Home / Fantasi / Inheritance / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Inheritance: Chapter 41 - Chapter 50

141 Chapters

Menyerang Penduduk

Skuller mengangkat kedua tangannya dan mengeluarkan kilat yang menyambar semua pria yang menyerangnya."Hiya!"Tubuh mereka menghitam dan mengering sama seperti para petugas polisi yang dihabisinya di jalan."Argh!" Semua berlari menuju pintu keluar, namun pintu itu menutup sendiri dan mengunci.Skuller mengucapkan mantra dan keluar kabut hitam yang masuk ke tubuh semua yang ada di sana kecuali para wanita yang dipilihnya dan orang yang  tidak melawannya. Dia, pun membiarkan pria yang memerintah untuk menyerangnya tetap hidup. Kabut itu menyerap orang-orang itu dan masuk ke dalam mulutnya. Tubuh mereka perlahan mengkerut dan mengering.“Hah,” ucapnya yang terlihat segar.Skuller mendekati pria yang menyerangnya dan mengarahkan jarinya."Tuan, siapapun namamu, jangan bunuh aku. Aku akan melakukan apapun untukmu. Aku sangat berkuasa dan banyak uang," ucapnya dengan ketakutan."Dan itu semua akan menjadi milikku.
last updateLast Updated : 2021-04-22
Read more

Terpisah

Ken dan Skuller bertarung dengan kekuatan yang seimbang. Walaupun Ken tidak memiliki ilmu sihir, namun kekuatan fisiknya tidak kalah dengan lawannya.“Tang, ting, tang!” Suara pedang saling mengadu. Keduanya tidak mau kalah hingga mengabaikan Jani yang tidak ada di dekat mereka.Para pembasmi penyihir berdatangan dengan senjata canggih mereka dan segera melawan para makhluk. Mereka menembaki makhluk-makhluk itu dan menyerang dengan pedang. Jani mencari keberadaan gadis kecil yang di temuinya di pasar ikan.Di menemukan gadis itu sedang bermain bonekanya di kamar. Gadis itu tidak tahu jika orang tuanya telah mati terserang makhluk yang terus menatapnya tanpa melukainya. Jani tiba-tiba berada di kamar gadis itu.“Hei, Ania. Kemarilah,” ucapnya yang mengejutkan gadis itu.“Kau tahu rumahku? Ibuku pasti senang melihatmu. Ayo, aku kenalkan padanya,” ajak gadis itu.“Jangan. Nanti saja. Ibumu past
last updateLast Updated : 2021-04-22
Read more

Tujuh Donovan

"Ken," ucapnya pelan. Jani menoleh ke arah sumber suara. Dia hanya melihat ruangan kosong."Aku yakin mendengar suara Ken memanggilku," batinnya.Di kamarnya, Ken tersenyum dalam meditasinya melihat Jani yang mendengar suaranya. Namun tiba-tiba, dia seperti tertarik menjauh hingga kembali ke tubuhnya lagi."Hah, kenapa denganku? Seperti ada yang menghalangiku mendekatinya." Ken segera keluar dari kamarnya untuk menemui Tuan Donovan."Dom, kemana semua orang? Aku tidak bisa menemukan Tuan Donovan," ucapnya. Ken bertemu Dom yang sibuk membawa banyak senjata. Ken mengambil sebagian senjata yang dibawa Dom dan berjalan mengikutinya."Dia ada di permukaan," jawab Dom.Ken hanya diam mengikutinya hingga ke permukaan. Di lapangan yang luas, berjajar kesatria Tuan Donovan atau yang biasa disebut pembasmi penyihir dengan senjata lengkap mereka.Ken meletakkan senapan yang dibawanya dan berlari mendekati Tuan Donovan yang berjalan."Tuan
last updateLast Updated : 2021-04-23
Read more

