Home / Urban / SKANDAL SANG PENGUASA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of SKANDAL SANG PENGUASA: Chapter 81 - Chapter 90

235 Chapters

Bab 81. Harus Jujur

“Liebe, kamu tidak tahu asal usul keluarga saya, kalau kamu dan orang tuamu tahu saya tidak yakin kalian tidak akan mau menerima saya.”Jessi menangkup wajah kekasihnya, lalu berkata dengan lembut. “Aku mencintaimu, tidak ada yang lebih penting dari itu. Aku tidak peduli siapa kamu."'Andai saja kamu tahu saya yang telah curang pada Beauty Corporation, apa kamu masih bisa mengucapkan kata itu?' gumam Leon dalam hati.“Apa kamu yakin akan menerima keluarga saya?” Sebenarnya Leon sudah tidak sabar ingin mengungkapkan semuanya, tapi ia menahannya sampai produk baru Beauty Corporation dirilis.“Seperti kamu menerimaku apa adanya, aku juga akan menerima keluargamu. Aku yakin mereka orang tua yang baik karena anak adalah cerminan orang tua, anaknya saja tampan dan baik hati seperti ini, calon mertuaku juga pastinya lebih baik dari kamu.”“Ya mereka memang orang tua terbaik,” sahut Leon sa
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Bab 82. Restu Orang Tua

Ketukan pintu ruangan sang CEO mengusik Jessi dan Leon yang sedang sibuk bekerja. Leon segera bangun dari duduknya dan menghampiri sang nona karena khawatir ada tamu penting. Ia merasa tidak sopan duduk santai di ruangan sang nona. Tidak lama kemudian Tuan Jason dan Nyonya Alice masuk. “Nona, saya akan menunggu di luar,” ucap Leon pelan, laki-laki itu menunduk hormat kepada orang tua kekasihnya. “Selamat siang Tuan Jason, Nyonya Alice.” Pengawal pribadi sang CEO segera keluar dari ruangan itu. Tuan Jason berjalan menuju sofa berwarna abu-abu, ia dan sang istri duduk bersebelahan.  Begitupun dengan Jessica, ia duduk di hadapan orang tuanya, hanya meja kecil berwarna putih yang menjadi pemisah di antara mereka. “Jes, Papi dan Mami akan kembali pulang, Papi harap kamu bisa membuktikan ucapanmu.” Tuan Jason tidak bisa memaksa anaknya yang keras kepala itu. Percuma saja ia mengancam sang putri karena Jessica tidak pernah mau dipaksa me
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Bab 83. Semakin Takut Kehilangan

“Pi, orang terdekat Jessi hanya Leon, bagaimana kalau yang dicintai anak kita itu pengawalnya sendiri? Mereka tinggal bersama-sama dalam waktu yang tidak sebentar,” ucap Nyonya Alice setelah ia berada di dalam mobil hendak menuju bandara.“Kalau Jessica bisa membuktikan ucapannya, dengan siapa pun dia menikah, Papi akan menyetujuinya. Selama ini Leon bukan hanya sebagi pengawalnya saja, dia juga sering memberi masukan dan menasihati Jessi. Papi tidak keberatan kalau dia yang akan menjadi menantu kita.”“Mami juga tidak keberatan,” sahut sang mami. “Mendengar Jessi ingin menikah saja Mami sudah sangat bahagia.”Orang tua Jessica sangat menginginkan penerus dari anak satu-satunya, untuk itu mereka akan menyetujui pasangan yang akan dipilih oleh anaknya.Sementara di dalam kantor Beauty Corporation. Jessica sedang berbahagia karena orang tuanya menyetujui huubungan mereka jika ia bisa membuktikan ucapannya untu
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Bab 84. Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

