Home / Fantasi / Inheritance / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Inheritance: Chapter 61 - Chapter 70

141 Chapters

Mel Menghilang

Permainan bianglala itu berputar membuat angin menghembas wajah Jani dan Ken yang masih saling menyatu. Ken terus memeluk Jani yang mencoba berdiri dan berteriak menikmati permainan yang baru pertama dinaikinya.“Yah, kenapa sudah selesai? Apa kita bisa berputar lagi?” tanya Jani yang harus turun dari kincir angin raksasa itu.“Masih banyak permainan yang lain. Apa kau tidak mau mencobanya?” jawab Ken.“Baiklah. Ayo, kita cari permainan lain yang seru!” ajaknya yang langsung menarik tangan Ken.Mereka berjalan mengelilingi taman hiburan dengan melihat berbagai pertunjukan. Jani segera berlari saat melihat stan tembak dengan hadiah berbagai macam boneka lucu.“Ken, aku mau boneka yang paling besar. Menangkanlah untukku,” pintanya.“Baiklah, ini sangat mudah.” Ken mengambil selembar uang dan diberikan kepada petugas stan yang berjaga. Perugas itu segera memberikan pistol dengan bebera
last updateLast Updated : 2021-05-05
Read more

Mencari Mel

Tangan Mel berada di punggungnya dengan terborgol. Dia masih setengah sadar karena obat bius yang dia hisap. Dengan pandangannya yang samar, Mel melihat beberapa orang berseliweran di depannya.“Wah, kali ini kau mendapatkan mangsa yang sangat cantik. Lihat saja tubuhnya yang seksi itu, hahaha,” ucap salah satu yang terdengar samar.Mel berusaha membuat dirinya sadar sepenuhnya dengan mengedip-ngedipkan matanya. Mulai terlihat lima pemuda yang berusia dua puluhan ada di depannya. Dua diantaranya menghisap sesuatu melalui hidung mereka dan membuat mereka teler. Tiga orang duduk menatap dan menunggunya sadar sepenuhnya.“Rupanya wanita cantik ini sudah sadar. Kau mau apakan dia?” tanya salah satu pemuda. Mel menghitung jumlah mereka dan melihat semua ciri-cirinya. Mereka sama-sama memakai kaos hitam dan celana  jeans hitam. Terlihat beberapa topeng badut di meja. Mel mengingat satu topeng yang dikenakan salah satu pemuda sebelum dia pi
last updateLast Updated : 2021-05-06
Read more

Tahanan Skuller

Dave berlari kearah ledakan tanpa menghiraukan keselamatannya. Ken segera mengejar dan mendekap tubuh Dave. Dengan tenaganya yang kuat, Ken berhasil membawanya menjauh dari api yang masih berkobar.“Mel!” teriak Dave.“Biarkan aku menyelamatkannya! Dia ada di dalam. Aku melihatnya, Ken,” ucap Dave dengan meronta.“Tenanglah, Dave. Kau akan terbakar jika masuk ke dalam.” Ken masih mendekap erat tubuh Dave.Jani perlahan mendekati Dave dan menyentuh pundaknya. Dia menatap wajah Dave yang telah basah dengan air mata.“Mereka membawanya, Dave. Mel masih hidup. Seorang penyihir membawanya,” ucap Jani yang membuat Dave akhirnya meredakan tubuhnya yang masih berusaha meronta.“Apa? Jadi Mel masih hidup? Kalau begitu kita harus segera menyerang istana itu. Aku akan membunuh mereka semua,” teriaknya.Dengan segera Ken memukul tengkuknya hingga Dave pingsan. Dengan kekuatannya, Ken mem
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more

