Share

Beri Ruang

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Lalu?” tanya Arya.

“Aku sudah bilang, wanita itu memiliki sisi baik yang tidak disangka. Elsa hanya datang memabntuku. Mungkin, takut aku jatuh miskin akan membahayakan adiknya.” Lagi-lagi kelakarku itu kami sambut dengan tertawa.

***Meyyis***

POV SHASHA

Masalah selisih data ini membuat kami harus lembur. Elsa juga ikut membantu mengatasinya. Kepercayaan klien itu yang sangat penting. Hari ini, ia datang ke kantor untuk membantu membujuk beberapa klien agar tetap percaya pada produk dan menejemen kami.

“Coba catatannya, selain yang sudah kuhubingi mana saja yang aku kenal. Vin, yang aku hubungi tadi tidak masalah,” tutur Elsa. Aku memberikan beberapa lembar kertas yang diminta oleh Elsa.

“Terima kasih, kayaknya kita harus makan malam terlebih dahulu. Sayang, tolong beli makanan. Nyuruh OB saja,” perintah Davin padaku yang tentu saja kuangguki.

“Tidak perlu, aku sudah membawa.&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ojol Menantu CEO   Mau Makan Malam?

    “Ih, kenapa kita pergi, sih?” tanyaku. Sumpah, penasaran banget apakah mereka akan berdebat atau bahkan malu-malu saat duduk berdua.“Beri ruang pada mereka untuk berbaikan. Kenapa tiba-tiba kamu tidak pengertian pada kakakmu, sih?” Aku mencibikkan bibir, disambut ciuman oleh Davin. Selalu saja mencari celah.***Meyyis***POV AUTHOR“Kamu ada di sini?” tanya Arya.“Iya, aku bantuin adikku. Kamu sendiri?” Elsa menggeser duduknya, mengambil udang balut tepung yang sudah disediakan oleh Arya. Padahal, lelaki itu tidak tahu jika hari ini Elsa akan datang.“Aku dua hari ini menjadi tim pengacaranya.” Arya mengambil sayuran yang berada di depan Elsa, sehingga keduanya memegang sendok yang sama.“Kamu dulu,” ucap Arya.“Baiklah.” Elsa menyendok sayuran tersebut, sekaligus memberikan kepada Arya. Lelaki itu tersenyum, mengucapkan terima kasih.&l

  • Ojol Menantu CEO   Kecemburuan Elsa

    “Baiklah jika rencanamu begitu. Hanya saja, perlukah kita mengundang orang luar juga untuk pemasangannya?” Arya mengangguk-anggukan kepala.“Tentu saja. Jika orang dalam, akan langsung ketahuan.” Davin mengerti. Lelaki itu langsung menelepon asistennya untuk mencari tukang CCTV. ***Meyyis***POV AUTHORElsa bermaksud memberikan kejutan dengan Arya. Wanita itu akan datang ke kantor lelaki tersebut selepas bekerja. Elsa tersenyum, menantikan pertemuannya pada Sabtu ini. Untuk mamanya, wanita itu menjadwalkan Minggu, karena Davin dan Sahsha juga akan ikut.Elsa datang sudah dengan dandanan yang semestinya. Dres navy dengan kerutan di bagian perut, sehingga menambah ramping pinggangnya yang sudah seksi. Elsa melangkah pasti ke dalam firma hukum tempat Arya bernaung.Sedangkan Arya sendiri sedang menyelesaikan beberapa berkas yang harus selesai hari ini, karena merencanakan akan makan malam dengan Elsa. “Nadia

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Termenung

    “Baiklah, nanti aku cari cara. Sebaiknya, sekarang kamu tenang dulu, biar Elsa juga tenang.” Arya mengangguk, walau kenyataannya Davin tidak akan melihat anggukannya tersebut. Lelaki itu memilih lembur dan menyelesaikan pekerjaannya, sebelum besok sibuk mengejar Elsa.***Meyyis***POV SHASHAAku sedang sibuk di samping Davin ketika bunyi telepon berdering. Awalnya, tidak menggubris, karena paling hanya klien atau urusan pekerjaan.“Ada apa?” tanya Davin.“Gagal total.” Davin mengerutkan kening karena kemungkinan kebingungan. BUkan hanya Davin, aku juga spot jantung mendengar Arya mengatakan gagal total. Mungkinkah jika kasus itu tidak bisa dimenangkan?“Ngomong yang jelas. Maksudmu aku tidak akan pernah menang? Lakukan apa pun, agar masalah ini cepat selesai.” Davin sepertinya sudah naik pitam. Lelaki itu terlihat gelisah.Aku menjadi ingin tahu yang lebih detail, sambil bekerja te

