Hari Senin tiba lebih cepat, membuat Via berdebar-debar untuk masuk kerja pada hari pertama di Hotel Luna Star. Dia bahkan harus beberapa kali memeriksa penampilan agar tidak ada baju terlipat, dan cukup lama mematut diri di kaca walau polesan lipstick serta bedak sudah terlihat sempurna. Rasanya masih saja ada yang kurang, hingga akhirnya Via menyadari waktu berlalu begitu cepat, membuatnya nyaris terlambat. “Astaga, bagaimana kalau kau sampai di sana lewat dari jam pertemuan? Bisa-bisanya kau lebih mementingkan penampilan,” sungut Via sembari menarik tas dan satu set kunci sebelum keluar dari kamar. Dia terpaksa memakai kereta bawah tanah, karena tidak memiliki mobil pribadi ataupun uang untuk membayar taksi. Setelah sampai di depan Hotel Luna Star, Via merasa penampilannya kusut kembali, karena berdesakan dengan penumpang kereta. Sebelum benar-benar masuk ke dalam bangunan, Via memeriksa riasan lebih dulu, serta memperbaiki baju kemeja puti
Read more