Saat itu, tenggorokan Amara terasa nyeri karena aneka emosi yang seakan bergumpal di sana. Baru mendengar Ji Hwan bicara saja, dia sudah tak bisa menahan ledakan yang seolah mengancam kepala dan dadanya. Bayangan masa lalu itu kembali memenuhi pelupuk matanya. Tampaknya, tak ada gunanya bicara berdua dengan Ji Hwan. Karena Amara kesulitan memandang Ji Hwan sebagai sosok merdeka yang sama sekali tak terkait dengan Cello. Di mata Amara, keduanya adalah satu paket yang tak terpisahkan.“Ji Hwan, apa pun yang mau kamu omongin, sama sekali nggak akan mengubah keadaan. Cello udah ngelakuin hal jahat sama aku. Aku benci sama dia setengah mati. Mungkin, kamu atau siapa pun nggak akan bisa paham perasaanku kayak apa. Asal kamu tau, sebelum tahun baru, aku dan Sophie pernah datang ke kantor mamamu. Kubilang, kalau suatu saat Cello sengaja datang untuk ketemu aku lagi, pilihannya cuma dua. Aku atau dia yang mati,” ucap gadis itu kasar. “Jadi, dari situ kamu udah bisa d
Terakhir Diperbarui : 2021-08-09 Baca selengkapnya