Jaminan Skuller

Ken harus merasa geram karena terhalang pelindung yang tidak bisa ditembusnya. Dia hanya bisa berdiri menunggu Jani keluar dari istana itu. Saat ruh Jani tepat berada di depan pintu masuk, salah satu penyihir menyambutnya.“Tuan Skuller mengatakan bahwa kau pasti akan datang. Dia tidak akan melepaskan temanmu jika kau masuk tidak dalam wujud yang asli,” ucapnya dengan tenang.“Aku bisa saja menghabisimu sekarang juga jika kau masih menghalangi jalanku,” ancam Jani.Tiba-tiba sebuah suara terdengar di telinganya.“Datanglah dalam wujud ragamu dan dia akan hidup. Aku akan menunggumu malam ini. Dan untuk kekasihmu, jangan coba-coba masuk kemari karena pelindung ini sudah aku perbarui. Kalian tidak akan bisa masuk kemari seperti sebelumnya.” Suara skuller berbisik di telinga Jani.Dengan terkejut, Jani segera kembali ke balik pelindung untuk menemui Ken. Tentu saja Ken yang menunggunya sangat terkejut melihat Jani be
last updateLast Updated : 2021-05-07
Read more

Berbelanja

Setelah berada di markas, Mel hanya berdiam diri di kamar. Dia tidak ingin bertemu siapapun termasuk Dave. Beberapa kali Dave mengetuk pintu kamarnya, namun Mel tidak menghiraukannya.“Ayolah, sayang buka pintunya!” pinta Dave dengan sedikit memelas.Mel tetap saja tidak mau membukanya dan memilih berbaring di ranjang sambil menutupi wajah dengan selimut.Dave terpaksa meninggalkan kamar Mel. Dia masuk ke kamarnya lalu mengirim banyak pesan ke Mel melalui ponselnya.Jani duduk di pangkuan Ken sambil menatap langit gelap. Saat itu telah melewati tengah malam dan mereka masih terjaga.Jani merasa tidak bisa memejamkan mata setelah apa yang terjadi dengan Mel. Ken dengan setia menemaninya walaupun tidak berani menanyakan apa yang terjadi karena Jani tidak ingin memberitahunya.“Kau harus istirahat, sayang. Matamu terlihat sangat lelah,” ucap Ken dengan mesra.“Sebentar lagi,” jawab Jani yang bersandar
last updateLast Updated : 2021-05-08
Read more

Trauma Mel

Ken dan Gil memasukkan semua belanjaannya ke dalam mobil. Mereka menuju ke sebuah hotel mewah dan menyewa salah satu kamar vip. Gil dengan cekatan menata ruangan dengan begitu indah dibantu para room service. Ken melakukan semua yang Gil minta dengan memasang banyak hiasan istimewa di kamar itu.“Dengan semua ini, Jani akan sangat senang. Setelah itu dia akan memintamu untuk melakukannya tanpa menunggu pernikahan, hahaha,” ucap Gil yang membuat Ken tersenyum.“Sepertinya tidak akan terjadi. Kami sepakat melakukannya setelah menikah,” jawab Ken.“Apa? Itu sangat luar biasa dan aku tidak menyangkanya. Hah, pasti sangat berat untukmu karena harus menahan selama itu.” Gil menepuk pundak Ken dan duduk duduk di sofa karena kelelahan.“Kau tidak bisa membayangkannya, Gil. Setiap hari bersama wanita yang aku damba, menciumnya, memeluknya, bahkan tidur seranjang dengannya. Tapi tidak bisa melakukan lebih dari itu.” K
last updateLast Updated : 2021-05-08
Read more

Kematian Palsu Gil

Gil terbangun di salah satu kamar hotel yang bersebelahan dengan kamar yang disewa oleh Ken. Dia bersama dua wanita yang bercinta dengannya sepanjang malam.“Auw, kepalaku sakit sekali. Dua wanita ini sangat nakal. Mereka tidak mau melepasku sebentar saja, hahaha.” Gil bangun dari ranjang dan membiarkan dua wanita yang masih terlelap.Dia memakai bajunya lalu menelpon Ken dengan ponselnya.“Ken, kau di mana?”“Aku masih bersama Jani di kamarnya. Sepertinya rencanaku gagal mengajaknya kencan. Dia masih marah karena aku seharian tidak menghubunginya,” jawab Ken yang menunggu Jani keluar dari kamar mandi.“Itu masalah gampang. Wanita memang seperti itu. Kau harus membuatnya menyetujui ajakanmu. Aku jamin dia pasti tidak akan marah lagi padamu.”“Baiklah, aku akan mencobanya.” Ken menutup ponselnya dan duduk di sofa menunggu Jani keluar dari kamar mandi.Tidak lama yang ditunggu
last updateLast Updated : 2021-05-09
Read more

