Satu hari berlalu, dua hari terlewati dengan begitu cepat. Saat ditakut-takuti kalau Laras ingin tinggal bersama, Arya pun tiba-tiba kembali berubah hangat. Nomornya selalu aktif, membuat Laras bebas menelepon setiap waktu.Namun, sebagai wanita dewasa, Laras paham dengan reaksi Arya yang justru berbalik menjadi berlebihan. Dari suaranya, dapat dengan jelas Laras tangkap, kalau Arya selalu tertekan dan ketakutan.Terlebih lagi selepas Isya, Arya kerap mengatakan berbagai alasan untuk tidur lebih awal. Seperti malam ini, saat untuk ketiga kalinya Laras menelepon dalam sehari, Arya terdengar gelagapan.“Mas beneran ngantuk, sumpah,” katanya buru-buru.“Ya, sudah. Kalau gitu mas tidur duluan. Aku mau makan dulu,” timpal Laras mengiyakan.“Habis makan jangan langsung begadang. Istirahat yang cukup,” kata Arya lagi sebelum mengucap salam.Telepon terputus setelah Laras membalas salam. Lantas ia beranjak, mening
Read more