“Kamu kenapa, sih? Masih belum puas sama yang semalam?” tanya Vela dengan kerut alis yang begitu menakutkan. Perempuan itu sangat terusik oleh kelakuan pria yang masih bersandar di tubuhnya.“M-maaf, Vel. Aku … enggak sadar,” jelas Eridan sembari beranjak dari “bantalnya”. Dengan ekspresi yang masih beku, pria itu merapatkan kedua telapak tangannya sebagai wujud permohonan ampun.“Enggak sadar?” selidik perempuan yang ikut duduk sambil menarik selimut menutupi tubuhnya. Kali ini, ia merasa tidak aman tanpa busana.“Y-ya. Tadi, aku bermimpi. Aku enggak tahu kalau tanganku ternyata bergerak sendiri,” jelas Eridan tidak ingin sang istri salah sangka.“Memangnya, apa yang kamu mimpikan?” tanya Vela dengan kepala sedikit mendongak.“Ah … itu … aku bermimpi lagi membuat adonan pempek. Iya, lagi bikin pempek,” bohong Eridan berusaha menghindari kemarahan sang istri. Akan tetapi, kerut alis perempuan itu ma
Last Updated : 2021-03-30 Read more