Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 81 - Chapter 90

321 Chapters

Kesayangan Sabian

Mike mengerti dan segera ke ruang Hrd untuk bertanya tentang karyawan yang bernama Lani, seseorang yang baru saja di pecat tapi di jemput lagi oleh nyonya yang baik hati. "Tuan Mike berikut adalah data dari dari karyawan bernama Lani, setahu saya dia seorang yang giat bekerja bahkan suka lembur, sakit juga masuk kerja pernah pingsan juga di perusahaan karena semangat bekerja," ucap kepala departemen HRD. "Terima kasih banyak informasi yang kamu berikan, copyan data diri karyawan saya terima ya," ucap Mike sambil meninggalkan ruang HRD. Mike menyusuri lorong menuju departemen pemasaran tempat dimana Lani bekerja, Mike menggali informasi mengenai perilaku Lani dari teman-temannya. "Tuan Mike Lani biasanya tidak seperti itu, mungkin saja dia sedang khilaf," ucap teman satu departemen. "Benar tuan Mike dia pernah bercerita padaku kalau ayahnya tidak mengijinkan dia di rumah, setiap h
last updateLast Updated : 2021-07-30
Read more

Cerita Bima

Bima belum menjawab pertanyaan ayahnya saat ini ia ingin makan malam di temani ayah dan mamanya, ia berjanji akan bercerita kepada ayahnya saat selesai makan malam.   "Ayah aku akan menceritakan kehidupan ku, tapi temani aku makan malam dulu," ucap Bima.   "Kalau begitu ayah akan menemanimu makan malam, ayah sudah tak sabar mendengar ceritamu," Sabian menggandeng Bima ke meja makan.   Di meja makan yang sama di rumah tuan Alexander, Kirana menikmati hidangan enak setiap harinya ia sampai menitikkan air mata kebahagian, mengingat ia tak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya di masa lalu semenjak kehilangan ibunya.   "Apa yang membuatmu sedih Kirana?" ucap tuan Alexander.   "Maafkan aku tuan Alexander, keluarga ini menunjukkan kehangatan, di rumah peninggalan ibuku sendiri aku tidak mendapatkan kasih sayang yang tulus seperti di keluarha Alexander," ucap Kirana.  
last updateLast Updated : 2021-07-31
Read more

Bahagia

Air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk mata Sabian, mulut kecil putranya mengeluarkan kalimat yang membuat hatinya terenyuh, Sabian mengelus rambut putra kesayangannya. "Nak apa kamu tahu juga hari ini ayah nagaia sekali bisa memelukmu selama ini, perjuangan ayah untuk kembali bersatu dengan Bima dan Mama mu sungguh di penuhi jallan terjal dan berliku, ayah sangat menyayangi Bima jangan pernah pergi lagi dari kehidupan ayah," ucap Sabian dengan perasaan yang tak bisa di ungkapkan. "Ayah berjanjilah pada Bima jika selamanya kita akan bersama," ucap Bima sambil mengelap air mata yang jatuh ke pipi ayahnya. Sabian baru kali ini mengeluarkan air mata di depan seorang anak kecil, biasanya dia sangat garang dan jarang menangis tetapi di hadapan darah dagingnya ia tak malu mengeluarkan air mata kebahagiaan. "Ayah berjanji nak, selamanya hingga akhir usia akan selalu bersama kamu dan mamamu," Sabian ters
last updateLast Updated : 2021-08-01
Read more

Dia Milikku.

Ehemm...Sabian berdegem ketika memperhatikan sepasang mata lelaki lain menatap tanpa berkedip wanita pujaannya. "Aku akan mencongkel mata pria lain yang menatap sembarangan wanita milikku," Sabian berbicara sambil mengambil gelas air minum. "Sabian kamu tak perlu cemburu padaku, kamu juga tahu aku sudah bertunangan, aku tidak akan merebut barang milik adikku," Sandra menepuk pundak Sabian. Walaupun sebenarnya hati Sandra belum sepenuhnya melepas Kirana tetapi, dia sadar diri semuanya tak mungkin terjadi antara dia dan Kirana tak akan pernah bersatu, mengingat takdir yang sudah di tetapkan oleh yang maha kuasa. "Baguslah kalau kamu mengingat sudah bertunangan, sebentar lagi akan menikah dan punya keturunan sendiri," Sabian masih saja sewot. "Adikku sayang cepat selesaikan urusan mu dan urus surat resmi menikah di kantor urusan agama," Sandra mengedipkan matanya.&nb
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

Bucket Bunga Untuk Kirana.

Kirana tersenyum melihat Sabian yang manis saat merasa cemburu, wajahnya terlihat semakin tampan di mata Kirana. "Lepaskan tangan kotormu, aku akan memenggal kepalamu jika berani lama-lama memegang tangan wanita milikku," Sabian terlihat geram. "Sabian sudahlah jangan marah lagi, Dokter Jay hanya menyapaku pagi ini," Kirana mengelus pundak Sabian menenangkan dirinya. Sabian menegaskan jika Jay berani menyentuh sembarangan sekecil apapun bagian dari tubuh Kirana, ia tak akan segan-segan memotong tangan pria yang sudah sejak kecil menjadi sahabatnya itu. "Ah Sabian bercandamu tidaklah lucu, kalau kau memotong tanganku bagaimana aku bisa berdansa dengan gadis cantik nanti," Jay tersenyum riang setelah mengatakan kalimat gurauan pada Sabian. "Itu urusanmu, anggap saja hukuman karena terlalu banyak mempermainkan pada wanita," ucap Sabian. Kalimat menohok yang memb
last updateLast Updated : 2021-08-03
Read more

