Haaaah....!!!"Jang Wan Yo terjaga dari tidurnya, hanya mimpi. Namun, ia merasa lehernya sakit seperti benar-benar habis di cekik. Ia menoleh ke sampingnya. Ara masih tertidur dengan pulasnya. Sama sekali tidak menyadari suaminya baru saja bermimpi buruk.****Sementara itu di bukit penantian, Dewa Lu Fei Tong sedang tertawa bahagia sambil melompat ke sana kemari. Membuat Dewi Xiang menggeleng dan memijit dahinya. "Kyaa...! Apa kau tidak bisa diam?! Aku pusing melihatnya," sergah Dewi Xiang. "Aku senang bisa mencekik lehernya. Dia sekarang ini pasti sedang merasakan lehernya sakit. Rasakan saja, anak durhaka seperti itu. Weey, Yee So dan kau Jang Jo Hoong, apa kau yakin, kau tidak melihat siapa orang yang membunuh dan menguburkan kalian?" tanya Dewa Lu.Yee So dan Jang Jo Hoong menggelengkan kepalanya. "Wajah mereka di tutupi, yang mulia," jawab Yee So. "Tapi, tadi dia sempat menyebutkan, 'kalian yang minta' artinya ada kemungkinan dia mem
Baca selengkapnya