanya merasa kaget. Karena sudah lama sekali ia tidak melihat malaikat maut berkeliaran di dekatnya. Selama hampir 10 tahun ini, dia hanya melihat roh - roh yang masih gentayangan dan berlari dari kejaran malaikat maut     Setelah beberapa lama menunggu, terdengar sirine mobil polisi datang mendekat, dan dalam waktu 10 menit tempat itu telah di kepung. Penyergapan yang mendadak itu tentu membuat orang - orang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status