“Eridan, kamu sudah pulang? Bagaimana tadi? Lancar?” sambut Vela ketika suaminya tiba di teras rumah. Senyum manis telah melengkapi tatapan hangatnya.“Lancar,” angguk Eridan seadanya.Sadar akan sikap dingin suaminya, bibir sang istri sontak mengerucut. Setelah memutar otak sejenak, mulutnya kembali terbuka. “Malam ini, kamu jadi mengantarku? Ada sesi les dua jam,” tanya Vela dengan nada pelan. Ada keraguan terselip di antara kata-kata.Selang beberapa detik, sang suami belum juga menjawab. Vela pun memberanikan diri untuk lanjut bicara. “Kalau bisa, kita berangkat lebih awal, ya. Soalnya, ini pertemuan pertama. Jadi, kita harus mencari alamatnya dulu.”Tiba-tiba, Eridan menarik napas panjang. “Maaf, Vel. Kamu pesan ojek online saja, ya. Aku capek banget,” tolaknya tak terduga. Laki-laki itu belum pernah mengingkari kata-katanya.“Oh … oke,” sahut Vela menyembunyikan kecewa. Lengkung bibirnya yang
Terakhir Diperbarui : 2021-04-04 Baca selengkapnya