Malam Kencan

Jani mendapatkan perawatan spa yang lengkap. Setelah dipijat dan berendam di air yang penuh busa dan sangat wangi, para petugas salon segera menyisir rambutnya dan menata dengan sangat indah. Salah satu merias wajahnya dengan riasan sederhana yang menambah kecantikannya yang asli.Jani sangat terkejut melihat beberapa gaun yang indah terpampang di gantungan.“Kenapa banyak sekali gaun? Apa Ken yang menyiapkan semua?”tanyanya.“Benar, Nona. Tuan Ken memilih beberapa agar anda bisa memilihnya untuk acara malam ini.”“Jadi ini alasan dia tidak menghubungiku seharian. Ah, Ken kenapa dia tidak mengatakannya? Aku sudah tidak adil padanya,” ucap Jani menyesali sikapnya.Dia segera memakai gaun dan menyemprotkan parfum. Sepatu Kristal indah menghiasi kakinya. Jani berdiri di depan cermin panjang untuk melihat penampilannya. Gaun panjang berwarna salem dengan model yang pas memperlihatkan lekukan tubuhnya yang indah.
last updateLast Updated : 2021-05-09
Read more

Bom Taman Kota

Ken dan Jani segera berlari menuju pintu keluar hotel. Sesampai di luar, mereka melihat banyak sekali kerusuhan yang terjadi. Toko-toko banyak yang dihancurkan dan dijarah, mobil-mobil terpaksa berhenti karena dilempari dan dipukul oleh balok hingga hancur. Pengendara memilih keluar dari mobil mereka dan berlari menyelamatkan diri.Jani sangat terkejut melihat mobil yang terhimpit hingga seorang wanita dengan dua anaknya tidak bisa keluar. Sebuah truk kontainer melaju dengan kencang kearah mereka. Truk itu tidak terkendali hingga terguling. Kontainer terlepas menuju kearah mobil yang terhimpit.“Tolong! Selamatkan kami!” teriak wanita berusaha membuka pintu mobilnya untuk menyelamatkan kedua anaknya.“Ken, lihat itu!” Jani berlari kearah jalan raya dan mengerahkan kekuatannya untuk menahan kontainer yang meluncur dengan cepat. Kontainer itu seketika terhenti dengan sedikit melayang di udara.Ken menarik mobil yang terhimpit dengan kekuatannya dan membuka
last updateLast Updated : 2021-05-10
Read more

Kebangkitan Ratu Ania

Gil masih berusaha menjinakkan bom di taman kota. Dia mengikuti arahan ahli bom melalui ponselnya.“Apa lagi yang harus aku lakukan? Jadi aku harus memotong kabel merah? Baiklah akan aku lakukan,” ucapnya yang langsung memotong kabel merah dan membuat detak waktu bom berhenti.“Hah, tinggal satu lagi. Aku harus mencarinya di pasar.” Gil segera memasukkan bom rakitan itu ke dalam tas hitam dan membawanya. Dia menaiki motor dan segera menuju pasar yang telah ramai dengan kerusuhan.Para pedagang harus menyelamatkan barang dagangan mereka yang terjarah dan dihancurkan oleh para perusuh. Dia melihat Mel yang sedang bertarung dengan beberapa pengikut gelap demi menyelamatkan warga yang terluka akibat ulah mereka.Gil mendekat dan ikut menghajar para perusuh hingga membuat mereka terkapar tak berdaya. Gil menarik Mel dan memberitahu sesuatu.“Mel, mereka memasang bom di tempat ini. Kita harus mencarinya. Aku sudah menjinakka
last updateLast Updated : 2021-05-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status