"Ternyata kamu juga akan meninggalkanku," ucapku, rasa takut itu membuatku melakukan hal gila, aku segera memeluk kakinya, satu-satunya yang dapat aku raih dari tubuhnya, aku tidak mengerti mengapa aku melakukan hal serendah itu, dia separuh menyeret tubuhku yang menempel pada kakinya, seketika aku begitu ketakutan dia akan meninggalkanku. "Jangan… jangan pergi." Aku terisak sambil memeluk kakinya erat-erat, jangan tinggalkan aku, maafkan aku. "Kita…, aku akan tetap menikah denganmu, … pilihlah baju yang kau mau, sekarang lepaskan aku," ucapnya dingin, dia menyentakkan kakinya, sehingga pelukanku terlepas dan aku terdorong menjauhinya. Aku tak tahu kapan aku mulai menangis, tapi air mataku tidak mau berhenti mengalir saat dia membanting pintu. Bodohnya aku, dia jelas marah, aku pantas diperlakukan seperti i
Read more