“Tim pemasaran harus mengembangkan strategi pemasaran dengan lebih matang lagi. Pakailah model yang banyak digandrungi anak muda zaman sekarang," usul Leon.Jessi mengambil berkas laporan dari bagian pemasaran sambil tersenyum bangga mendengar pendapat dari Leon yang ia pikir orang biasa. “Ternyata kamu berbakat menjadi seorang pemimpin. Dengan begitu aku bisa hidup dengan tenang jika menikah denganmu. Aku tidak akan memikirkan perusahaan lagi karena sudah ada dirimu.”“Tidak juga, Nona cantik.” Leon hanya bisa tersenyum manis mendengar ucapan kekasihnya.“Kami akan menawarkan harga yang tidak jauh berbeda dengan produk D. R Corporation, tapi dengan kualitas yang jauh lebih unggul dibandingkan produk mereka. Aku yakin kami bisa menguasai pasar.""Itu ide yang bagus," sahut Leon.Jessi melihat laporan yang baru saja dilihat oleh kekasihnya. "Beberapa hari ke depan, aku akan sangat sibuk dengan pekerja
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

Bab 85. Mencurigakan

"Liebe, kamu pasti lelah. Istirahatlah dulu, biar saya yang memeriksa semua ini!" titah Leon kepada wanita yang sedang meregangkan otot-ototnya."Tidak, Leon. Sebentar lagi juga selesai. Aku tidak akan bisa tidur kalau semua ini belum selesai." Jessi terlihat sangat sibuk menjelang hari peluncuran produk barunya."Apa kamu mau saya buatkan kopi?" Pengawal tampan itu menawarkan kopi kepada kekasihnya supaya wanita itu bisa santai sedikit.Sejak tadi Jessi sangat sibuk dengan pekerjaannya, bahkan wanita cantik itu tidak sadar kalau hari sudah mulai gelap."Itu ide bagus, Leon." Jessi menatap sang pengawal sambil tersenyum. "Aku akan menunggu kopi buatan kekasihku, segera.""Baiklah, tunggu sebentar!" Leon bangun dari duduknya, lalu pergi ke pantry untuk membuat kopi.Tak perlu waktu lama, Leon sudah kembali sambil membawa nampan dengan cangkir kopi di atasnya dan beberapa biskuit yang biasa ia sajikan dengan kopi hangat."Leon, menaruh
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more

Bab 86. Sentuhan Sang Pengawal

"Apa aku terlihat seperti wanita penggoda?" Jessica menurunkan tangannya dari wajah Leon, lalu membenarkan posisi duduknya.Leon menoleh sekilas pada wanitanya. Bukannya membujuk kekasihnya, tapi ia malah tersenyum melihat Jessi sedang marah.Jessica melirik calon suaminya dengan sinis. "Kenapa kamu malah tersenyum? Apa aku lucu seperti badut?""Tidak. Anda sangat cantik.""Lalu, kenapa kamu tersenyum seperti itu? Kamu meledek saya?""Mana berani seorang pengawal seperti saya meledek CEO perusahaan ternama," sahut Leon sambil memarkirkan mobilnya di depan rumah sang nona.Jessi turun lebih dulu tanpa menunggu Leon membukakan pintu mobil untuknya.'Kenapa saya bisa tergila-gila pada wanita itu?' gumam Leon dalam hati sambil tersenyum.Laki-laki itu berjalan cepat menyusul kekasihnya. Lalu membopong tubuh Jessi dan membawanya masuk ke dalam kamar sang nona."Leon, kamu mau apa?" tanya Jessi sambil mengalungkan tangannya di
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

Bab 87. Sudah Masuk

“Seingatku, iya,” sahut Jessi ragu.“Itu artinya ada kemungkinan kamu pernah memanggil mereka dengan sebutan itu.”“Mungkin.” Jessi tertawa sambil menengadahkan wajahnya.“Saya lebih suka kamu memanggil Leon,” kata sang pengawal setelah mencium kening wanita cantik itu. ‘Karena saya hanya ingin kamu mengenal saya dengan nama Leon, bukan Hans si pecundang,’ lanjutnya dalam hati."Baiklah, aku akan selalu memanggilmu, Leon.""Itu lebih bagus," sahut Leon.Selesai memijat sang kekasih, Leon mengajak Jessi membilas tubuhnya di pancuran air. “Leon, kenapa kamu tidak melakukannya? Apa kamu sudah merasa bosan padaku?” tanya Jessi ketika Loen melilitkan haduk di pinggang, sedangkan dirinya masih telanjang.Wanita itu merasa tersinggung sang kekasih hanya menggodanya saja.Laki-laki jangkung itu memakaikan handuk kimono pada wanita cantik yang masih tel
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

