Beranda / Romansa / My Beautiful Bride / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab My Beautiful Bride: Bab 61 - Bab 70

101 Bab

Akihabara, Tokyo

Aku tak mengerti apa yang ada di kepala wanita itu, aku pikir aku telah menenangkannya tadi, aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk menyenangkan hati Anna, aku sudah mengantarnya ke rumah mamanya yang sumpek, bahkan berbasa basi untuk mengajak wanita tua itu tinggal bersama kami, dan aku bersyukur karena dia tidak mau, dia terlalu menempel dengan barang-barang di rumahnya. Aneh buat apa menjaga barang rongsokan itu?Tapi kini istriku kembali termenung saat kami di mobil menuju bulan madu kami? Apa yang harus lakukan? Wajahnya yang cantik terlihat lelah dan sayu? Rambutnya yang indah dia ikat asalan. Sepertinya Anna harus di make-over, tidak bisa istri dari CEO berdandan terlalu biasa seperti ini, walau dia tetap luar biasa cantik."Sayan
Baca selengkapnya

Bulan Madu Yang Membosankan

Aku terbangun saat Ethan tersentak kaget, dia memasang alarm? Siapa yang memasang alarm saat sedang berbulan madu, tapi ternyata suamiku begitu. Aku menyipitkan mataku yang masih perih, percintaan kami semalam masih menyisakan rasa pegal-pegal di tubuhku. Ethan segera mematikan alarm sedangkan aku masih meletakkan kepalaku di dadanya, aku mengeratkan pelukanku. Tapi dia menggeserku pelan agar aku tak terbangun, dia mau kemana?"Kamu mau kemana?" Aku duduk di pinggir tempat tidur ketika dia berdiri. Dia menoleh dan tersenyum, tubuhnya yang kekar membuatku kembali ingin menyentuhnya, dia kembali dan mengecup keningku."Aku harus kerja." Apa? Kerja? Dia kerja di hari kedua bulan madu kami? Aku mendengus kesal. Kala
Baca selengkapnya

Mari Kita Buat Anak

Seharian perasaanku gelisah, aku kesal karena tidak bisa meninggalkan RUPS ini, aku harus hadir tepat waktu karena di Jepang sama sekali tidak boleh terlambat, kalau sampai terlambat, aku akan dicap buruk dan tidak dapat dipercaya. Sebenarnya aku tidak mau meninggalkan Anna sendirian, mungkin jika semua berjalan lancar RUPS ini akan cepat selesai dan aku bisa kembali bermain dengan istri cantikku. Aku melepaskan pelukannya yang nyaman, terlihat kekecewaaan di matanya, maafkan aku sayang, aku terikat pada pekerjaanku ini. Saat makan siang, Leona menghampiriku, dia dan suaminya juga datang sebagai perwakilan dari grup mereka. Leona marah dan lagi-lagi membuat kericuhan, suaminya yang meski tampan tapi bodoh, bagaimana dia tidak
Baca selengkapnya

Mama sakit

Aku tertidur di pesawat, setelah air mata tak berhenti mengalir dengan kecewa. Lebih baik aku tertidur yang lama, siapa tahu saat aku terbangun keadaan akan berbeda.  Namun tidak ada, tidak ada perbedaan, Ethan dengan dingin mendiamkanku sepanjang perjalanan saat aku bangun, sayangnya tubuhku terlalu segar untuk kembali tertidur. Hingga sampai rumah pun aku berusaha untuk tertidur pun tak bisa.  Karyawan lain yang sama diamnya dengan Daniel yang mengurus kami. Daniel sendiri masih tinggal di Jepang mengurus kepergian Ethan yang tiba-tiba. Aku sekilas melihat wajah tampan suamiku, dia juga terlihat sedih. Entah kenapa dia sedih, aku tidak melakukan apa-apa, dia yang justru keterlaluan langsung memukul Tamaki seperti itu. Dia tidak berkata apa-apa lagi m
Baca selengkapnya

Sop Iga

"Anna!" Pekik Ethan kesal, menatap kembali bajunya yang penuh muntah Anna. Ethan menatap istrinya yang melihatnya dengan penuh rasa bersalah. Aish kejadian ini berulang lagi, wanita itu muntah di badan Ethan. Dia mendengus jijik dan segera berdiri. "Maaf, aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba jadi mual, badanmu bau." Anna segera mencari tissu dalam tasnya segera mencoba menghapus bekas muntahnya di badan Ethan, tapi dia malah kembali mual  dan memuntahkan lagi seporsi iga."Badanku bau? Kemarin saja aku habis olah raga kamu menempel terus, nggak ada muntah!" Ethan kesal dibilang bau badan. Anna menatapnya dengan malu, dia juga tidak mengerti mengapa sekarang dia jadi tidak suka aroma tubuh Ethan.
Baca selengkapnya

