“Ih, kenapa kita pergi, sih?” tanyaku. Sumpah, penasaran banget apakah mereka akan berdebat atau bahkan malu-malu saat duduk berdua.“Beri ruang pada mereka untuk berbaikan. Kenapa tiba-tiba kamu tidak pengertian pada kakakmu, sih?” Aku mencibikkan bibir, disambut ciuman oleh Davin. Selalu saja mencari celah.***Meyyis***POV AUTHOR“Kamu ada di sini?” tanya Arya.“Iya, aku bantuin adikku. Kamu sendiri?” Elsa menggeser duduknya, mengambil udang balut tepung yang sudah disediakan oleh Arya. Padahal, lelaki itu tidak tahu jika hari ini Elsa akan datang.“Aku dua hari ini menjadi tim pengacaranya.” Arya mengambil sayuran yang berada di depan Elsa, sehingga keduanya memegang sendok yang sama.“Kamu dulu,” ucap Arya.“Baiklah.” Elsa menyendok sayuran tersebut, sekaligus memberikan kepada Arya. Lelaki itu tersenyum, mengucapkan terima kasih.&l
Read more