  • Ojol Menantu CEO   Penjelasan

    Kakiku melangkah lewat zebra cross, menemui Elsa yang sepertinya sedang merenung. Dari cerita Davin, saat ini pasti kakakku itu sedang bersedih. Aku harus menghiburnya, paling tidak membuat sedikit perasaannya lebih baik.***Meyyis***POV SHASHA“Kamu sendirian di sini?” tanyaku pada Elsa yang kali ini sedang termenung mengaduk kopinya.“Eh, kamu sudah selesai? Aku ….” Aku mengacungkan tangan ke atas untuk memanggil pelayan. Seorang wanita datang dengan mengenakan baju khas pelayan restoran. Wanita itu menghampiri memberikan buku menu.“Americano saja.” Wanita itu sopan mengangguk dan membacakan pesananku kembali. Setelahnya, pergi meninggalkanku dan Elsa.“Ada apa?” Aku pura-pura saja tidak tahu.“Kamu tahu, ternyata Arya tidak sebaik pikiranku. Bagaimana bisa aku bodoh. Ternyata ia sudah memiliki orang lain. Lalu … kenapa ia mengajakku makan malam?” Elsa menye

  • Ojol Menantu CEO   Ciuman Maaf

    “Baiklah, nanti aku cari cara. Sebaiknya, sekarang kamu tenang dulu, biar Elsa juga tenang.” Davin meletakkan kembali ponselnya.“Jadi begitu ceritanya. Kamu mau memaafkan Arya? Jangan sampai menyesal.” Elsa terlihat bingung sekarang.***Meyyis***POV SHASHA“Aku tidak tahu. Merasa sangat marah sehingga ingin lari sejauh-jauhnya ketika Arya bersama wanita lain. Hatiku, hatiku merasa sangat sakit. Pasti seperti itu yang dirasakan oleh Mama Sabrina dan Mama Rara waktu itu.” Elsa menunduk. Aku tahu banget perasaannya, karena aku pun pernah tidak bisa menyentuh Davin saat mencintainya.“Kak, simple sebenarnya. Arya tidak mencintai asistennya. Arya bisa memindahkan Nadia ke divisi lain jika kamu tidak percaya. Ia tidak sengaja melakukannya. Sebenarnya juga bukan selingkuh kalau aku bilang. Hanya kesalahpahaman saja. Jangan di sini sendirian. Mampir saja ke kantor, yuk.” Elsa bangkit, ba

  • Ojol Menantu CEO   Bikin Gagal Fokus

    “Jiah … seperti lihat drakor saja. Sepertinya memang efektif.” Aku berpendapat. Davin menyentuh daguku, aku tahu yang dipikirkannya, sehingga tanganku ini menepuk tangannya agar tidak macam-macam.“Kenapa?” tanyanya mendapatkan penolakanku.“Ini scanenya Elsa dan Arya, mengapa ikut-ikutan?” Davin tertawa mendengar perkataanku.***Meyyis***POV AUTHOR.Sepertinya cinta yang lama terpendam anara Elsa dan Arya kembali tercipta. Percikan api itu sudah mulai menguasai mereka. Keduanya kini pulang bersama, sebagai tanda bahwa mereka saling kembali memadu kasih. “Kenapa memandangku begitu?” tanya Elsa malu-malu.“Ternyata kamu masih secantik yang dulu. Aku … ck, sepertinya memang gagal move on.” Elsa tersenyum menyembunyikan wajahnya.“Malam ini, mau menginap di rumahku?” tanya Arya.“Tapi ….” Arya tersenyum melihat Elsa yang gugup

  • Ojol Menantu CEO   Arya Datang

    “Apaan, sih?” Elsa semakin memerah karena merasa malu. Arya melepaskan jasnya, menggantung ke gantungan baju.Lelaki itu melapaskan kemejanya juga, sehingga dadanya yang kekar terlihat. Elsa kembang kempis menyaksikan dada sang kekasih yang … ah, bikin gagal fokus.***Meyyis***POV AUTHOR“Apa? Kamu tidak mau tidur di sini?” Arya merebahkan diri dan menepuk dadanya.“Apaan, sih? Sudah mandi dulu. Aku juga mau mandi.” Elsa meutup layar ponselnya.“Boleh mandi bersama?” Arya menggoda Elsa.“Apa? Jangan semabrangan bicara.” Elsa masih saja malu-malu. Wanita itu membuang tasnya ke ranjang.“Aku menebak, ruangan itu pasti berantakan. Tidak masalah, kita bisa membereskan bersama.” Arya mulai melepaskan celananya, untuk pergi ke kamar mandi. Lelaki itu tinggal menenakan boxer saja.“Aku tutup!” Elsa menjaga kewarasannya, wanita itu menutup panggilanya, memegang dadanya.“Bagaimana bisa Arya melakukan itu. Ih, apakah dengan semua wanita begitu? Bahkan ia tidak mau hanya dengan mengenakan box

