"Ikut saya sekarang juga, Bik." Aku memelotot. Memasang wajah serius berhadapan dengan asisten rumah tanggaku itu. Seorang pengkhianat sepertinya perlu diberi pelajaran. "Jangan Den, saya minta maaf. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi." Bik Asih mengatupkan tangannya. Memelas padaku dengan mata berkaca-kaca, "Tolong, Den …." "Ikutlah Alex ke kantor polisi sekarang juga, Bik. Bibik harus bertanggung jawab atas apa yang telah Bibik, lakukan selama ini." "Nyaa, saya minta maaf." Bik Asih berlutut di bawah kaki mama. Ketakutan mendengar mama menyebut kantor polisi. "Bawa dia
Read more