Penyelidikan

Ken menatap pasien dengan luka tusukan besi di perutnya. Besi itu masih menancap dan harus segera dikeluarkan dari tubuhnya. Perawat yang berada bersamanya terdiam menunggu reaksinya."Dokter, anda boleh memulai sekarang," ucap salah satu perawat yang membuyarkan lamunannya."Gawat, apa yang harus aku lakukan? Jika aku tidak melakukannya, mereka akan tahu aku bukan dokter," batin Ken yang menatap alat-alat tajam didepannya.Saat tangannya mengambil salah satu pisau operasi, tiba-tiba masuk dokter lain yang mengagetkan semua."Maaf, kami ambil alih operasinya. Kalian bisa meninggalkan ruangan," ucap dokter itu diikuti para perawat di belakangnya. Dia membawa surat perintah dari direktur rumah sakit.Ken segera keluar dari ruangan diikuti perawat sebelumnya.Namun, saat hendak menutup pintu, Ken melihat ada yang aneh dengan mereka.Dia melihat dari pantulan kaca jendela, bahwa dokter dan para perawatnya mengeluarkan sinar kuning di bo
last updateLast Updated : 2021-04-23
Read more

Menguasai Tubuh Jani

Jani tersadar dari tidurnya. Dia melihat sekeliling dan memegang detak jantungnya yang seakan melompat-lompat."Apa yang terjadi padaku. Kekuatanku ini benar-benar membuatku lupa diri. Ken, aku melakukannya lagi kepadanya." Jani tersenyum sendiri membayangkan Ken yang telah menyadarkanya."Kau pria yang sangat baik. Aku beruntung memilikimu." Jani turun dari ranjangnya. Dia membuka pintu kamar dan melihat sekitar yang kosong. Jani berjalan menyusuri istana hitam. Dia menemukan ruangan yang cukup besar. Di dalam terlihat temaram tanpa benda apapun."Ruangan apa ini?" Jani berjalan menuju tengah ruangan. Saat kakinya hanya satu langkah sampai ke tengah.Tiba-tiba muncul kilatan petir yang kecil, kemudian lama kelamaan menjadi besar membentuk lingkaran dengan kilatan yang masih menyambar. Sepasang mata nampak di dalam kilatan itu. Menatapnya dengan tajam."Jadi kau Ratu Ania. Menyedihkan sekali," ucap Jani dengan sinis."Hem, tidak kusa
last updateLast Updated : 2021-04-23
Read more

Tubuhku Adalah Milikku.

"Brak! Dor!"Sonya menembak anak buahnya yang mengabarkan bahwa para pasien yang akan diambil organnya telah menghilang, dan semua yang ada di rumah sakit tersembunyi yang berada di bawah perlindungannya telah mati.Ini tidak mungkin. Siapa yang berani mengambil para pasien itu? Mereka yang ada di sana adalah pengikut kegelapan yang kuat," teriaknya dengan kencang.Semua pengawalnya tidak ada yang berani berbicara. Mereka memilih menunduk dari pada harus menjadi sasaran emosi wanita itu.Sonya mengerutkan keningnya. Dia berpikir bagaimana bisa tempat itu diketahui setelah berhasil disembunyikan selama puluhan tahun."Pasti seseorang diam-diam mencuri informasi dariku."Pandangannya kearah kamar pribadinya yang bersebelahan dengan kantornya.Di dalam kamar, Gil sedang berendam di jacuzzi.Dia mengenakan headset mendengarkan musik sambil menggoyangkan kepalanya.Tiba-tiba sesuatu menyentuh kepalanya dengan bunyi yang
last updateLast Updated : 2021-04-24
Read more

Hari Yang Tenang

Gil merasa lemas dengan pandangannya yang kabur setelah suntikan yang masuk ke dalam tubuhnya.Dengan perintah Sonya, salah satu anak buahnya menekan tombol hingga membuat kabel-kabel yang menempel di tubuhnya mengeluarkan aliran listrik yang menyakitkan."Argh!" teriaknya kesakitan."Sekarang katakan dengan jujur, siapa kau sebenarnya dan apakah kau memata-mataiku?"ucap Sonya yang menatap tajam dengan duduk tenang di kursinya."Aku sudah mengatakan yang sebenarnya. Aku pria biasa yang terjebak permainan cinta denganmu. Apa lagi yang kau inginkan?""Apa kau mengetahui sesuatu tentangku?""Tentu saja. Kau wanita berkuasa dan sangat kejam. Entah kenapa aku tidak ingin pergi darimu. Walaupun aku tahu setiap hari adalah resiko besar buatku untuk tidak kau bunuh," ucap Gil dengan kesakitan."Apa kau memberikan dosis suntikan yang sesuai?" tanya Sonya ke pengawalnya yang menyuntik Gil."Lebih dari takaran yang seharusnya, Son
last updateLast Updated : 2021-04-25
Read more