Kejutan di Hotel Wijaya

Dani Wijaya murka dan menuding istrinya telah sengaja membuat berita agar nama Kirana tercemar, apakah dia tidak memikirkan bahwa akan berdampak dengan hotelnya. "Tentu saja aku tega karena kamu dan anak kesayangan mu ini telah berani berbuat hal yang memalukan," bentak Dani Wijaya. "A-aku hanya ingin memberi peringatan kepada Kirana bahwa perbuatannya itu tidak benar, menyembunyikan kehamilan dari keluarga," ucap istri Dani Wijaya. Ayah Kirana semakin murka mendengar jawaban dari istrinya, pasalnya saat berita itu terkuat nama Dani Wijaya semakin tercemar, dia masih ingat hari itu saat Dani Wijaya mengusir Kirana dari rumah karena hasutan istrinya. "Kamu yang menghasut ku waktu itu untuk mengusir Kirana dari rumah karena dia tak pulang semalam, padahal putrimu sendiri yang sedang berbuat tak senonoh dengan kekasih adiknya," ucap Dani Wijaya. "Sayangku jangan marah terus, semuany
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more

Hal yang tak terduga oleh Dani Wijaya

Mereka kaget melihat dua orang yang muncul dari balik keramaian, apa jangan-jangan semua orang ramai ini adalah masa yang di bawa Kirana untuk menuntut Dani Wijaya mengganti rugi atas pencemaran nama baik yang di terima oleh Kirana."Apa kabar ayah dan ibu yang merebut posisi nyonya di rumahku?" Kirana mendekat dengan memberikan aura menekan. "A-apa yang kamu inginkan dari kami?" ucap Dani Wijaya terbata. Kirana tersenyum mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Dani Wijaya melihat wajahnya yang pucat ketakutan membuatnya ingin memberikan beberapa tekanan lagi. "Pertama-tama aku akan menolong tamu yang akan reservasi di hotel milikku ini dulu, baru mengurus kalian," ucap Kirana sambil mendekati salah satu pengunjung yang tadi terjatuh akibat di dorong oleh nyonya Wijaya. "Nona, apa kamu baik-baik saja, aku akan memberimu diskon sebagai permintaan maaf, dan aku sendiri yang akan melayanimu u
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more

Kirana yang menjadi kuat

Kirana berjalan dengan langkah santai namun, tatapan kearah lawan yang tegas, ia berhenti di samping Sabian. "Semenjak aku kecil aku selalu di tindas oleh ayah kandung dan ibu tiriku, Tania anak pelakor ini mempunyai uang saku yang lebih besar dariku," ucap Kirana. "Kirana apa yang kamu bicarakan, ayah selalu menyayangimu sepenuh hati, uang jajanmu dan Tania selalu sama?" ucap Dani Wijaya. Kirana menggelengkan kepalanya, yang mengatur keuangan adalah istrinya yang sekarang, bahkan ibu tiri kerap menyiksanya secara mental mengatakan bahwa Kirana anak orang lemah, mereka sering makan di luar menghamburkan uang ibunya tetapi Kirana tetap tinggal di rumah berteman dengan sepi. "Dani Wijaya bahkan kamu selalu membela Tania anak pelakor itu dan tak segan memukul tubuhku jika kami berselisih," ucap Kirana menekan Dani Wijaya. "Mana mungkin aku memukulmu Kirana, ayah sangat menyayangimu,
last updateLast Updated : 2021-08-06
Read more

Ancaman

Dani Wijaya mundur secara perlahan, ia tak menyangka sebelumnya bahwa Kirana akan tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang kejam, mungkin ini karma atas apa yang di perbuat oleh Dani dan istrinya beberapa waktu silam. "Tidak jangan sakiti anak dan istri kesayanganku, kamu dan Tania adalah darah dagingku aku tidak pernah membedakan kasih sayang di antara kalian berdua," Dani Wijaya berbicara berubah-ubah untuk melindungi dirinya sendiri. "Tidak membedakan di antara aku dan Tania katamu, ayahku tersayang hari ini mungkin sudah saatnya untuk kita mengakhiri semuanya," Kirana berbicara dengan nada mengancam. Dani Wijaya tidak ingin jatuh miskin dan hidup menderita di jalanan, ia berlutut dan memohon kepada Kirana untuk memberinya satu kesempatan lagi, ia akan menjadi ayah yang baik dan adil ia bersumpah akan memperbaiki sikapnya yang di rasa tidak menguntungkan Kirana di masa lalu. "Kirana aku ini adala
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more

Balas Dendam.

Kirana tersenyum melihat wajah penuh putus asa yang di perlihatkan Dani Wijaya, menyiksanya secara perlahan adalah penderitaan yang harus ayah kandung kirana rasakan setelah banyak kejahatan yang ia lakukan di masa lalu.  "Kamu cukup menandatangai pengalihan saham hotel, seluruh aset dan properti yang kamu kumpulkan dengan uang ibuku serahkan kembali padaku, termasuk perhiasan dan benda berharga milik istri dan anakmu," Kirana mengibaskan rambutnya.  "Kamu jangan keterlaluan Kirana, Tania adalah kakakmu bagaimana kamu bisa kejam terhadapnya," ucap Dani Wijaya.  "Tania merebut apa yang aku miliki sebelumnya bagaimana bisa aku yang di katakan kejam, jika ayah tidak mau, mulai sekarang ayah hiduplah di jalanan seperti gelandangan karena aku sudah menggandeg pihak kepolisian untuk mengawal kasus korupsinya istrimu," ucap Kirana mengancam. Kirana membeberkan banyak uang operasional hotel di
last updateLast Updated : 2021-08-08
Read more
PREV
1
...
7891011
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status