Bab 88. Seandainya

“Tentu saja aku akan membencimu. Sampai kapan pun aku akan membenci Hans si pecundang itu.” Jessi menjawabnya tanpa ragu. "Walaupun Hans itu Leon, laki-laki yang kamu cinta?" tanya Leon sekali lagi. Ia mencoba mencari celah untuk memanfaatkan waktu yang tepat untuk mengatakan semua kebohongannya. "Yes. Kebencianku semakin besar setelah tahu kalau dia memplagiat produk Beauty Corporation." Jessi sangat emosi ketika berbicara tentang Hans Ucapan Jessi terdengar sangat menyeramkan bagi pengawal hatinya. Sepertinya kebencian Jessi terhadap CEO baru perusahaan pesaingnya itu sudah mendarah daging.  Terlihat ketika membicarakan pimpinan perusahaan itu. Wajahnya memerah karena amarah, napasnya memburu, tidak ada keraguan sama sekali ketika ia mengatakan kalau ia begitu membencinya. “Apa kamu tidak akan memaafkannya seandainya saja dia mempunyai cinta yang tulus untukmu?” “Tulus?” Jessica tertawa terbahak-bahak. “Laki-laki yang sudah meni
last updateLast Updated : 2022-03-04
Read more

Bab 89. Tumbang

Seperti biasa, Leon dan Jessi akan tidur bersama dalam satu ranjang, walaupun mereka tidak bercinta, tapi Jessi merasa sangat nyaman tidur dalam dekapan Leon.Kini Leon disibukkan dengan pekerjaan Jessi, sudah dua minggu lamanya laki-laki itu membantu pekerjaan wanita yang dicintainya.Tanpa mereka ketahui, diam-diam Tuan Jason menyuruh orang untuk memantau Jessi dan Leon. Mendengar laporan yang diterima orang suruhannya, Tuan Jason tersenyum lega karena laki-laki yang dekat dengan anaknya mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan."Liebe, kamu kenapa?" Leon bertanya kepada wanita yang sedang memijat pelipisnya. "Wajahmu juga terlihat pucat.""Aku hanya sedikit pusing," jawab Jessi sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa. "Tangan kanannya memijat kening di antara alisnya.Leon bangun dan mendekati Jessi. "Kita ke dokter ya!" ajaknya."Tidak perlu, Leon. Aku hanya kelelahan, nanti aku minum vitamin saja," jawab Jessi dengan mata t
last updateLast Updated : 2022-03-06
Read more

Bab 90. Sangat Manja

“Kenapa dia seperti ini? Tidak biasanya Liebe bermanja-manja di saat pekerjaannya menumpuk?’ tanya Leon dalam hati sambil membelai rambut kekasihnya. Laki-laki itu dengan hati-hati mengambil berkas yang ada di meja yang akan dikerjakan olehnya dan Jessi. Ia memeriksa berkas itu dengan teliti.  Sesekali ia melirik kekasihnya, Leon tersenyum sambil mencium kening wanita cantik yang tertidur sambil memeluk dirinya.  Jessi tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya jika sedang mempunyai banyak pekerjaan. Untuk pertama kalinya Jessi mengabaikan pekerjaannya. “Liebe pindah ya, nanti punggungmu pegal.” Leon berusaha melepas pelukan kekasihnya, namun wanita itu semakin erat memeluknya. “Leon, jangan tinggalkan aku!” “Saya tidak akan meninggalkanmu, Liebe,” sahut Leon sambil membelai pipi wanita cantik itu. “Kamu pindah ya biar lebih nyaman tidurnya.” “Leon, biarkan aku seperti ini,” gumamnya tanpa membuka mata. Jessi semakin menger
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
PREV
1
...
7891011
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status