Malam hari waktu bagian London. Di sebuah bangsal rumah sakit, Steven duduk di samping tempat tidur pasien dengan wajah muram, pikirannya campur aduk, memikirkan hubungannya dengan Jeni yang merenggang juga keadaan ibunya yang masih belum ada tanda-tanda sadar sejak kemarin.Steven mendesah pelan dan bergumam, “Ma, bangunlah! Aku membutuhkanmu.”Sunyi, hanya suara jarum jam saja yang terdengar. Steven semakin frustasi, ia menundukkan wajahnya di atas tangan ibunya dan tanpa sadar menitihkan air mata.Cukup lama ia menangisi dirinya sendiri juga kondisi ibunya yang sekarang, namun pada saat itu tangan Lucia tiba-tiba bergerak-gerak. Steven terkejut dan ia mendongakkan kepalanya untuk melihatnya lebih jelas.Benar saja, tangan Lucia memang bergerak dan tak lama kemudian matanya pun mengerjap-ngerjap dan pelan-pelan terbuka, Lucia sadar.Steven menutup mulutnya tak percaya dan matanya seketika berbinar bahagia.“Aku tahu Mama
Read more