  • Ojol Menantu CEO   Rindu

    “Tidak, aku akan cepat.” Arya tersenyum mendengar teriakan dari Elsa. Lelaki itu sangat suka mengganggunya. Malam ini, Arya akan membicarakan tentang pernikahannya. Sebab, saat sampi rumah, sebentar saja dirinya tidak bisa menanggalkan pikiran dari memikirkan Elsa. Sepertinya juga, ini waktu yang sudah tepat untuk mereka menikah. Usia mereka sudak tiga puluh lima tahun sekarang. Bukan muda lagi.***Meyyis***Arya sampai di depan rumah Elsa. Lelaki itu, duduk di depan rumah, menunggu wanitanya membukakan pintu. Elsa membukakan pintu, ketika tubuhnya masih berbalut dengan handuk mandi. Arya tersenyum sambil memiringkan kepalanya. Elsa menutup wajahnya. “Mau di sini saja?” tanya Elsa. Arya mendekat, membuat Elsa mundur selangkah demi selangkah.Lelaki itu menutup pintu, mendekat, mendekat, mendekat hingga sampailah Elsa mentok di dindin. “Apa yang kau lakukan?” tanya Arya.“Hal yang akan kamu suka.” Arya mengungkung waitanya itu di kedua tangannya. Lelaki itu lebih mendekat, sehingga nap

Bab terbaru

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Menikah

    “Aku bawa ke rumah Davin. Di rumahnya akan banyak kesedihan jika ia melihat kamar mama.” Aku tahu karena kekasihku itu sudah bicara sebelumnya. Aku tersenyum dengan interaksi kedua orang itu. Setelah mengetahui yang dibicarakan Arya, aku memilih hengkang dari tempatku mengintip.***Meyyis***POV ShashaIni adalah pernikahan yang diimpikan oleh Elsa setelah banyak rintangan dengan Arya. Hari ini saatnya kedua sejoli itu melangkah ke jenjang selanjutnya, mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan. Bunga-bunga bernuansa putih sudah menghiasi nuansa taman golf tersebut.Pernikahannya dilakukan di Singapura karena mama dan papa berada di sini. Wanita yang menjadi kakakku dari ibu yang berbeda itu, kini sudah mengenakan gaun putih dengan hiasan kepala yang menjuntai. Dia sangat cantik dan menawan. Lekuk tubuhnya yang indah, tinggi badannya yang menjulang dan semampai membuatnya bak model.“Kak, kamu sangat cantik.” Aku memandang lekat ke mata indah kakakku itu. “Benarkah? Aku masih tidak

  • Ojol Menantu CEO   Pria Berkualitas

    Aku ke dapur untuk membuat yang kupikirkan itu. Setelah dua sendok sereal masuk ke gelas, dua sendok susu coklat masuk juga. Air panas segera meluncur untuk menyatukan keduanya. Aroma khas coklat semakin memperparah rasa laparku. Aku mulai meniup makanan itu, menyendoknya mengarahkan ke mulut. Hmmm … ini lebih nikmat. Sesuap demi suap makanan itu tandas meluncur ke perutku. Ini lebih dari cukup.***Meyyis***POV DAVINTeleponku berbunyi. Aku tersenyum saat di layar terlihat Sayangku memanggil. Langsung saja tombol terima aku usap.“Iya, Sayang.” Sapaan terakhir tidak akan pernah lupa agar wanitaku itu merasakan bahwa aku memang sangat menggilainya.“Bagaimana korbannya?” tanyanya. Aku tahu, hanya alasan saja bertanya tentang korban kecelakaan yang sedang kami urus. Akan tetapi aku paham bahwa sebenarnya ia sangat ingin bersamaku.“Kamu kangen sama aku?” Langsung saja aku tembak dengan perkataan begitu agar ia makin berbunga-bunga. Aku yakin saat ini perutnya penuh dengan taman bunga y

  • Ojol Menantu CEO   Tidak Apa-apa

    “Aku melihat korban penuh darah, Sha. Bagaimana keadaannya. Ia kasihan banget. Seandainya kita satu mobil saat itu, Arya akan lebih tenang memandangku. Aku yang salah.” Aku ingin tertawa rasanya. Bagaimana bisa Arya menyetir sambil memandang Elsa. Pantas saja kecelakaan.***Meyyis***POV Shasha“Kamu kok malah ketawa?” Elsa menghapus air matanya.“Maaf … aku tertawa karena itu lucu, Kak. Arya benar-benar mencintaimu. Aku akan cari tahu untukmu bagaimana keadaan dari korban.” Aku mengelus pundak Elsa. Setelahnya, menelepon Davin untuk mengetahui keadaan sang korban.“Iya, Sayang.” Suara Davin memang selalu bikin baper.“Bagaimana korbannya?” tanyaku.“Kamu kangen sama aku?” ‘Kan? Dia memang selalu begitu. Tapi … sebenarnya kangen juga, sih?“Jangan mengalihkan perhatian. Bagaimana keadaannya. Elsa masih ketakutan.” Davin terdengar tertawa sedikit.“Dia sudah ditangani. Bilang sama kakakmu tenang saja. Arya sedang diintrogasi. Tim legal dari kantornya juga sudah datang untuk membebaska

DMCA.com Protection Status