Ular Api

Malam itu suasana kota sangat cerah. Penduduk tidak merasa terteror dan mulai bisa beraktifitas dengan nyaman. Tempat-tempat hiburan kembali ramai dan bukan tempat menakutkan lagi. Para pengungsi, pun memberanikan diri untuk kembali ke rumah masing-masing.Para pengikut penyihir telah mendapat perintah untuk tidak melakukan apapun dan memutuskan untuk diam di tempat mereka masing-masing.Tuan Donovan tetap memerintahkan para pembasmi penyihirnya untuk berpencar mengawasi kota."Terima kasih, Bi Inah. Magic book aman bersama kami. Kami yakin kali ini akan bisa menguasainya," ucap Ken di ponselnya.Saat mereka di salon, Bi Inah menelpon Ken dan memberitahu rencananya. Bi Inah merasa saat ini adalah saat yang tepat untuk mereka kembali berlatih.Jani masih tertidur di kamar. Dia merasa sangat lelah dan mengantuk setelah beberapa hari berada di istana hitam yang membuatnya tidak tidur.Ken tersenyum dan menuju dapur untuk menyiapkan  makan
last updateLast Updated : 2021-04-25
Read more

Lokasi Rahasia

Pagi telah menjelang, suasana kota kembali begitu ramai dengan berbagai aktifitas. Sonya seperti biasanya tampil elegan dengan memasuki gedung perkantoran  yang merupakan salah satu gedung tertinggi dan termegah di kota itu. Gil berjalan di sampingnya dengan lengannya yang digandeng erat oleh wanita itu.Semua pegawai menunduk untuk memberi hormat atas kedatangan atasan tertinggi mereka. Gil memakai kacamata hitam dan berjalan penuh percaya diri dengan gayanya yang romantis kepada Sonya yang sesekali tersenyum manis dengannya.Mereka memasuki ruang kantor utama yang berada di lantai paling atas.Selang beberapa lama, sekertaris Sonya mengetuk pintu."Permisi, Nyonya. Ada seseorang yang ingin menemui Tuan Gilbert," ucapnya yang membuat Gil pura-pura terkejut."Menemuiku? Siapa dia?" tanya Gil yang berada di samping Sonya yang menatapnya."Dia bernama Tuan Fredrick. Dan katanya ini sangat penting.""Suruh dia masuk!" perintah Sonya
last updateLast Updated : 2021-04-26
Read more

Tempat Keramat

Gil keluar dari gedung milik Sonya dengan berjalan santai dikawal oleh para pengawal wanita itu.Fred telah menunggunya di dalam mobil mewah dengan tersenyum.Salah satu pengawal membukakan pintu mobil untuk Gil. Dia masuk  dan duduk dengan tegak hingga pintu mobil tertutup. Segera mobil melaju meninggalkan gedung itu.Mereka tidak saling berbicara karena dua mobil suruhan Sonya mengikuti mereka.Fred bersenandung dengan santai sambil melirik ke arah kaca spion. Lalu matanya menuju Gil yang tersenyum dan bersiap-siap.Fred menekan gas hingga mobilnya berjalan dengan sangat kencang dan memasuki terowongan. Kedua mobil terlihat tertinggal terus mencoba mengejar. Saat mulai terlihat, tiba-tiba mobil yang ditumpangi Fred dan Gil,"Bum!" Mobil itu menabrak pembatas jalan dan meledak hingga tidak bersisa di dalam jurang.Kedua mobil berhenti dan para pengawal segera melihat kearah jurang. Salah satunya menelpon Sonya di dalam
last updateLast Updated : 2021-04-27
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status