Share

133. Bersamanya semua Baik-baik saja.

"Tolong ambilkan brankar!" Begitu menginjakkan kaki di depan lobi rumah sakit aku berteriak dengan suara nyaring.

Ada tiga orang perawat laki-laki datang dengan terburu. Wulan membantu mengangkat bagian kepala nenek. Dua orang lelaki mengangkat bagian kaki dan punggung. Seorang lelaki berpakaian hijau kebiruan memegangi brankar agar tidak berpindah tempat.

Mereka segera mendorong brankar masuk. Aku dan Wulan mengikuti dari belakang.

"Apa yang terjadi pada, Nenek?"

"Setelah makan buburnya tadi, tiba-tiba keluar cairan kental berwarna merah dari hidungnya."

"Sebenarnya apa yang dimasukkan Bik Asih, ke dalam bubur itu!" 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status