Tidak Bau Lagi

Dengan kehamilan Anna yang masih hitungan Minggu, Ethan berlaku berlebihan, dia sudah membela satu set tempat tidur, dan tempat ganti popok. Anna segera menghentikannya saat dia berpikir untuk membeli dorongan bayi. Calon papa itu sangat bahagia, dia bahkan sangat takut untuk menyentuh Anna. Meskipun Anna begitu bahagia karena kehamilannya, diujung hatinya dia tetap merasa sedih karena tidak dapat berbagi cerita dengan mamanya. Mamanya masih sama, kadang jila dia beruntung, mamanya sempat mengenalnya, tapi semakin ke belakang, semakin jarang peristiwa itu terjadi.Masuk bulan ketiga, perut Anna sudah menunjukkan tonjolan kecil, mual dan muntah jauh berkurang. Badan Anna juga mulai berisi, terutama bagian pipinya. Dia merasa gendut, dia bahkan tidak boleh mengenakan celana jeans kesukaannya sekarang. Pagi itu Anna mematut tubuhnya di depan cermin, sedangkan Ethan sedang berolah raga. Dia sibuk memutar tubuhnya dan menyada
Baca selengkapnya

Kepergian Mama Maria

Pagi itu, tampak seperti pagi-pagi yang lain. Matahari masuk menyeruak melalui tirai berwarna putih kamar mereka. Anna masih merasakan pelukan Ethan di pinggangnya, namun sejak memasuki bulan ke 5, dia semakin sering berkemih. Dia masuk ke kamar mandi, dengan alunan dengkur pelan dari suaminya mengiringi. Dia memegang pinggangnya yang mulai pegal, perutnya kian membesar, Anna mulai kesulitan untuk mendapatkan posisi enak untuk dapat tidur, dan setelah mendapatkan posisi enak Anna harus ke toilet lagi. Hal itu berulang terus sampai Anna frustasi. Dia segera berkemih dan mencuci tangannya, dia menatap sekilas wajahnya yang semakin membulat. Kali ini dia menyadari bahwa kulitnya menjadi kusam, dan bawah matanya gelap. Anna yang biasanya tak pernah ambil pusing dengan keadaan kulitnya, kini kekhawatiran mengeriap masuk ke hatinya. Jika kulitnya semakin berubah, akankankah Ethan tetap mencintainya?"Anna?" Panggil kekasih hat
Baca selengkapnya

Kembalilah Padaku, Anna

Ethan menatap istrinya yang masih belum siuman, dia ingin sekali mencekik pria itu, apa yang Anna lakukan dengan pria itu lagi? Bagaimana pengawal Anna bisa tidak melihat kedatangan pria itu? Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalanya, tapi dia tidak ada waktu untuk bertanya kepada pria itu. Hanya berkat Raka lah, Ethan bisa tahu Anna ada di rumah sakit. "Pak?" Dokter mendatangi tempat tidur Anna, dia tampak bingung kepada dia seharusnya bicara."Saya suaminya," Ethan menjawab pertanyaannya yang tidak ditanyakan dokter. Pria itu segera mendatangi Ethan, namun Raka juga ikut mendekat."Benturannya tidak begitu kencang, bayinya aman, hanya saja
Baca selengkapnya

Kembali Bersatu

Anna menjadi lebih pendiam setelah pulang dari rumah sakit, dokter mengatakan semua itu dari hormon, dan Ethan harus memperhatikan dia dengan sungguh-sungguh agar tidak berlanjut. Raka menghilang setelah Anna pulang dari rumah sakit, terakhir Ethan hanya melihatnya melambai pada Anna di lobi rumah sakit.Anna kini benar-benar hanya di rumah saja. Dia bangun pagi hanya untuk melayani suaminya, Anna sudah lumayan bisa memasak sekarang, setelah kepergian mamanya, Anna sering mengingat mamanya dengan memasak sesuai cara mamanya memasak, Ethan dengan baik hati mencoba semua hasil percobaan Anna. Walau hanya dirumah yang membosankan, anak di kandungannya mulai aktif, seakan tahu dia harus menemani mamanya. Anna sering bercerita tentang apapun kepada anaknya.
Baca selengkapnya

Membuka Hati

Anna terbangun tiba-tiba, setelah petualangan cinta mereka untuk berkemih. desah napas Ethan terasa geli di tengkuknya, Anna bergeser pelan mencoba melepaskan rangkulan suaminya yang masih mendengkur lalu menuju kamar mandi. Saat Anna kembali ke kamar, Ethan sudah duduk di tempat tidur masih dalam keadaan polos,  suaminya memang tampan sekali, dengan rambut acak-acakan, di balik selimut, dia tersenyum kepadanya, memperlihatkan lesung pipinya.Ethan merentangkan tangannya memanggil Anna mendekat kepadanya. Dia terkejut karena kehangatan Anna tiba-tiba menghilang dari sebelahnya. Wanita itu hanya mengenakan kaus dalam Ethan saat menuju kamar mandi. Saat Ethan melihat tubuhnya yang hanya separuh tertutup, hasratnya muncul kembali.A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status